Cerita Plus Plus

Cerita Seks dan 17 Plus Plus Cerita Panas Cerita Dewasa Cerita Ngentot Pengalaman ML Pengalaman Sex Pengalaman Seks Meniduri Pembantu

window.open('http://graizoah.com/afu.php?zoneid=3334601')

Senin, 02 November 2015

Duniaku , Kampungku Dan Kenikmatanku – Part 4

Kamu dipanggilin diem aja sih” ucap bu ida ke ibuku .
Suaranya sangat berisik , sampai terdengar ke kamar .
“Abis ngapain kamu sih ? Udah gitu buka pintu gak pakai apa-apa lagi tuh memekmu kemana-mana , untung aku cewek bukan cowok coba kalo cowok udah dientot kamu sih ” seru bu ida sambil tertawa .
“Yaudah masuk ahh ayuk , aku baru bangun tidur da ” jawab ibuku mengajak bu ida masuk .
Ibuku dan bu ida pun masuk , di kamar keadaan ku masih seperti malam ya telanjang bulat , dari kamar ini juga keliatan bu ida memakai baju daster tapi di bawahnya pakai Stocking item jadi kalopun duduk sembarangan gak keliatan memeknya .
——Percakapan ibu dan bu ida——-
Pagi-pagi gini ida sudah dateng , padahal tadi aku sudah mau sampai lagi ganggu orang aja ucapku dalam hati .
“Kamu pagi buta begini udah kerumah aja da ? Kayak ada yang penting bangat da ! ” tanyaku .
“Bete aku sih dirumah kerjaan suamiku cuma ngopi , ngerokok bukannya ngapain kek , garap memekku ke la ini mah gitu doang tiap hari ” jawab ida .
Oh jadi ida tuh intinya butuh belaian haha , coba kalau ida tau kalo dari kemarin aku digarap terus mungkin ida sudah cemburu berat .
“La memang suami mu kenapa da ? Sampe gak garap kamu ? mungkin lubang memekmu sudah jebol kali makanya dia gak mau ” aku dan ida pun tertawa .
“Entahlah sih mungkin aku sudah tidak sesemok dulu sebelum nikah makanya jarang sekali digarap .” Jawab ida dengan raut cemberut .
“Ya bisa jadi da makanya goda terus suami da biar kamu disiram terus ” jawabku .
“Aku sudah mencoba nya sih ya tapi tetep aja maklum kamu kan tau sih suami ku lebih lebih tua dariku ” ucap ida .
Kulihat jam sudah jam 10 pagi tapi aku belum mandi dan memakai bh atau apapun , ditambah hawa panas sudah terasa jadi aku tambah males .
Ida pun membuka kerudung nya dengan alasan panas , maka terurailah rambut merah miliknya , malum mau gimanapun suami ida itu pemilik lahan sawah yang digarap anakku sekaligus teman suamiku .
“Rumahmu panas bgt ya sih , sampe keringetan gini aku sih ” ucap ida yang meneruskan kerudungnya .
Semoga si roni gak liat si ida , kalo liat mungkin kontol si roni ngaceng lagi , pikirku . Bukan hanya kerudung rupanya yang ida buka , kini daster ida pun ikut diangkat sampai menyembullah toket ida dari balik bh seolah bh itu tak muat menopang nya .
———Back to Roni———–
Oh jadi dibalik kerudung yang bu ida selalu pakai itu merah toh rambutnya , pantes saja ia tutupin . Hah bukan cuma kerudung saja yang dibuka , kini bu ida membuka dasternya yang tersisa hanya stocking beserta bra warna merah cerah .
Di balik hordeng pengganti pintu ini kini ada dua toket yang gantung , satu milik ibu dan satunya milik bu ida . Dari dalam juga sedikit terdengar percakapan ibu dan bu ida yang kadang sedikit pelan suaranya .
“Anakmu si roni kemana da ? Ko gak keliatan ? Biasanya kan duduk di depan ” tanya bu ida diluar .
“Oh masih tidur da nyenyak banget tu si roni ” jawab ibuku .
Melihat bu ida dan ibuku seperti itu bikin kontolku ngaceng lagi , kapan aku bisa menikmati bu ida ?? Sambil terus melihat ke arah luar kamar tangan kananku bermain di kontolku . Sementara bayanganku ada di bu ida dan ibuku , toket yang bulet kenceng serta kulit yang putih .
“Sih aku ke wc dulu sih , kebelet ini ” ucap bu ida ke ibuku .
Nah ini kesempatanku untuk mengintip , dari kamar ibu ini ada satu lubang yang mengarah langsung ke wc jadi aku bisa melihat bu ida kencing . Bu ida pun sudah masuk ke kamar mandi dan langsung membukakan stocking nya , dan wow bu ida gak pakai cd “crrrr ” beda dengan ibuku , memek bu ida ini botak uhh .
“Roni ngapain ? Nah kontolnya ngaceng lagi ? ” tanya ibu yang masuk ke kamar .
Ibu pun tak mengetahui kalau aku lagi ngintip bu ida , ibu langsung saja berjongkok dan mengarahkan mulutnya ke kontolku .
“Bu tapi ada bu ida nanti bisa ketahuan kita ” jawabku sambil terus menatap tajam ke arah bolongan itu .
“Sudah makanya cepetin , udah tau ibu ibu ketagihan kontol kamu ” ucap ibu dengan mulut yang mempercepat gerakannya .
Mulut itu tak kenal lelah , tangan ibu pun memainkan bola pelirku sampai aku merem melek dan tak kuat menahannya . Sementara dari bolongan itu bu ida sudah menyelesaikan kencingnya , dan hendak keluar kamar mandi .
“Slrup slrup slrup” seperti itu suara mulut ibu di kontolku .
“Percepat bu percepat ” desahku .
Sementara tanganku memegang nenen ibu , tangan ibu pun berpindah ke bawah “crott crott crott ” keluarlah semua spermaku ke mulut ibu . Semua pejuhku dilahap habis tanpa ada yang tersisa ataupun tercecer , serasa sudah selesai ibu pun keluar lagi menemui bu ida lagi .
“Abis bangunin si roni da , gak biasanya dia susah da” ucap ibu ke bu bu ida.
Mendengar ibu yang berpura-pura ke bu ida , akupun ikut berpura-pura terbangun dan hendak keluar kamar ibu .
“Hoamz jam berapa ini , ko gak ada yang bangunin roni sih” teriakku dari dalam kamar.
“Bu kenapa gak bangunin roni bu ” dengan gaya yang acuh dan kontol masih ngaceng aku keluar kamar seperti tak tau ada orang diluar juga tentunya .
“Nah da si roni udah bangun tuh ” ucap ibuku ke bu ida .
Disitu aku hanya mematung seolah tak tahu ada bu ida , padahal itu salah satu skenario ku untuk membuat bu ida benar-benar masuk kandangku. Dari sorot matanya bu ida sedikit kaget , entah kaget karena aku telanjang atau kaget karena kontolku tapi bu ida bener-bener* melotot .
“Eh pakai celananya dulu , malu ada bu ida ron udah tititnya bangun lagi haduh roni roni ” ucap ibuku .
Akupun kembali masuk ke kamar , tapi sekarang ke kamar kecilku bukan ke kamar ibu . Diluarpun percakapan berlanjut tapi , dari sini bisa kulihat kalo bu ida sedikit-sedikit mengintip ke arah kamarku .
“Sudah gede ya sih anakmu ” tanya bu ida .
“Iyalah gede , orang ditetein terus pas kecil mana mungkin gak gede”* jawab ibuku sambil tertawa.
Celana pun sudah kupakai , akupun keluar kamar lagi untuk ikut percakapan ibuku dan bu ida .* Posisiku berada di depan bu ida , dan disamping ibuku tentunya .
“Loh ibu saja kenapa tak pakai baju ? ” tanyaku dengan sok gak tau ini .
“Malu sama siapa ron ? Sama kamu ? Kan anak ibu ! Sama bu ida ? Lah orang sama-sama punya nenen ngapain malu ” ucap ibu dengan mengedipkan mata kananya.
Pintar sekali ibuku ini , dan mengerti skenario di dalam otaku ini tapi anehnya ibuku tak sedikit curiga akan niatku untuk membuat bu ida kepanasan dan memikirkanku.
“Nah benar tuh ron , malu sama siapa kan ibumu sama ibu sama-sama punya ini (dengan menunjuk kearah dadanya) toh kamu masih kecil ron ” haha .. kami bertiga pun tertawa .
Tak lama setelah obrolan ibuku dan bu ida selesai , bu ida pun memakai bajunya kembali dan pamit untuk pulang karena suaminya sudah sms . Oh ya bu ida ini beda , dikarenakan orang kaya bu ida dan suaminya itu memiliki handphone nukia .
“Pamit dulu aku sih nanti aku kesini lagi kalau ada waktu ” pamit bu ida ke ibuku .
“Praak ” bu ida pun telah pergi , dan pintunya sudah tertutup lagi .
Setelah yakin bu ida pergi jauh , ibupun duduk dihadapanku dan langsung melorotkan celana pendekku itu .
“Slurpp … suru siapa ngaceng ya tadi nakal bangat ya kontol anak ibu ini gara gara ini memek ibu gatel ” ucap ibuku .
“Mmhh teruskan bu masih belum puas roni kalau crot dimulut ” desahku .
Setelah serasa cukup , ibu berpindah ke bangku lagi akupun mengerti kalau ibu minta memeknya dijilat . Tanpa ba bi bu akupun langsung duduk dibawahnya dan mengarahkan lidak ke memek ibu yang sudah merekah itu .
“Mmh ah ya terus ron masukan lidah kamu ke memek ibu , ibu sudah gatal ahhh ” desah ibu .
Tangan ibu kini mengarahkan badanku untuk berdiri , dipegangnya kontolku dan langsung diarahkan ke memek ibu . “Sleeb ” kontolku pun masuk lagi ke memek ibu yang dari kemarin menemaniku , sementara tangan ibu membukakan pahanya selebar mungkin .
“Ahh enaak bu memek ibu enaaak ” desahku .
Mulutku tak tinggal diam , nenen ibu yang bergoyang pun kucaplok bukan hanya dijilat pentilnya gun kugigit perlahan . Mulut ibu terus berdesah , tangan nya pun mencakar cakar punggungku .
“Ahh terus masukin kontol nya semua anakku , terus isepin nenen ibu ahh ,. Ahh enakkan memek ibu anakku ahh ya terus seperti…ii itu ahh ” desah ibu .
Kini kupindah posisiku , aku duduk dibangku dan ibupun langsung menaikiku kembali .
“Ahh ahh lebih dalem anakku , lebih dalem enakk ah semprot memek ibu semprot hamili ibu mulai sekarang ahh ” desah ibu .
Tak lama ibupun mempercepat gerakannya , dengan tangan berpegangan ke bangku lainnya ibupun mendapatkan puncaknya dan hampir saja ibu jatuh . Akupun mengangkat ibu dengan kontolku tetap di memeknya untuk membawanya ke kamar .
“Ahh enaak bu memek ibu panas jepitnya kenceng bu kenceng ” desahku .
Langsung saja kuposisikan ibu terlentang , dengan cepat aku memasukan kontolku itu sampai akhirnya keluarlah semua dari kontolku bersamaan dengan puncaknya ibu lagi ..
Tak terasa sudah jam 12 siang lagi , rasanya begitu cepat .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar