Jarum jam dinding pun terus berputar , sudah 3 jam ibuku dan bu ida belum pulang juga begitu pun dengan bapakku . Untuk apa aku menunggu kalau yang di tunggu tak kunjung tiba ? , semua pekerjaan rumah ku pun sudah selesai .
Jalan semakin hancur , makin banyak mobil-mobil besar masuk jalanan kampung . Di bawah sana gedung-gedung pun sudah banyak yang beroperasi , tapi kesejahteraan bukan untuk warga kampung kami tapi untuk orang lain yang berpendidikan tinggi .
Mungkin untuk orang kaya dikampungku hal seperti itu akan mereka jadikan ladang uang , entah menjual sawah mereka ke pihak pembangun atau membuat kontrakan untuk para pekerja , sebab dikampungku nanti tahun 2022 diprediksi menjadi kota industri .
“Woi ron ngelamun aja lu disitu ” ucap doni mengagetkanku .
“Mending temenin gua kerumah mitha yu ron ” doni mengajakku .
Ngapain kerumah mitha ? Mau jadi kambing conge lagi ? Atau menjadi pelayan doni yang sok romantis kaya romeo ? , atau melihat gaya mitha yang sok semok kaya syahrini ? Tapi ada baiknya juga kalau ikut . Aku bisa menghilangkan kejenuhan dirumah juga , barangkali bisa mendapat paha paha mulus dirumah mitha ya haha .
“Yeh lu diajak malah ngelamun lagi ron” ucap doni .
“Ayo dah don gua mau daripada ngelamun disini ” jawabku sambil memakai baju .
Doni pun langsung menaiki sepedanya dan mengajakku untuk ikut naik , sebenarnya doni ini orang yang membosankan tapi ya dikampung drajat dia lebih tinggi daripada aku .
Namanya dikampung ya begini , yang kaya semakin terhormat dan yang miskin semakin menjadi pelayan ya malum DUNIA INI HANYA PANGGUNG SANDIWARA .
“Lu gak niat punya pacar ron kaya gua gitu biar gak kesepian ?? ” tanya doni dengan mengayuh pedal itu.
“Ahh nggak ron , tanpa ada pacar pun aku tidak terlalu kesepian dan jodoh itu gak kemana ” jawabku .
Doni pun menjelaskan kalau punya pacar itu enak , mau cium bibir tinggal minta cium , mau nenen ya tinggal cari tempat sepi dan kalau mau memek ya tinggal dikeplak mitha .
Tapi yang jelas aku tak menggubris omongan doni , toh aku masih punya ibu yang selalu memberi itu semua tanpa cari tempat sepi lagi . Dan ku ketahui juga , kalau doni selalu minta memek ke mitha tapi ya selalu gak dikasih dengan alasan apa lah apalah.
“Trus gimana kalo elu napsu don ? ” tanyaku .
“Ya gua tinggal cari waktu yang pas dan tempat yang sepi lah ” ucap doni .
“Jadi kalo lu pengen lu mesti nunggu ? Jah mending coli haha ” ucapku dibarengi dengan tertawa puas .
Kami pun sudah sampai di rumah mitha , kali ini rumahnya sudah berbeda ada kamar baru tepat dipinggirnya yang kuduga itu kamar mitha . Dan sekarang rumahnya sepi hanya ada mitha saja , siang itu mitha hanya memakai tanktop ping beserta rok selutut .
“Hay kalian sudah sampai ? Baru ku mau nelfon doni ” ujar mitha menyalami aku dan doni .
Jadi mitha dan doni itu sudah memiliki henpun agar mudah berinteraksi , sedangkan aku hanya memiliki percaya diri serta titit yang dibawa kemana-mana.
“Sayang rumah sepi , ? Kemana ayah dan ibu ” tanya doni ke mitha .
“Iya sepi , yuk masuk itu kamar baruku jadi kalau main bisa dikamar deh ” ucap mitha mengajakku dan doni .
Sambil mengerlingkan mata , mitha pun menuntun doni dan aku dibelakangnya , kamar nya pun sudah ditembok juga . bau parfum mitha sangat harum , dengaan rasa permen siapapun pasti ingin menjilati tubuhnya .
Bukanya duduk , doni malah menarik mitha dan aku sudah duduk jelas melihat tangan doni yang memegang susu mitha tapi ditepis oleh mitha .
“Malu ih , udah tau dateng berdua segala pegang pegang ” ucap mitha.
Muka mitha pun memerah tapi aku sih cuek saja melihatnya .
“Malu sama siapa yang ? Sama roni ? Ah biarin biar dia tau enaknya yang ” jawab doni sambil menunjuk ke arahku .
“Sudah mau ngapain juga aku gak bakalan liat ” jawabku .
Mitha pun langsung membuka kan pintu kembali dan masuk rumah untvk mengambil air serta kueh-kueh , bukan cuma kueh tapi ada juga yang lainya .
Tak lama doni pun kembali menarik mitha , tapi anehnya doni nggk malu sedikitpun . Berbeda dengan indah yang menolak kalau lidah doni merayap masuk ke bibirnya .
“Mending aku pulang saja don , daripada ngeliat elu mesum ” ucapku sedikit bijak .
Dari sorot matanya , mata mitha berkaca-kaca entah karena aku yang keliatan bijak atau karena apa . Tapi anehnya doni malah kembali mengiyakan , dan ini kejadian berulang juga ah namanya juga pelayan .
“Praak ” pintu kamar mitha pun kututup rapat-rapat.
Langsung saja aku pulang kembali kerumah dan semoga ibu dan bu ida telah kembali dan bapakku belum dateng tentunya .
————————————–
–
–
“Sepatu* siapa ini ? ” tanyaku ketika sampai rumah .
Masa ibu dan bu ida pulang dari pasar beli sepatu ? Apa itu sepatu bapak ? Tapi ko ada dua pasang ?? Ah sudah lebih baik aku masuk saja .
“Dari mana saja ron , bapak sudah pulang dari 30 menit yang lalu ” ujar bapakku .
Di dalam rumah sudah ada bapak dan satu orang cewe yang keliatan cantik tapi badannya sudah sedikit turun , dengan memakai kacamata hitam serta hidung yang mancung .
“Hmm siapa itu pak ??? ” tanyaku .
“Oh itu pemilik di perusahaan bappak ron , dia punya sudara di kampung sebelah dan mau nginep disini dulu satu malam ron ” jawab bapakku .
“Panggil saja saya bu indah / tante indah ” ucap teman bapakku .
“Dan itu roni anakku bu ndah ” jawab bapakku .
Kan bu indah yang ngajak kenalan ke aku , tapi kenapa bapak yang ngejawab juga .
Tatap mata bu indah ini sangat dalam tapi mukanya terlihat sedikit judes, sedangkan bapakku hanya mesem-mesem sendiri dan bapak pun bilang kalau bu indah malam ini mau menginap dirumah kami . Tujuan bu indah juga sangat jelas , mau mencari orang untuk menjadi pembantu di rumahnya .
“Ron ibu pulang ” ucap seseorang diluar .
Tak lama ibu pun masuk beserta bu ida yang membawa plastik mungkin hasil belanja dipasar tadi , dirumah jadi rame ada aku , ibuku , bapakku , tante indah serta bu ida .
“Yang itu warsih istriku dan itu ida teman istriku ” ucap bapakku .
“Indah , indah ” tante indah pun menyalami ibuku dan bu ida .
“Sih aku pulang duluan ya , dirumah sepi soalnya suamiku tak ada dirumah ” ucap bu ida .
Ibu ku pun mengiyakan , belanjaan itu terlihat sangat banyak dan aku pun dengan semangat menawarkan membawakan plastik plastik itu meskipun jalan .
“Bu aku nganterin bu ida yah ? Kasian berat bawaanya ” tanyaku .
Dan ibu pun setuju atas usulku ayah pun begitu , akhirnya aku dan bu ida pun pamit pergi . Kini berarti dirumah ku ada ibu , tante indah dan bapakku .
———————————–
“Ron emang gak keberatan bantu bu ida ? ” tanya bu ida .
“Ahh nggak bu , kan biasa ke sawah masa bawa beginian aja berat ” jawabku .
Sepanjang perjalanan ke rumah buida , kami terus berbincang mulai dari yang bercanda sampai yang serius bertanya tanya tentang pacar lah atau apalah . Kalo bukan karena tubuh bu ida mana mungkin aku mau , tapi karena tadi kata bu ida sepi makanya mau tau aja bisa nenen .
“Sampai ron kerasa cepet yah kalo ngobrol ” ucap bu ida .
Akupun menaruh plastik itu di dalam rumahnya , beda dengan rumahku hmm .
“Duduk dulu jangan langsung pulang , kasian cape kamu ron ” ucap bu ida kepadaku .
Akupun hanya mengangguk dan sebelum membuat kan air , bu ida pun kekamar nya terlebih dahulu untuk berganti pakaian . Bu ida keluar dengan memakai baju berdada rendah serta bawahnya memakai celana pendek , seolah ingin menampilkan pahanya itu .
“Diminum ron airnya ” ucap bu ida .
Dengan posisi menunduk seperti itu mau tak mau belahannya terbuka , bukan hanya belahan saja tapi semua nenen bu ida terekspose . Dan wow jelas sekali bu ida tak memakai bh , puting nya pun ikut tercetak jelas dan beberapa kali aku menelan ludahku sendiri .
“Kamu masih sering main sama doni ?? ” tanya bu ida .
Akupun hanya menangguk tapi pandanganku tetap ke puting itu , dengan sengaja juga bu ida pura-pura kepanasan .
“Lain kali jangan main sama doni , ron ” tegas bu ida .
“Memang kenapa bu ? Uh itu nenen ” tanyaku .
Seperti yang diucapkan ibuku , bu ida pun bercerita kalau doni sering ngintip ibu-ibu didesa bukan hanya itu , bu ida pun bercerita kalau sering mengintipnya dan pasti ujungnya coli .
“Makanya ibu kan pernah bilang ke ibumu ron ” ucap bu ida .
“Sebenernya ibu juga bingung , kenapa doni ngintip ibu padahal kan ibu sudah tua ” ucap bu ida lagi .
“Sebenernya ibu juga bingung , kenapa doni ngintip ibu padahal kan ibu sudah tua ” ucap bu ida lagi .
“Nggk ko bu , bu ida tidak kelihatan tua ” ucapku .
Bu ida pun kembali masuk ke kamar , tak lama kembali lagi membawa plastik tadi dan langsung dibukanya plastik itu .
“Kira-kira cocok nggk ron kalau ibu yang pakai ?? ” tanya bu ida sambil mengeluarkan baju tidur transparan serta beberapa pasang bh .
“Wah mana roni tau bu cocok apa nggk kan belum liat langsung eh ” ucapku yang sedikit memelankan suara.
“Hmm begitu ya ron jadi ibu meski mencoba semua ini biar kamu bisa menilai ” jawab bu ida.
Tak lama bu ida pun mulai berdiri didepanku tapi membelakangiku , pertama bu ida membuka bajunya dengan sangat perlahan seperti penari .
“Gleeek uh bu liat dari belakang saja aku tak kuat ” ucapku dalam hati.
Baju itu kini sudah terbebas semua , bulu keteknya bersih dan putih tidak seperti ibuku . Sekarang tangan bu ida pun bergerak kebawah sangat perlahan sekali sampai akhirnya sedikit demi sedikit celana itu berada dibawah , kini terekspos lah pantat bu ida .
Tangan kanan bu ida pun mengambil bh dan cd nya itu dengan posisi menungging membelakangiku , otomatis semua tercetak dan wow nya memek bu ida itu bersih .
“Uhh bu idaa gak kuat roni liatnya bu ” ucapku dalam hati.
Tak lama bh itu pun dipakainya , bh itu berwarna merah cerah berenda dengan tali diatas cd nya pun berwarna seperti itu , tapi terlihat sangat kecil sekali. Setelah bh dan cd nya terpasang bu ida pun berbalik , tangan kanan bu ida menutupi bagian cdnya .
“Wah ibu seksi kalo seperti itu , kaya abg di kota kota ” jawabku dengan kontol yang ngaceng .
“Masa ron ?? Ibu jadi malu ” jawab bu ida dengan muka memerah .
“Gak usah ditutup tangan bu bagian cd nya ” ucapku .
Bu ida pun menuruti perintahku dan tak lama bu ida berbalik dan kembali mengambil sesuatu , dan yang diambil nya adalah baju tidur transparan . Bh dan cd nya pun sudah dibuka lagi , dan berganti dengan baju tidur itu .
Baju tidur itu bukan hanya transparan tapi memiliki lengan yang pendek serta dada yang rendah , dibelakangnya terdapat renda-renda juga . Dengan sedikit berlenggok bu ida pun kembali memutarkan badannya , glek kembali aku menelan ludah .
Sekarang semua terekspose , pentil nenen yang item dan bulu memek yang hampir tak ada , nenenya juga tidak turun seperti ibu ibu yang seumuran dengannya .
Aku pun terus memuji keindahan tubuhnya , dibawah celana bahanku kontolku sudah mencapai tegang maksimal .
Bu ida pun rupanya tersadar akan reaksiku , bukan cuma itu mata bu ida kini mengarah kecelanaku yang ada senjatanya itu .
“Ah kamu bisa saja bilang ibu sexy ron ” ucap bu ida .
“Beneran bu ibu seksi buktinya kon…….. ” jawabku dengan pede .
“Kon …. ?? Kenapa berenti ? Maksudnya kontol kamu bangun ? Eh ..” bu ida pun meneruskan perkataanku.
Sekarang bu ida duduk mendekatiku , bahkan disampingku .
“Bagusan tubuh ibu kamu kan ron ? Bukannya kamu sering ngentot dengan ibumu itu ? ” tanya bu ida dengan perlahan dikupingku .
Mendengar seperti itu , akupun diam membisu yang tadinya ngaceng jadi tidur kembali sebenarnya aku tak menyangka kalau ibu sefrontal itu .
“Gak usah kaget kamu juga tau kan kedatangan ibu sebelum kepasar ?? ” tanya bu ida kepadaku .
Bu ida pun menggapai tanganku dan diarahkan tanganku ke kedua bongkahan nenennya itu , dengan menggerakkan tanganku bu ida meremas nenennya itu ‘
“Kamu mau ini kan ron ? Kalau mau nunggu apalagi ? Bukanya kontol kamu udah bangun ?? ” tanya kembali bu ida.
Akupun mengangguk dan mengiyakan kalav aku mau nenenya , tangan kanan bu ida pun meraih sletingku dan mengelus dari balik sempaknya .
“Jadi ini yang membuat ibumu merintih nikmat ? Bolehkah bu ida merasakanya ? ” tanya bu ida .
Tak puas dengan mengelus , bu ida pun mengeluarkan kontolku dan hampir saja muka bu ida kena tamparan kontolku . Tangan kananku diarahkan untuk mengelus memeknya yang sudah ia bukakan lebar lebar .
“Mmhhhh jangan digigit pentilnya tapi diemut ” desah bu ida .
Akupun mencaplok nenennya , baju tidur bu ida pun basah oleh bibirku bukan hanya baju tapi memek bu ida pun sudah basah sekali . Mulut bu ida mendesah halus ketika satu jariku masuk kememeknya , sekarang bu ida pun mulai memasukkan kontolku ke mulutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar