Cerita Plus Plus

Cerita Seks dan 17 Plus Plus Cerita Panas Cerita Dewasa Cerita Ngentot Pengalaman ML Pengalaman Sex Pengalaman Seks Meniduri Pembantu

window.open('http://graizoah.com/afu.php?zoneid=3334601')

Senin, 02 November 2015

ayo-tekan-!! 2

Sementara gelegar2 petir terdengar sahut menyahut di luar sana,juga suara tiupan angin yang bengis menghantam dedaunan.Harap tinggallah harap,kini bayangan jala dan perahu kayu benar-benar tampak nyata di depanku juga bau amis ikan-ikan laut mulai terendus.Aku harus kembali lagi berlayar,kembali lagi ke laut,menjala ikan dengan sejuta penyesalan.

Aku bukan pelawak,tidak juga sedang berguyon.Namun semua keluguan ini membuatku menertawai diriku sendiri.
menyusup kamar majikanku ..
mengintip istri pak TB yang tengah tertidur sendirian lalu ..
mencuri celana dalamnya ..
Tak pernah terfikir sebelumnya.Sekali lagi setan,setanlah penyebab semua malapetaka ini.

" jangan nakal yak geng .. !! "
Sejenak aku terhenyak,teringat kata-kata ibu di kampung sebelum aku berangkat kemari.

Juga ucapan Dimas,adik kecil ku ..
" mas sugeng mau ke kota yaa !? nanti kalo pulang beliin aku hape yak !!? "

Semua buyar,semua hilang.Harapanku untuk menepati janji hanyalah sebuah tulisan di atas pasir pantai yang sirna tersapu deburan ombak.Ibu .. Ayah .. Aris juga Dimas maafkan aku ..

Malam ini begitu dingin selepas hujan mendera tak habis-habis,di sudut selatan kota.Malam ini adalah malam ke 3 bu Airin tanpa suaminya,yang tengah berdinas di luar kota.

Tak lama kemudian,suara merdunya memecah "kebuntuan" ini.

Tampak sebuah senyum kecil mengambang di bibirnya yang cantik,ketika aku mulai berani menatap wajahnya.Lalu dengan kedua yang ia tempelkan di kedua bahu ku ia berkata ..

" ibu gx seceroboh yang kamu kira .. " ujarnya sedikit berbisik
" ibu ngeliat kamu masuk ke kamar ibu .. abis itu kamu angkat daster ibu .. ada 5 menitan kamu mengintipnya lalu memasukan celana ibu ke dalam sakumu .. iya kan !? " tanyanya menggoda sambil menatap wajahku lekat2.

Tak ada yang bisa kulakukan selain menunduk menyembunyikan wajah ini dari tatapannya yang sebenarnya "menggoda" dan berfikir bahwa sebenarnya si ibu hanya berpura2 tidur ketika aku menyusup ke dalam kamar pribadinya.

" sugeng .. !! sini liat ibu dong,masa di ajak ngobrol kamunya malah nunduuk .. "
" i .. iya bu .. "

Sejenak mata kami beradu pandang.Sementara aku tak mengerti maksud di balik tatapannya yang menakjubkan itu,jemari lentik ibu beranak 2 itu mulai turun,menjamah dada bidangku sembari berkata ..

" kamu tau sugeng .. kamu itu manis,mirip mantan pacar ibu sewaktu SMA .. dadanya bidang persis dadamu .. rambutnya juga ikal mirip rambutmu .. " kata-kata itu terlontar begitu saja tanpa mempedulikan aku yang makin merinding oleh belaian halus jemarinya di dadaku.

Dadaku sesak oleh kata2 itu,mataku tersihir oleh pandangan "medusa" nya dan tititku .. tititku ngaceng,sengaceng-ngacengnya.

Telunjuknya terus merambah,terus turun namun terhenti di atas karet celana kolorku .. dan si ibu berkata lagi atau tepatnya meminta .. dan sekali lagi dengan tatapan sayunya yang menakjubkan

" kalo mantan ibu tititnya besar .. punya kamu besar nggak ?? "
" e .. eenggaak tau .. !! " jawabku sekenanya
" masa enggak tau .. kalo ibu liat boleh nggak !? "

Tanpa menjawab aku segera menarik karet kolor ku dan memperlihatkan isinya pada si ibu yang tengah sange stadium akhir itu,ia pun segera menundukan kepalanya,melongok penghuni di dalamnya untuk beberapa saat

Lalu menanyakan namanya .. hah !? namanya .. !!???

" siapa namanya geng !? " tanya si ibu tanpa mengalihkan pandangannya dari pelerku
" enggak tau .. !! " jawabku polos sambil menahan geli mendengar pertanyaannya.
" ibu yang namain yaa !!? "
" ywdh .. "
" kok kamu ketawa .. ? "
" enggak pa-pa kok bu .. "
" gimana kalo namanyaaaaaa ( berfikir sejenak ) DJENGGO !! "
" wah keren bu .. lebih keren dari nama saya "

Djenggo .. ya itulah nama terkeren yang pernah ku dengar,terlepas dari fungsinya yang hanya sebuah nama,aku menganggap itu sebagai penghargaan dari seorang ibu walikota atas kontolku yang katanya lebih "max" dari milik pak TB,seorang ibu walikota yang dengan segala kecantikan luar-dalamnya ia mampu menaklukan seluruh isi galaksi namun tak berdaya menahan rasa "kangen" di malam ini.

Ternyata oh ternyata si ibu cuma berpura-pura.Pura-pura tidur,pura-pura marah namun tidak untuk yang satu ini ..

Si ibu mengajakku duduk di sebelahnya,di tepi ranjang kebesarannya setelah sebelumnya menyuruhku meletakan celana dalamnya di atas meja rias yang penuh peralatan kosmetik.

" sugeng .. " panggilnya berbisik juga begitu dekat hingga aku bisa mengendus nafasnya.
" iya bu .. " balasku yang sudah tak memikirkan lagi jala dan perahu kayu.
" kamu bisa bantu ibu sebentar .. ? " pintanya dengan sedikit memelas.
" bantu apa bu .. ? " jujur aku tak mengerti maksudnya.
" eeenggg .. maksud ibu .. ibu boleh minta waktumu sebentar " si ibu sedikit canggung menjelaskan maksudnya namun sejurus kemudian ia meletakan sebelah telapak tangannya di atas paha kanan ku.

" iya buu !! " kini aku benar-benar mengerti.

Si ibu segera merangsek ke tengah ranjang,tepat pada posisi tidurnya barusan.

" kok bengong .." tanyanya menatapku yang masih "shock" di pinggir ranjang.
" ibu harusnya udah tidur beberapa jam yang lalu .. ayo cepet .. !! " lanjutnya tak sabaran

Berasa canggung untuk membuka celana pertama kali di hadapan perempuan,namun aku tak mau membuang waktu.Segera saja aku menyusul dengan kontol yang terhunus ini ke tengah ranjang.Sejenak aku memandangnya melepas ikat rambutnya lalu membenarkan posisi bantal yang mengganjal di kepalanya.dan ..

Tanpa perlu melepaskan daster ia lantas mengangkang,memperlihatkan "sangkar madu" nya yang memang sudah tak terbungkus sedari tadi,tepat di hadapanku.Aku pun segera mencari posisi untuk bisa menindihnya.

Hanya menindihnya .. ?? ya .. hanya menindihnya saja,aku tak bisa melesakkan batang kontolku ke dalam memeknya yang rimbun oleh " rerumputan ".

Aku benar-benar canggung !! karena selama ini aku mengenalnya sebagai majikanku,lebih dari itu bu Airin atau lengkapnya Hj Airin Rachmi Diany SH MH adalah seorang ibu walikota,bukan sekedar ibu rumah tangga apalagi teman biasa.Kasta bu Airin jauh di atasku yang hanya seorang pesuruhnya,di samping ini adalah kali pertama aku menyetubuhi seorang wanita dan meski ia menyuruhnya tetap .. aku tak bisa.

" ss .. saya nggak tau bu .. " terangku menjelaskan ke-newbie-an ku untuk urusan ini.

Bu Airin cuma tersenyum mendengarnya,kemudian meyuruhku untuk sedikit mengangkat badanku dari tubuhnya.

" awas dulu kamunya .. masa tinggal colok aja 'nggak bisa .. " ujarnya sembari meraih si Djenggo lalu membimbing kepala botaknya ke arah bibir lubang kemaluannya.

" ayo .. tekan .. " suruhnya sambil terus menatap wajahku.

sleeeeeeeeeeeeeeep ..

Perlahan aku menekan vaginanya yang cukup mencengkram,begitu hangat dan bergerinjal isi di dalamnya.
ya .. ini lah aku dengan segala keberuntungan ku malam ini.Dimana orang lain hanya bisa berkhayal tentangnya,malam ini,detik ini,aku malah merasakan hangat organ intim kewanitaanya,dengan kontol ku pula.xixixixi

Namun belum sempat aku memompanya seperti yang sering ku lihat di pilem2,sperma ku keburu keluar,membuncah tak terkira di dalam bagian tubuhnya yang bergerinjal ini.

croot .. crooottt ... cerooocoooooooooooooot .. crit .. !!

Banyak dan kental,di samping rasanya yang hangat.Sepasang mata kami saling beradu pandang begitu lekat selekat kulit kontolku dengan dinding vaginanya.Raut di wajahnya begitu menggambarkan,kalau dia sedang menikmati semburan sperma dalam rongga memeknya.

" wah .. udah crot duluan kamu .. "
" i .. iya bu .. saya gx kuat .. "

Sejenak bu Airin membiarkanku "meleleh" di atas tubuhnya,sembari menikmati hangatnya kontol dan spermaku.Sementara aku .. aku tak percaya dengan semua ini ..tak percaya bahwa setan akan membawaku sampai sejauh ini.

Beberapa menit berlalu dengan perasaan saling menikmati,meski bu Airin belum mencapai orgasmenya namun dia tetap merasakan apa yang sudah terlanjur terasa.Di dalam hatinya,dalam jiwanya,dalam memeknya dan semua syaraf2 yang menyertainya.

Tak lama kemudian ia menyuruhku lagi untuk sedikit mengangkat badanku dan mengeluarkan si Djenggo dari dalam memeknya,akupun mencabutnya kemudian bertopang pada kedua lenganku di kanan-kirinya.

Tampak beberapa "untaian" sperma ketika aku melepas si Djenggo dari vagina ibu muda tsb.
Si ibu tak menghiraukan "untaian" itu,lalu dengan jemarinya yang halus juga lentik ia menggenggam batang kontolku dan menggesek-gesekan kepalanya di ujung klitorisnya.

Perlahan-lahan ia mengusapnya,hingga "mahkluk" sebesar kacang kedelai itu menyembul keluar dari kerudungnya.Dan semakin lama gesekan itu semakin cepat,secepat hasratnya yang menginginkan orgasme malam ini.

Tak ku lihat lagi sosoknya sebagai seorang walikota,terlepas dari semua atribut kebesarannya.Airin bukanlah siapa-siapa,selain seorang wanita yang tak berdaya menghadapi birahi yang melecut keras nalurinya memaksanya berpacu laksana seekor kuda.Inilah hasrat,hasrat dari dalam lubuk jiwa yang terdalam seorang wanita.

Wajahnya makin merona,memerah.Expresinya begitu menggambarkan kenikmatan yang sudah tiba di ujung lubang kencing.Semakin cepat ia mengocoknya,semakin ia tak kuat ia menahan rasa geli pada itilnya.Dan ..

" aaaaaaaaaaggggghhhhhhhh.......!! "

" ...sssscchh ......ooouuucccchhhfffh .... !!!! "

" ouuuuuuuugggghhhhh sugeeenggg ... " 

Bu Airin mendekapku erat-erat,seluruh tubuhnya mencengkram erat badanku.Rasa dahsyat pada itilnya membuat seluruh tubuhnya ingin meledak.

" aduh sugeeeeeng ,, kamu kok nakal sich .. " candanya sambil terus mendekap tubuh yang beruntung ini.
" hehe .. kan ibu yang nyuruh " balasku di sertai tawa kecil sembari menciumi wangi dari rambutnya yang terurai.

eeeeeghhhhhhhhhh .......... !!!!

Si ibu menggeliatkan tubuhnya,lalu memintaku untuk mengecup bibirnya ..

" cium dong sayang .. !!! "

Lagi-lagi canggung,lagi-lagi norak .. karena belum pernah sekalipun mengecup bibir seorang wanita.Namun rasa canggung itu tak berlangsung lama,karena sejurus kemudian bibir itu menjelma menjadi ice cream strawberry dengan lumuran susu putih yang kental di atasnya.

Kami saling bercumbu,saling mengulum,dan sesekali ia menjilati bibirku dengan mesranya,membuat si Djenggo kembali tegak berdiri.Beberapa menit berselang,kami menyudahi "ritual" ini dengan saling memandang .. saling "mencari".Sementara tanganku mulai berani meraba lekuk aduhai tubuhnya,menyusup ke balik daster hijaunya lalu membuka pengait kutang yang menyembunyikan buah dadanynya,dan ..

" bu .. kita ngewe lagi yuu !! " pintaku sembari memilin putingnya.


===[TAMAT]===

Tidak ada komentar:

Posting Komentar