Cerita Plus Plus

Cerita Seks dan 17 Plus Plus Cerita Panas Cerita Dewasa Cerita Ngentot Pengalaman ML Pengalaman Sex Pengalaman Seks Meniduri Pembantu

window.open('http://graizoah.com/afu.php?zoneid=3334601')

Senin, 02 November 2015

Duniaku , Kampungku Dan Kenikmatanku – Part 10

Aku DiKotaa Maaa
Mobil yang menjemput kami pun telah tiba , semua yang dikemas ibu pun satu persatu dimasukan ke dalam nya . Meskipun tidak terlalu banyak tapi cukup merepotkan juga , aku pun ikut serta membantu setelah serasa selesai ibu dan bapakku mengucapkan hal yang sama .
Di dalam mobil tante indah sudah menungguku , dan tak lama untuk menyuruhku segera ikut masuk . Dan perjalanan pun dimulai , selamat jalan kampungku yang penuh cerita !.
“Ron itu pak ucup supir pribadi tante ” ucap tante indah kepadaku .
“Disana kamu tinggal dengan beberapa pembantu , dan ada tugas tambahan yaitu kamu jaga kost-kostan ibu jadi kerja kamu bakal full ” ucap tante indah lagi.
Dari posisi samping , toket tante indah sangat menantang dipadu dengan baju yang berbelahan rendah.
“Ada berapa kost tante ? Terus disana sama siapa aja ” tanyaku.
Mata pak ucup ini jelalatan juga , dari kaca jelas kalau pak ucup pun menikmati belahan dada tante indah ini. Kupikir aku saja yang bisa menikmati , rupanya tidak seperti yang kuduga.
“Hampir 20 kost dan letaknya tepat dibelakang rumah tante , soalnya penjaga sebelumnya ibu pecat” dengan nada yang agak tinggi.
“Loh kenapa dipecat bu ? Kan lumayan berguna” jawabku.
Tante indah pun menjelaskan kalau penjaga yang sebelumnya orang nya tidur mulu , ditambah sering ngintipin orang kost. Akupun mengambil kesimpulan kalau disana kost kostan cewe , karena dekat dengan kuliah .
“Nah tante sih ngarep kamu gak kaya yang sebelumnya , banyak tidur dan iseng ” tegur tante indah.
Kacamata yang tadi dipakai kini dilepas , rambut yang terkuncir pun dibukanya . Dengan membukakan kaca , tante indah pun mengeluarkan barang dari kantong tasnya yang rupanya itu rokok.
“Tante ngerokok ? ” tanyaku.
“Kalau lagi perjalanan tante merokok , buat menghilangkan kejenuhan ” ujar tante indah sambil menawarkanku.
“Ah roni mah maunya dirokok tan dirokok , udah biasa ngerokokmah ” pikir dalam hati.
Sambil terus mengemudi , pak ucup pun sangat sering menengok ke arah belahan tante indah. Dan menurut tante indah pun ini baru sepertiga perjalanan , belum apa apa katanya.
“Uh toketnya..” pikirku kembali.
Perjalanan masih lama, akupun memutuskan untuk tidur terlebih dahulu.
————-zZz——————-
“Ron bangun ron”
“Ron bangun”
1 jam pun berlalu , dan tante indah pun sudah membangunkanku yang berarti hampir sudah sampai.
“Ini dimana tan ? Kita udah sampe ? ” tanyaku.
“Itu rumah tante udah didepan ron makanya tante bangunin kamu ” jawab tante indah.
AKU DATANG DENGAN PENUH HARAPAN
DARI KAMPUNG HINGGA ADA DIKOTA
SIAPA MENYANGKA , AKU KAMPUNGAN
Gedung-gedung tinggi yang kulihat disini , bukan hanya gedung tapi mall mall pun jaraknya hampir berdekatan . Dan yang berjejer sepanjang jalan hanya bangunan , dan parkir mobil yang sangat tak beraturan.
Mobil yang dikemudikan pak ucup pun hanya berjalan pelan , motor disamping saling salip dan saling mendahului untuk menghindari kemacetan ini.
Terik matahari pun terasa sangat panas didalam sini , tapi pemandangan yang biasa kulihat banyak terlihat disini . Ya orang-orang mengangkang , ataupun dengan bh yang nyeplak.
Tak lama mobil ini bergerak belok masuk ke gang yang cukup besar , mampu memasukan 2 mobil sekaligus. Didepan gang , tukang ojek berjejer menunggu kehadiran para pelanggannya.
“Nah itu rumah tante ” ucap tante indah menunjuk kesalah satu rumah didepan.
Jarak dari satu rumah kerumah lainnya tidak berdekatan , kenapa ? Karena menghindari hal-hal yang tak diinginkan seperti kebakaran dll. Untuk type rumah pun berbeda , besar nya juga beda dan rumah tante indah banyak pohon-pohon kecil ataupun pohon sawit didepannya.
Ketika masuk gerbang pun aku terkaget karena gerbang buka sendiri , aku pun tercengang tapi setelah aku masuk rupanya ada seseorang yang memegang remote dan setelah melihat dilayar ada yang masuk.
“Gak usah kaget , itu karya anak bangsa ! Makanya bangga meskipun yang bawah berprestasi tapi atas bobrok ! ” tegur tante indah.
Mobil kini telah berhenti , tak lama datang seorang perempuan yang membukakan pintu mobil dan itu merupakan pembantu yang lain.
“Panggilin yang lain jah , bantu bawain barang-barang roni ke dalam ” ucap tante indah.
“Ia nyonya … ” ucap bi ijah.
“Arum , wiwi , narsih ayo keluar nyonya sudah pulang” teriak bi ijah.
Akupun kembali shock , sebab yang di panggil bi ijah tidak mencirikan seorang pembantu . Dari mulai tata rambut , cara menyapa sampai cara berpakaian mereka tidak seperti pembantu.
“Yasudah ayo masuk dulu ron , nanti kenalannya didalam ” ajak tante indah.
seperti seorang raja , akupun masuk kerumah tante indah dipadu dengan karpet merah beserta lukisan-lukisan didindingnya . Dibelakangku keempat pembantu mengikutiku , tas dan bawaanku dimasukan ke dalam kamaar.
“Wi ambilin minum buat roni ” tegur tante indah.
Sambil membungkukan badannya , wiwi pun menanyakan aku mau minum apa . Sementara yang 3 lainya masuk ke dalam kamar , dengan posisi seperti itu jelas terkuak lah toket wiwi.
“Eh ia..a mbaa aku mau minu..m su.su , eh maksudnya es pake susu ” jawabku salah.
Mungkin wiwi mengerti apa yang kumaksud , sampai akhirnya ia menutup belahan dadanya itu. Di pihak lain ke enam mata menengok dari samping , dan bertanya-tanya siapakah aku.
“Baik den , es pake susunya ditunggu ”
Ujar wiwi.
Mendengar perkataan seperti itu jelas mukaku memerah dan tersipu malu , bukan hanya itu saja tapi kontolku pun sangat malu.
“Jadi seperti ini duh ini seperti dikelilingi bidadari tanpa sayap ” pikirku dalam hati.
Tak lama tante indah pun pamit kepadaku dan bilang mau mandi , dan sebelum itu tante indah menyuruh arum untuk menunjukan sebuah kamar.
“Nanti arum akan nunjukin kamar kamu ,beserta fasilitasnya soal kerjaan biar nanti malam saja ” ujar tante indah kepadaku.
Tak lama datanglah mba wiwi , diikuti oleh arum dan segelas susu dingin pun tersaji. kemudian mereka berdua pun duduk , meskipun aku sdkt mengetahui namanya tapi mereka memulai perkenalan.
“Nama saya wiwi , umur saya 20 tahun dan baru 6 bulan disini ” ujar wiwi.
“Nama saya arum , saya umurnya 19 tahun dan saya bru 3 bulan ada disini ” ujar arum.
“Roni , roni umur saya bru 18 dan jangan panggil den , aden sebab saya pun pembantu disini ” jawabku .
Pemandanganku ada dua orang yang berbeda , wiwi mengenakan pakaian lebar berbelahan rendah . Sementara arum , mengenakan pakaian yang ketat tapi toketnya menantang.
“Aku kira kamu itu , anak angkat nya tante indah dari kampung taunya sama toh .. ” ujar mereka kompak.
Mendengar itu langsung saja aku ketawa , sebab aku dianggap anak angkat . Tapi usut punya usut , tante indah memang mempunyai anak angkat menurut mereka .
Tak lama arum pun berdiri , dan mengajakku berjalan . Dan arum menjelaskan akan sikap tante indah yang dikenal macan , dirumah ini ada beberapa kamar yang entah punya siapa .
Kamarku tepat persis didepan kamar mereka , dan didalamnya pun sudah siap dengan semua yang dibilang tante indh kepadaku.
“Nah ini kamarmu ron , disana juga sudah rapih beserta dengan semua fasilitasnya tapi ya kamar mandimu tetap dibelakang , menyatu sama yang lain ” ucap arum.
Tak lama arum dan wiwi pun pamit pergi, ini sih udah lebih bahkan lebih ! Kasurnya empuk , lemarinya gede juga bahkan ada beberapa pakaian yang terlihat gagah.
“Ah ibu aku seperti disurga duniaa buu ” teriakku sendirian.
Jam pun menunjukan pukul 15.30 lebih baik aku tidur duluan , kan nanti malem sudah ada tugas.
…..
Yang bab ini pemanasan dulu gan biar gak terlalu lupa jalannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar