Takut tapi "pengen" itulah yang ku rasakan,begitu pintu besar itu terbuka.
Aku sedikit menolehkan kepalaku dan melirik ke dalam celah antara pintu dan kusennya.
gleek .. !!
Hampir setiap hari aku melihat bu Airin berpakaian muslim atau baju dinasnya yang serba tertutup,namun kali ini aku melihatnya hanya ..
ya .. ibu muda dengan segala pesona yang menggiurkan setiap mata lelaki itu tengah terlentang sendirian di atas ranjang besarnya dengan hanya mengenakan daster hijau yg tipis setipis iman ku malam itu,sementara sepasang toketnya benar2 menantang di bawah sinaran lampu kamar yang putih benderang.
Aku tak lagi memikirkan bakal ketahuan,tak lagi memikirkan resiko yang bakal ku terima.Dan kini setan seakan telah sejiwa dengan ku.Aku pun menyusup ke dalam kamar yang besar dan harum tsb.Seperti maling,aku mengendap pelan-pelan,memperhatikan langkah di atas marmer yang dingin ini.
Akhirnya akupun sampai di tepi ranjang sang "permaisuri".Namun terlepas dari sosok tubuh yang "menggirukan" tsb,mataku malah tertuju pada pakaian dalam yang tergolek di samping tubuh bu Airin.Sebuah celana dalam wanita berwarna krem.
eehhmm .. aku pun kepikiran kalau bu Airin tidur tanpa mengenakan celana dalamnya. iya kah ??
Rasa takut ketahuan dan rasa penasaran pun berkecamuk dalam pikiranku yang sudah terlanjur cabul ini.Dan dengan kedua perasaan tsb + jari yang gemetar,perlahan aku mengangkat ujung bawah dasternya,lalu melirik ke dalamnya.
Benar saja,tampak gundukan bulu lebat yang bertumpuk-tumpuk di antara kedua belah paha mulusnya.
gleek .. !!
memek,tempik,turuk,heunceut,vagina,miss V atau apalah namanya.Kini berada hanya beberapa senti saja dari congor-ku.Akupun berkhayal bisa menciuminya,menikmatinya dari segala arah,mengobel2nya dgn lidahku hingga merekah dan menyemburakan urine seperti di film2 kobep.aghh .. seandainya .. seandainya ..
Puas memperhatikan tubuh tersensitive dari wanita,sambil sesekali memperhatikan wajah si empunya memek.Aku meraih CD yang tergolek "tak berdaya" di samping tubuhnya,lalu memasukannya ke dalam saku celana kolorku.
" lumayan buat bahan cokil .. " gumam ku sambil menjejalkan celana dalam si ibu ke dalam saku.
Sejurus kemudian aku membalikan tubuh dan segera beranjak pergi sebelum aksi ku ini ketahuan.Tamatlah riwayatku seandainya ini ketahuan.Bukan hanya malu dan gaji yang bakal tak di bayar,tapi impianku untuk melihat ibu berangkat ke tanah suci pasti tak akan terwujud.
Handle pintu sudah kuraih,tinggal membuka lalu keluar dari kamar si-nyonya besar.Namun apa yang terjadi ..
" sugeng .. !! " tiba2 saja suara perempuan mengagetkanku dari arah belakang.Dan itu artinya ..
Darah,jantung dan nafas ku seketika berhenti.Pandanganku buram,kerongkonganku pun mendadak kering dan suara itupun menggema berulang-ulang dalam telingaku.
wadduh .. gimana ini ?
ingin rasanya aku berlari sekencang mungkin,kalau bisa sampai ke pekalongan,sampai ke laut,sampai ke tengah laut,lalu menenggelamkan tubuhku sedalam2nya.
" sugeng .. ngapain kamu di kamar ibu ? " tanya bu Airin dengan ketusnya,lalu ku dengar langkahnya yg berjalan di atas lantai mendekatiku.Dan aku,aku terdiam membisu,tepatnya MEMBEKU menatap handle pintu yang tak jadi ku tarik.
" .. ee .. eeng .. a .. an nu bu .. sa .. saya .. cumaaa ... "
" kamu mau nyolong yah ? "
" .. e .. enggak bu ..!! "
" trus kamu ngapain kamu di kamar ibu ? "
" ngintip " itulah jawaban ku dalam hati.Namun tak mungkin aku katakan padanya yang kini sudah berada tepat di belakangku.
" apa itu di sakumu sugeng .. ? " lanjut bu Airin yg curiga menatap saku kiri ku yang terlihat "melendung".
" bukan apa-apa bu .. !! "
" coba ibu liat .. "
" jangan bu .. "
" sini liat .. "
Bu Airin terus mendesakku untuk mengeluarkan isi di dalam kantong.bahkan kini ia mengancam akan menelpon pak Djono,security depan dengan kumis yang melintang mirip pak Raden.
" kalo kamu gx mau ngeluarin .. ibu bakal telpon pak Djono,biar dia yang ngeluarin " ancamnya
" ja .. jangan bu .. " kataku sambil cepat2 merogoh saku dan mengeluarkan isinya yang membuat sakuku terlihat melendung,lalu memperlihatkannya pada ibu muda tsb.
Ibu muda tsb hanya memicingkan mata menatap isi dari dalam kantong celana kolorku,yang ternyata celana dalam kremnya yang ia tanggal kan sebelum tidur atau mungkin sebelum bermasturbasi.
Sejenak kami terdiam,tenggelam dalam pikiran masing2.Berdiri berhadapan namun tak saling berpandangan,aku tertunduk sambil mereka-reka apa yang bakal terjadi selanjutnya.
Sementara gelegar2 petir terdengar sahut menyahut di luar sana,juga suara tiupan angin yang bengis menghantam dedaunan.Harap tinggallah harap,kini bayangan jala dan perahu kayu benar-benar tampak nyata di depanku juga bau amis ikan-ikan laut mulai terendus.Aku harus kembali lagi berlayar,kembali lagi ke laut,menjala ikan dengan sejuta penyesalan.
Aku sedikit menolehkan kepalaku dan melirik ke dalam celah antara pintu dan kusennya.
gleek .. !!
Hampir setiap hari aku melihat bu Airin berpakaian muslim atau baju dinasnya yang serba tertutup,namun kali ini aku melihatnya hanya ..
ya .. ibu muda dengan segala pesona yang menggiurkan setiap mata lelaki itu tengah terlentang sendirian di atas ranjang besarnya dengan hanya mengenakan daster hijau yg tipis setipis iman ku malam itu,sementara sepasang toketnya benar2 menantang di bawah sinaran lampu kamar yang putih benderang.
Aku tak lagi memikirkan bakal ketahuan,tak lagi memikirkan resiko yang bakal ku terima.Dan kini setan seakan telah sejiwa dengan ku.Aku pun menyusup ke dalam kamar yang besar dan harum tsb.Seperti maling,aku mengendap pelan-pelan,memperhatikan langkah di atas marmer yang dingin ini.
Akhirnya akupun sampai di tepi ranjang sang "permaisuri".Namun terlepas dari sosok tubuh yang "menggirukan" tsb,mataku malah tertuju pada pakaian dalam yang tergolek di samping tubuh bu Airin.Sebuah celana dalam wanita berwarna krem.
eehhmm .. aku pun kepikiran kalau bu Airin tidur tanpa mengenakan celana dalamnya. iya kah ??
Rasa takut ketahuan dan rasa penasaran pun berkecamuk dalam pikiranku yang sudah terlanjur cabul ini.Dan dengan kedua perasaan tsb + jari yang gemetar,perlahan aku mengangkat ujung bawah dasternya,lalu melirik ke dalamnya.
Benar saja,tampak gundukan bulu lebat yang bertumpuk-tumpuk di antara kedua belah paha mulusnya.
gleek .. !!
memek,tempik,turuk,heunceut,vagina,miss V atau apalah namanya.Kini berada hanya beberapa senti saja dari congor-ku.Akupun berkhayal bisa menciuminya,menikmatinya dari segala arah,mengobel2nya dgn lidahku hingga merekah dan menyemburakan urine seperti di film2 kobep.aghh .. seandainya .. seandainya ..
Puas memperhatikan tubuh tersensitive dari wanita,sambil sesekali memperhatikan wajah si empunya memek.Aku meraih CD yang tergolek "tak berdaya" di samping tubuhnya,lalu memasukannya ke dalam saku celana kolorku.
" lumayan buat bahan cokil .. " gumam ku sambil menjejalkan celana dalam si ibu ke dalam saku.
Sejurus kemudian aku membalikan tubuh dan segera beranjak pergi sebelum aksi ku ini ketahuan.Tamatlah riwayatku seandainya ini ketahuan.Bukan hanya malu dan gaji yang bakal tak di bayar,tapi impianku untuk melihat ibu berangkat ke tanah suci pasti tak akan terwujud.
Handle pintu sudah kuraih,tinggal membuka lalu keluar dari kamar si-nyonya besar.Namun apa yang terjadi ..
" sugeng .. !! " tiba2 saja suara perempuan mengagetkanku dari arah belakang.Dan itu artinya ..
Darah,jantung dan nafas ku seketika berhenti.Pandanganku buram,kerongkonganku pun mendadak kering dan suara itupun menggema berulang-ulang dalam telingaku.
wadduh .. gimana ini ?
ingin rasanya aku berlari sekencang mungkin,kalau bisa sampai ke pekalongan,sampai ke laut,sampai ke tengah laut,lalu menenggelamkan tubuhku sedalam2nya.
" sugeng .. ngapain kamu di kamar ibu ? " tanya bu Airin dengan ketusnya,lalu ku dengar langkahnya yg berjalan di atas lantai mendekatiku.Dan aku,aku terdiam membisu,tepatnya MEMBEKU menatap handle pintu yang tak jadi ku tarik.
" .. ee .. eeng .. a .. an nu bu .. sa .. saya .. cumaaa ... "
" kamu mau nyolong yah ? "
" .. e .. enggak bu ..!! "
" trus kamu ngapain kamu di kamar ibu ? "
" ngintip " itulah jawaban ku dalam hati.Namun tak mungkin aku katakan padanya yang kini sudah berada tepat di belakangku.
" apa itu di sakumu sugeng .. ? " lanjut bu Airin yg curiga menatap saku kiri ku yang terlihat "melendung".
" bukan apa-apa bu .. !! "
" coba ibu liat .. "
" jangan bu .. "
" sini liat .. "
Bu Airin terus mendesakku untuk mengeluarkan isi di dalam kantong.bahkan kini ia mengancam akan menelpon pak Djono,security depan dengan kumis yang melintang mirip pak Raden.
" kalo kamu gx mau ngeluarin .. ibu bakal telpon pak Djono,biar dia yang ngeluarin " ancamnya
" ja .. jangan bu .. " kataku sambil cepat2 merogoh saku dan mengeluarkan isinya yang membuat sakuku terlihat melendung,lalu memperlihatkannya pada ibu muda tsb.
Ibu muda tsb hanya memicingkan mata menatap isi dari dalam kantong celana kolorku,yang ternyata celana dalam kremnya yang ia tanggal kan sebelum tidur atau mungkin sebelum bermasturbasi.
Sejenak kami terdiam,tenggelam dalam pikiran masing2.Berdiri berhadapan namun tak saling berpandangan,aku tertunduk sambil mereka-reka apa yang bakal terjadi selanjutnya.
Sementara gelegar2 petir terdengar sahut menyahut di luar sana,juga suara tiupan angin yang bengis menghantam dedaunan.Harap tinggallah harap,kini bayangan jala dan perahu kayu benar-benar tampak nyata di depanku juga bau amis ikan-ikan laut mulai terendus.Aku harus kembali lagi berlayar,kembali lagi ke laut,menjala ikan dengan sejuta penyesalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar