CHAPTER 1
PART 4
PART 4
Dilematis
Spoiler for Part 4:
Spoiler for Part 4:
Setelah kemarin aku ke travel agent, aku langsung pulang ke rumah. Aku mempersiapkan segala keperluan yang akan dibawa ke Jepang. Kali ini klub bulutangkis binaan ayahku mengirimkan 8 pemain, 4 pemain putra dan 4 pemain putri, serta 2 orang staff pelatih, dan aku kali ini yang bertindak menjadi manajer tim. Anggota tim dan pelatih sudah berangkat duluan hari Minggu kemarin, tetapi karena visaku baru selesai hari Senin kemarin, aku menyusul berangkat hari Selasa malam.
Selasa pagi ini aku bergegas ke kampus sendiri dengan membawa motor aprilia RS4 125 kesayanganku. Aku memacu cukup kencang motorku, karena aku berjanji untuk bertemu dengan dosen pembimbingku. Sekitar 45 menit dari rumah aku sudah sampai di kampus. Aku bergegas menuju ruang dosen tersebut, ternyata dosen tersebut belum hadir, aku menunggunya sebentar dan tidak lama kemudian beliau sudah hadir. Beliau mempersilahkan aku masuk ke ruangannya, cukup lama aku bimbingan dengannya kurang lebih 2 jam. Sekitar pukul 10 lebih aku selesai bimbingan, aku memiliki rencana untuk makan di kantin dekat stasiun, sebelum aku ke perpustakaan pusat untuk mencari buku yang direkomendasikan bapak dosen.
Aku sudah tiba di kantin, aku memesan cah ayam jamur, sembari aku melihat handphone aku membuka jejaring sosial yang berlogo burung biru, aku melihat Rendi di timeline lagi berbalas mention dengan Via. Aku mencoba kepo sedikit, aku buka profilenya Via, aku cari followersnya, aku menemukan akun twitter Mery, aku buka profilenya. Sial akunnya di protect, aku kesal sendiri, tapi aku liat di biografinya ada tulisan H <3. Ternyata benar Mery sudah punya pacar. Aku langsung menghabiskan makananku, untuk menuju ke perpustakaan. Setelah memarkir motorku di parkiran perpustkaan, tiba-tiba handphone berdering, aku lihat di layar handphoneku ada telepon dari Sarah. Sarah adalah salah seorang temanku, kita cukup dekat bahkan banyak yang menganggap kami pacaran, tapi aku hanya menganggap Sarah sebagai adik. Aku angkat telepon dari Sarah, Dri, nanti jadi temenin gw kan? Jadi Sar, tapi gw masih di kampus kira-kira sejaman lagi. Mau ketemu apa di jemput? Gw ke rumah lo aja, ntar lo sekalian gw anterin ke bandara gapapa. Lo Flight jam berapa? Jam 11 malem Sar. Yaudah sampai ketemu nanti, aku menutup panggilan telepon dari Sarah. Sudah dari minggu lalu, aku memiliki janji sama Sarah untuk menemani dia membeli laptop untuk adiknya. Aku berjalan ke perpustakaan, setelah sampai di perpustakaan aku mencari daftar buku yang perlu aku ambil beberapa bagiannya. Akhirnya bukunya ketemu, aku meminjam buku tersebut lalu aku mencari bagian-bagian tersebut kemudian aku tandai. Cukup banyak bagian yang buku yang direkomendasikan, akhirnya sudah selesai semua apa yang aku inginkan, aku menyerahkan buku tersebut ke bagian foto copy buku. Aku meminta buku tersebut di fotocopy beberapa bagiannya agar aku bisa membawanya pada saat aku pergi, seenggaknya aku tidak meninggalkan tanggungjawab skripsiku. Sudah hampir jam 1 kurang fotocopy buku tersebut sudah selesai. Aku segera mengembalikan buku tersebut, lalu aku memasukkan fotokopian tersebut ke tasku, aku menjadi serba terburu-buru karena Sarah tadi sudah bilang ke aku sudah otw ke rumahku. Aku keluar ke perpustakaan, aku melihat dekat parkiran mobil seperti ada Mery, dia sedang bersama cowo, Oh itu yang namanya Henri, gumamku. Aku teringat bahwa laki-laki itu juga yang kemarin menemui aku ketika di kantin setelah aku tegur. Mereka terlihat seperti sedang bertengkar. Kemudian Mery berlari ke arah mobilnya tetapi kemudian di tarik oleh Henri. Aku ingin membantunya, tapi aku sudah terlalu terburu-buru dan aku tidak mau terlibat dalam urusannya mereka. Aku pun tiba di parkiran motor, saat ingin memakai helm aku teringat sesuatu. Aku menulis BBM untuk Rendi, Ren bilangin Via. Mery berantem sama cowoknya tuh. Setelah aku menulis pesan tersebut aku pun segera menuju ke rumah. 1 jam kemudian aku tiba di rumah. Ternyata Sarah sudah ada di rumah. Aku segera masuk ke rumah dan menyapa Sarah Sorry Sar telat gw macet tadi di LA. Iya, gpp mandi dulu gih lo, kucel amat, ucap Sarah. Yoi, mau mandi gw gerah banget, lo udah makan belom, makan gih, biasanya Bi Yuti masak tuh, balas ku ke Sarah. Woles, ntar gw makan kalo gw laper, jawab Sarah. Yaudah gw mandi dulu ya, Sar, aku langsung menuju kamar ku, aku bersiap untuk mandi. Saat ingin mandi aku melihat ada beberapa misscall dan pesan bbm, misscall tersebut dari orang yang tidak aku kenal. Aku mencoba telepon balik, tetapi tidak diangkat. Pesan bbm tersebut dari Rendi rupanya, dia tanya ke aku melihat Mery berantem di mana, lalu banyak PING!!!. Aku bales, Tadi di perpus, sorry abis itu gw tadi langsung jalan. Aku pun segera mandi. Selesai mandi, aku melihat ada sms, dari nomor yang misscall, Maaf, ini Via, tadi telpon mau tanya Mery berantem dimana, sampai sekarang Mery juga gak bisa dihubungin soalnya. Cukup kaget juga gak tau Mery gak bisa dihubungin. Tapi yasudahlah, aku kan bukan siapa-siapanya lagian pacar orang juga. Aku bales, Oh tadi di parkiran perpustakaan, aku cuma ngliat sepintas aja, semoga sih bukan Mery. Aku merapikan tas ransel dan tas selempang yang akan aku bawa, sekaligus perlengkapan lain yang belum dimasukkan. Aku membawa seluruh barang bawaanku ke bawah. Sesampainya di bawah aku memanggil Sarah, Sar, kunci mobil, mau masukin barang nih. Mau jadi TKI ya, bro? ledek Sarah. Protes aja, ntar gak gw kasih oleh-oleh nih, balasku. Kami pun berjalan ke arah mobil Sarah dan aku memasukkan barang-barangku ke dalam mobilnya. Sarah bertanya padaku, Udah gak ada yang ketinggalan Dri? …. Semoga gak ada, jawabku. Akupun pamitan dengan orang-orang rumah. Aku memegang kemudi mobil Sarah, Sarah duduk di sebelahku. Aku memacu kendaraan ke daerah barat Jakarta ke toko laptop temanku. Jalanan sudah mulai macet, untung aku sudah bilang ke temanku bahwa aku mau ke tokonya. Kurang lebih 1,5jam setengah perjalanan, kita sudah sampai di toko temanku itu. Temanku langsung mengambilkan barang pesananku, setelah di coba-coba, Sarah menyelesaikan pembayaran laptop tersebut. Aku melihat ada Wasap dari Via, kali ini Via sudah add wasapku. Merry udah bisa dihubungin kok Mas, aku balas dengan singkat, Syukurlah, dijagain ya temannya Vi. …. Via membalas lagi, Pastinya, mas. Setelah dari toko temanku karena masih lama penerbanganku, aku mengajak Sarah ke salah satu mall yang dekat toko temanku. Sar, nongkrong dulu yuk, sekalian makan, baru ntar ke bandara, ajak ku kepada Sarah. Sarahpun setuju. Kami menuju mall tersebut dan menentukan pilihan untuk makan di sebuah restoran spesialis Mie.
CHAPTER 1
PART 5
PART 5
First Time
Spoiler for Part 5:
Spoiler for Part 5:
Selama makan Sarah banyak bercerita, maklum kami sudah lama juga tidak berjumpa karena masing-masing sibuk. Setelah makan, Saran izin ke untuk ke toilet, agak lama juga dia ke toilet. Sarah akhirnya kembali, kami berjalan ke parkiran. Kami pun masuk ke mobil, setelah masuk mobil, tiba-tiba Sarah memelukku. Aku tidak kaget, karena Sarah sering bermanja-manja sama aku. Suasana parkiran cukup sepi. Aku memalingkan kepalaku ke arah Sarah sambil berkata, Kenapa Sar?
Tiba-tiba Sarah langsung menciumku, kamipun berciuman agak panas. Sar, jangan disini nanggung ntar. … Akhirnya kamipun meninggalkan area parkiran mall dan menuju bandara. Aku dan Sarah sering melakukan ciuman tapi paling mentok kita petting dan belum pernah ML. Jam sudah menunjukkan pukul 8 dan sudah hampir sampai di bandara. Dri, parkir aja dulu, lo kan masih lama, perintah Sarah kepadaku, akhirnya aku mencari parkiran, dan aku mengarahkan ke arah parkiran yang agak sepi, aku memarkirkan mobil freed Sarah di sebuah parkiran yang gelap dan agak dibelakang. Setelah mematikan mesin, aku ingin turun, Sarah berkata, Mau kemana, udah disini aja dulu aku pengen kasih kamu sesuatu.
Sarah langsung menyergapku, dia menciumku dengan panas. Kami berciuman saling memagut bibir dan memainkan lidah. Tanganku mulai memegang punggungnya kemudian beralih ke arah payudaranya. Payudara Sarah cukup besar, aku meremas payudaranya, dan dia mulai mendesah aku mencoba menerobos dress yang Sarah kenakan, ternyata dress yang dipakai Sarah langsung ada branya, aku mencoba memilin puting Sarah dan meremas payudaranya yang sebelah sambil masih berciuman. Aku memundurkan kursi supir, Sarah kemudian berpindah duduk dipangkuanku.aku pun mulai menurunkan dressnya, aku isap payudaranya yang kiri dan kanan sambil tanganku yang satu meremas dan memilin putingnya secara bergantian juga.
Aku mengajak Sarah untuk pindah di kursi belakang aja agar lebih leluasa. Kamipun berdua pindah ke kursi belakang. Kursi baris tengah mobilnya pada bagian tengahnya kosong sehingga kamipun leluasa. Aku disuruh oleh Sarah duduk, kemudian dia mencoba membuka ikat pinggang dan celanaku. Aku membantunya untuk membukanya. Aku turunkan celanaku, dan kini terlihat celana dalamku saja. Sarah mencium penisku dari luar celana dalam, lalu dia membukanya, dan mulai mengoral penisku. Ah Sarah, desahku…. Aku cukup lama tidak melakukan ini bersama Sarah. Sarah terus mengoral penisku dengan lahap, sesekali testisku diisap-isap olehnya. Aku pun sudah tidak kuat dan aku bilang ke Sarah untuk gantian dia yang duduk, aku rebahkan reclining kursinya sehingga hampir mendatar. Aku angkat dress Sarah, aku buka celana dalamnya. Aku cium dan jilat vagina milik Sarah, sudah mulai agak basah ternyata, aku mencoba memasukkan jariku. Sarah memang sudah tidak virgin, virginnya diambil oleh mantannya, akan tetapi dia selalu tidak mau jika diajak ML olehku.
Puas menciumi dan menjilati vagina Sarah, aku mencoba memasukkan jariku ke dalam vagina Sarah, Ahhhh… desah Sarah….. Dri, ambil tasku, perintah Sarah. Aku pun mengambilkan tasnya, Sarah mengacak-acak sedikit tasnya dan mengambil sekotak kondom. Malam ini jangan pake jari lagi, pake kontol kamu.
Sar? aku bertanya kepada Sarah.
Lo cowok yang baik, anggep ini bales budi gw ke lo karena selama ini lo udah baik dan sering bantu gw, jawab Sarah dengan cepat.
Aku pun mengambil kotak kondom dan membuka kondom tersebut lalu memasangkan pada penisku. Aku melihat Sarah tersenyum kepadaku. Oh God, kenapa gak dari dulu kayak gini, Sar, gumamku dalam hati, Petting doang kan kentang….. Aku mulai mengarahkan penisku ke vagina Sarah, kali ini Sarah berposisi di bawah. Aku masukkan perlahan-lahan penisku.
Ahhh, pelan-pelan, Dri, gw dah lama gak ML, pinta Sarah.
Maaf Sar, memek lo sempit banget, aku puji Sarah.
Sar? aku bertanya kepada Sarah.
Lo cowok yang baik, anggep ini bales budi gw ke lo karena selama ini lo udah baik dan sering bantu gw, jawab Sarah dengan cepat.
Aku pun mengambil kotak kondom dan membuka kondom tersebut lalu memasangkan pada penisku. Aku melihat Sarah tersenyum kepadaku. Oh God, kenapa gak dari dulu kayak gini, Sar, gumamku dalam hati, Petting doang kan kentang….. Aku mulai mengarahkan penisku ke vagina Sarah, kali ini Sarah berposisi di bawah. Aku masukkan perlahan-lahan penisku.
Ahhh, pelan-pelan, Dri, gw dah lama gak ML, pinta Sarah.
Maaf Sar, memek lo sempit banget, aku puji Sarah.
Akhirnya penisku mulai masuk ke dalam vagina Sarah, aku diamkan sejenak agar vagina Sarah terbiasa menerima penisku. Perlahan-lahan aku maju mundurkan penisku, Ahhh fakk, Dri, enak banget kontol lo, Sarah mulai mendesah. Aku mulai percepat goyanganku, kurang lebih 5 menit dalam posisi ini, aku minta Sarah untuk diatas. Sarah melepas bajuku dan melepas dressnya, kita sama-sama bugil di mobil. Kita udah gak peduli mobilnya goyang-goyang jika dilihat orang. Sarah mengarahkan penisku ke vaginanya dan jleb, penisku masuk ke dalam vaginanya. Sarah terlihat liar sekali dalam posisi seperti ini, dia terus bergoyang liar bak koboi yang sedang menunggang kuda. Dan tidak lama kemudian sarah mendapatkan orgasmenya yang pertama. Sarah menjatuhkan badannya ke badanku.
Kami pun berciuman lagi, aku mencoba menggenjot vagina Sarah lagi. Dan tidak lama berselang Sarah mendapat orgasmenya yang kedua. Aku berikan waktu istirahat dulu ke Sarah. Dia berkata, I Love You. .. Aku tidak membalas ucapannya, aku kemudian mencium bibirnya dan membalikkan badan Sarah sehingga dia di bawah lagi. Aku kembali memompa penisku di dalam vaginanya. Dan tidak lama kemudian aku mulai terasa penisku akan mengeluarkan bibit-bibit unggul masa depan bangsa. Aku percepat terus goyanganku dan akhirnya spermaku keluar di dalam vagina Sarah meski terbungkus kondom. Aku cabut penisku dari vaginanya. Aku mencoba mencari tisu dan melepas kondom serta membersihkan penisku. Aku duduk di kursi sebelah Sarah dan merebahkan sandarannya. Aku menggenggam tangannya yang menggantung. Tangannya yang satu membuka tas dan dia mengambil tisu basah untuk kemudian membersihkan vaginanya. Kamipun kembali berpakaian.
Setelah berpakaian, kami keluar dari parkiran dan menuju area keberangkatan internasional. Sarah aku suruh untuk ke toilet terlebih dahulu dan aku mengulur-ulur waktu untuk menurunkan barang bawaanku. Setelah barang bawaanku aku turunkan, Sarah sudah kembali lagi. Aku menyerahkan kunci mobil Sarah, memeluknya dan mencium keningnya. Sarah masuk ke mobilnya dan membuka jendela samping. Dia melambaikan tangannya dan tersenyum aku juga melakukan hal yang sama, tidak lama kemudian mobilnya sudah melaju dan aku pun masuk ke dalam area terminal.
Kamu bukan kekasihku, namun berikan segalanya.
_____________________________________***__________ ___________________________
CHAPTER 1
BONUS SCENE
BONUS SCENE
Di Siang Itu
Spoiler for Bonus:
Spoiler for Bonus:
Siang ini Mery berencana ke perpustakan untuk mencari literatur untuk skripsinya. Sebelum ke perpustakaan pusat, Mery sempat berkomunikasi sejenak dengan Henri. Henri mengajak untuk bertemu Mery, tetapi Mery berusaha terus menolak, sampai akhirnya Mery mengiyakan untuk bertemu dengannya di perpustakaan.
Merry berangkat dari rumahnya dan menuju perpustakaan pusat di kampus. Setelah turun mobil dan berjalan ke dalam perpustakaan Mery di panggil oleh Henri. Mery pun berhenti, mereka langsung terlibat cekcok.
Mer, aku tuh gak ada apa-apa sama dia, jelas Henri.
Bullshit, cowok selalu ngeles kayak gitu, kalo gak ada apa-apa ngapain lo pegangan tangan mesra-mesraan, udah ketangkep basah masih aja ngeles, bentak Mery.
Sumpah Mer, aku gak gitu, Henri sok melas.
Ah udahlah pusing gw, inget ya kita udah putus, gak ada hubungan apa-apa lagi. Lo gak usah ngaku-ngaku masih jadi pacar gw, Mery mencoba mengingatkan Henri, sambil mencoba berjalan ke arah perpustakaan.
Mer, aku tuh gak ada apa-apa sama dia, jelas Henri.
Bullshit, cowok selalu ngeles kayak gitu, kalo gak ada apa-apa ngapain lo pegangan tangan mesra-mesraan, udah ketangkep basah masih aja ngeles, bentak Mery.
Sumpah Mer, aku gak gitu, Henri sok melas.
Ah udahlah pusing gw, inget ya kita udah putus, gak ada hubungan apa-apa lagi. Lo gak usah ngaku-ngaku masih jadi pacar gw, Mery mencoba mengingatkan Henri, sambil mencoba berjalan ke arah perpustakaan.
Henri langsung menghina Mery, Ah dasar lo, pecun, sok suci, gw tau lo itu gampangan sebenarnya, cuma lo munafik aja sama gw.
Air mata Mery tiba-tiba menetes, dia mencoba balik ke arah Henri. Plakkkk, Mery menampar Henri, Mery pun langsung berlari ke arah mobil, tetapi dikejar oleh Henri dan tangannya di tarik oleh Henri. Puas, nampar gw? hardik Henri. Dan Plak tangan Henri balas menampar Mery. Mampus lo, pecun. Henri kemudian meninggalkan Mery. Mery terdiam dan berjalan gontai ke arah mobilnya.
Air mata Mery tiba-tiba menetes, dia mencoba balik ke arah Henri. Plakkkk, Mery menampar Henri, Mery pun langsung berlari ke arah mobil, tetapi dikejar oleh Henri dan tangannya di tarik oleh Henri. Puas, nampar gw? hardik Henri. Dan Plak tangan Henri balas menampar Mery. Mampus lo, pecun. Henri kemudian meninggalkan Mery. Mery terdiam dan berjalan gontai ke arah mobilnya.
Mery membuka pintu mobilnya, menaruh tasnya, lalu dia duduk di kursi supir dan menutup pintunya. Mery menangis sejadi-jadinya dia berteriak-teriak dan membenturkan kepalanya ke arah setir mobilnya. Mery terlihat depresi, cukup lama dia di dalam mobilnya sendiri. Mery melihat handphonenya, dia bingung ingin menghubungi siapa. Akhirnya Mery mematikan handphonenya, lalu dia menyalakan mesin mobilnya dan memacu mobilnya kembali ke arah rumah.
Mery tiba dirumahnya, setelah memarkirkan mobilnya, Mery langsung masuk kamar dan dia menangis terus sepanjang hari. Terlalu lama menangis Mery tertidur, ketika bangun dia langsung menyalakan handphonenya, sudah banyak sekali chat dan sms yang masuk. Salah satunya chat dari Via.
Mer, lo dimana?
Mer, are you ok?
Mer, lo nemuin Henri?
Mer, lo berantem sama Henri?, tadi Adri liat lo berantem sama Henri di perpus.
Bales kek, kita semua khawatir.
Mery tiba dirumahnya, setelah memarkirkan mobilnya, Mery langsung masuk kamar dan dia menangis terus sepanjang hari. Terlalu lama menangis Mery tertidur, ketika bangun dia langsung menyalakan handphonenya, sudah banyak sekali chat dan sms yang masuk. Salah satunya chat dari Via.
Mer, lo dimana?
Mer, are you ok?
Mer, lo nemuin Henri?
Mer, lo berantem sama Henri?, tadi Adri liat lo berantem sama Henri di perpus.
Bales kek, kita semua khawatir.
Mery akhirnya membalas chat Via sambil heran apa benar Adri beneran ngliat dia lagi berantem.
Sorry baru bales, gw tidur seharian, lagi gak enak badan gw, salah liat kali dia. Ngapain gw nemuin tuh orang ogah juga dah.
Via langsung membalas dengan cepat, Beneran kan lo gak apa-apa? Yaudah cepet sembuh deh lo. Salam tuh dari Adri.
iya gpp kok gw, tenang aja. Mery membalas chat Via.
Sorry baru bales, gw tidur seharian, lagi gak enak badan gw, salah liat kali dia. Ngapain gw nemuin tuh orang ogah juga dah.
Via langsung membalas dengan cepat, Beneran kan lo gak apa-apa? Yaudah cepet sembuh deh lo. Salam tuh dari Adri.
iya gpp kok gw, tenang aja. Mery membalas chat Via.
Mery pun kemudian beranjak dari tempat tidurnya dan bergegas mandi. Setelah mandi Mery duduk di meja belajarnya, dia terlihat bingung sambil memainkan handphonenya. Dia lantas membuka laptopnya dan membuka seluruh sosmednya, dia mengupdate seluruh bionya dan menghapus foto-foto dia bersama Henri. Mery sudah ingin mengubur ingatannya tentang Henri. Setelah dia mengupdate seluruh sosmednya, Mery bersiap tidur, dia memainkan handphonenya, dia melihat path dan twitter.
Di timeline twitter dia melihat Via dan Rendi saling mention dan ada salah satu mentionnya yang ke arah Adri. Akhirnya Mery melihat profil Adri dan memfollownya. Setelah itu Mery membuka pathnya, dia memang sudah berteman dengan Rendi dan melihat Rendi update sesuatu dan mentag Adri.
Hati-hati bray, safe flight, jangan lupa oleh-oleh DVD JAV, sama bawa Miyabi ye bro with Adrian Wijaya.
Tidak lama ada komen dari Oktaviana Rianti, Ah lo doyan bokep ye Ren? Jijik gw. Btw, gw juga mau oleh-oleh mas, coklat kit-kat green tea ya.
Mery langsung dengan sigap mengklik nama Adrian Wijaya dan menambahkannya sebagai teman.
Mery langsung dengan sigap mengklik nama Adrian Wijaya dan menambahkannya sebagai teman.
Ku berharap ini menjadi awal yang baik
Sejak awal bertemu aku melihat tatapan itu
Tatapan tulus darimu untukku
Aku ingin kamu membawaku keluar dari belenggu ini
Menghapus semua bayangnya dari kehidupanku
Sejak awal bertemu aku melihat tatapan itu
Tatapan tulus darimu untukku
Aku ingin kamu membawaku keluar dari belenggu ini
Menghapus semua bayangnya dari kehidupanku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar