CHAPTER 4
PART 4
PART 4
Morning Sandwich
Setelah mandi aku kembali lagi ke kamar, aku memakai celana dalamku. Aku melihat Sasa dan Ides masih tertidur, aku melihat handphoneku. Ada chat dari Mery.
Setelah mandi aku kembali lagi ke kamar, aku memakai celana dalamku. Aku melihat Sasa dan Ides masih tertidur, aku melihat handphoneku. Ada chat dari Mery.
Pagi Dri, pasti blm bangun dikirim 30 menit yang lalu.
Morning too, udah bangun dong, kan mau manggung balasku
Mery lama tidak membalas, aku ingin melanjutkan tidur lagi tapi tidak bisa. Akhirnya aku keluar kamar lagi, aku ingin menonton televisi, aku mendengar suara desah dari kamar
Mamed dan Icha. Wah lagi indehoy nih orang berdua. Ides keluar dari kamar, dia ingin menuju kamar mandi sepertinya.
Mamed dan Icha. Wah lagi indehoy nih orang berdua. Ides keluar dari kamar, dia ingin menuju kamar mandi sepertinya.
Dah bangun Des? sapaku.
Iya Dri
Ides kemudian ke kamar mandi, sekembalinya dia dari kamar mandi, dia duduk di sebelahku. Dia memanja kepadaku, menyenderkan kepalanya di bahuku.
Kenapa Des?
Gpp Dri, kangen aja sama cowo gw.
Lah lo punya cowo?
Iya punya, cuma LDRan kita, cowo gw kuliah di Aussie
Wow jauh juga
Iya ketemu ya setahun paling 2 kali
Wah jarang banget
Lo suka sama Mery ya?
Hmm, gimana ya
Mery tuh kalo curhat sama gw Dri
Lo rahasiain yang semalem ya
Yaiyalah tenang aja
Ya gw suka sih sama Mery, tapi entahlah, ikutin arus aja gw mah.
Hmm, lo gak play boy kan?
Gw malah dingin sama cewe kok dan gak peka, ya playboynya Cuma urusan ngewe doang
Ah PK lo mah, no comment deh gw
Ah masa sih gw PK?
Aku langsung menyambar bibir Ides, aku beri kecupan hangat di bibirnya. Ternyata Ides sangat merindukan kasih sayang dan belaian dari seorang cowok.
Ah Dri
Ides memelukku, kalo lo sama Mery jangan nakal lagi ya, Mery anaknya baik.
Semoga ya Des
Ides kali ini duduk di atasku, dia menciumku dengan panas. Aku balas ciumannya dengan panas, aku merasa sudah cukup ciumannya. Aku baringkan Ides.
Kondomnya ambil dulu Dri
Hmm gw gak mau masukin kontol gw kok, lo mau gw bikin nikmat
Tanganku mulai bergerilya di vagina Ides, aku sentuh halus bibir vaginanya ke arah atas ke klitorisnya. Jemariku berhenti di klitorisnya, aku mainkan klitorisnya Ides.
Ahhh
Setelah aku rasa cukup basah, aku buka perlahan bibir vaginanya dengan jari-jariku, sudah cukup basah, aku gesekkan jariku sekarang dan bless jariku masuk ke dalam vaginanya
Ides yang masih peret ini.
Ides yang masih peret ini.
Ouch
Aku mulai kocok perlahan vaginanya.
Ahhh, Dri enak
Aku naikkan tempo kocokanku, ah terasa becek sekali vaginanya. Ides menjambak rambutku, sepertinya dia akan merasakan orgasmenya.
Dri, nikmat banget ini diapain
Lo kalo mau enak bisa pake jari lo sendiri Des, gak perlu ketemu cowo lo
Ah iya Dri, jari lo enak, kocok terus
Aku terus mengocok vagina Ides, kali ini aku kocok dengan cepat. Ides menceracau tidak jelas jadinya.
Ahhhhh uhhhhh, yeahhhhh, Ides mendesah sambil matanya merem melek.
Ides sudah mendapatkan orgamenya yang pertama.
Des ke kamar aja yuk, kondomnya kan di kamar
Aku menggendong Ides untuk menuju kamar. Sesampainya di kamar Ides aku rebahkan di tempat tidur. Sasa tampak masih tidur.
Yah Des, Sasa masih tidur tuh.
Ntar gw desah juga bangun paling dia minta ikutan.
Tiba-tiba Sasa terbangun, dia masih seperti berpikir. Akupun menunda untuk menggarap Ides. Bisa threesome nih kayaknya.
Lo abis ngapain?, bugil semua gini kita
Tiba-tiba Sasa keluar kamar, dia sepertinya ke kamar mandi, mungkin efek mabuk semalam. Penisku kembali loyo, aku pun meminta Ides untuk mengoral sejenak. Ides menungging
di kasur sedangkan aku berdiri. Ides langsung mencaplok penisku, kali ini dia sudah mulai benar mengoralnya meski perlu banyak bimbingan dan latihan lagi. Saat Ides sedang
mengoralku, Sasa sudah kembali dari kamar mandi.
di kasur sedangkan aku berdiri. Ides langsung mencaplok penisku, kali ini dia sudah mulai benar mengoralnya meski perlu banyak bimbingan dan latihan lagi. Saat Ides sedang
mengoralku, Sasa sudah kembali dari kamar mandi.
Wah gila lo ngapain pada?
Udah sini ikutan aja lo pintaku kepada Sasa.
Sasa berjalan mendekatiku, sini udahlah, aku langsung memeluk pinggang Sasa, dan mendekatkan tubuhnya padaku. Sembari di oral aku juga mencium bibir Sasa, tanganku
memainkan payudaranya, tidak berapa lama Sasa sudah mulai turn on. Aku arahkan tanganku ke vaginanya, aku langsung masukkan jariku untuk mengocok vaginanya. Tidak butuh lama untuk membuat Sasa orgasme. Untung Ides nyepongnya gak seberapa jago, kalo gak malah aku yang kalah duluan ini.
memainkan payudaranya, tidak berapa lama Sasa sudah mulai turn on. Aku arahkan tanganku ke vaginanya, aku langsung masukkan jariku untuk mengocok vaginanya. Tidak butuh lama untuk membuat Sasa orgasme. Untung Ides nyepongnya gak seberapa jago, kalo gak malah aku yang kalah duluan ini.
Des, stop dulu, ambil kondom ya.
Ides mengambil kondom dan memberikannya kepadaku. Aku pasangkan kondom tersebut. Aku bingung harus menyerang siapa dulu. Akhirnya aku putuskan untuk menyerang Sasa
terlebih dahulu karena dia sudah orgasme. Aku sebelumnya belum pernah threesome dan ini pengalaman pertamaku.
Sa, lo rebahan dulu, gw masukin kontol gw duluan ke elo.
terlebih dahulu karena dia sudah orgasme. Aku sebelumnya belum pernah threesome dan ini pengalaman pertamaku.
Sa, lo rebahan dulu, gw masukin kontol gw duluan ke elo.
Ih curang kan gw dulu tadi Dri, rengek Ides.
Udah gak basah memek lo, ntar sakit. Sini gw kocokin lagi memeknya.
Aku arahkan penisku ke vagina Sasa. Penisku langsung amblas di vagina Sasa. Aku genjot perlahan, dan meminta Ides untuk berlutut di dekatku. Aku cukup sulit untuk thressome
karena belum terbiasa. Aku arahkan tanganku langsung ke vaginanya, aku kocok dengan cepat. Suara kamar yang hening menjadi pecah dengan desahan dua wanita ini. Aku hentikan kocokan jariku di vagina Ides, dan aku hentikan juga genjotan penisku di Ides, kali ini aku ingin memasukkan penisku ke vagina Ides.
karena belum terbiasa. Aku arahkan tanganku langsung ke vaginanya, aku kocok dengan cepat. Suara kamar yang hening menjadi pecah dengan desahan dua wanita ini. Aku hentikan kocokan jariku di vagina Ides, dan aku hentikan juga genjotan penisku di Ides, kali ini aku ingin memasukkan penisku ke vagina Ides.
Aku meminta Ides untuk di atasku sekarang. Aku dan Ides mengambil gaya WOT, aku meminta Sasa untuk bergaya 69. Sasa menuruti permintaanku. Ides dan Sasa sling berhadapan aku berharap mereka saling melakukan adegan lesbi, dan aaku bisa mengerjai vagina Sasa sekarang. Aku jilati dan kocok vagina Sasa, Ides terus menggoyangkan pinggulnya, aku tidak bisa melihat mereka. Aku rasa mereka saling berciuman, tidak terasa Sasa dan Ides teriak bareng.
Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Yessssssssssssss fakkkk.
Mereka orgasme bersamaan rupaan, Ides orgasme dengan penisku dan Sasa orgasme dengan jariku. Aku meminta Sasa untuk doggy, sepertinya bodynya mantap untuk doggy. Aku pun bersiap untuk doggy. Sasa mengarahkan badannya ke arah Ides yang sedang rebahan. Sasa sepertinya akan menjilati vagina Ides. Dan benar Sasa menjilati vagina Ides. Aku pun langsung memasukkan penisku ke vagina Sasa yang berposisi doggy. Aku baru merasakan vagina Sasa rapat ketika posisi doggy. Aku genjot perlahan vaginanya. Ah nikmat sekali, Ides terus mengerang keenakan karena di kerjain oleh Sasa. Pantat Sasa memerah efek spank ku.
Dri, gw cape nih, gantian Ides aja yang lo sodok.
Ah atur aja Sa.
Sasa meminta Ides untuk bertukar posisi. Aku lepas penisku dari Sasa. Lalu Sasa merebahkan diri, dan Ides ganti menungging.
Gini ya?
Ides tampak masih bingung untuk posisi doggy.
Iya gitu
Aku arahkan penisku, ah tidak peret banget memeknya Ides. Ides mengeluh kesakitan. Akhirnya aku paksakan saja penisku untuk menghujam penisnya. Aku sodok perlahan aku
takut keluar cepat, karena vagina Ides sangan menjepit penisku. Ides mencoba memulai untuk memberikan servis oral kepada Sasa. Sepertinya Ides tidak bisa, akhirnya Sasapun mengocok vaginanya sendiri.
takut keluar cepat, karena vagina Ides sangan menjepit penisku. Ides mencoba memulai untuk memberikan servis oral kepada Sasa. Sepertinya Ides tidak bisa, akhirnya Sasapun mengocok vaginanya sendiri.
Ah lemes gw pagi-pagi udah 3x orgasme, semalem juga udha lo kerjain Dri keluh Sasa.
Ahhhh Des, sempit banget memek lo
Gw gak tahan nih
Aku percepat sodokanku ke vagina Ides akupun tidak tahan ingin keluar juga akhirnya. Aku berusaha menahan sebentar agak bisa bertahan beberapa menit ke depan. Akhirnya Ides
malah yang orgasme terlebih dahulu. Ides langsung ambruk karena lemas.
malah yang orgasme terlebih dahulu. Ides langsung ambruk karena lemas.
Ah sial, tanggung gw belum keluar
Aku menarik penisku, mencari kondom lagi aku merasa kondomnya sudah tidak nyaman. Aku mengganti kondom terlebih dahulu. Break sebentar tapi bisa tahan lama, ini salah satu teknik rahasiaku.
Sa gw masukin lagi ya
Iya Dri, tapi keluarin di mulut gw ya, gw pengen makan peju.
Ah okee, Sa.
Aku masukkan kembali penisku ke vagina Sasa. Aku goyang dengan berbagai variasi ke vagina Sasa, aku yang tadinya mau keluar jadi tertunda hasrat pengen ejakulasinya. Mungkin karena vagina Ides sempit dan sekarang vagina Sasa agak kurang nggrip. Akhirnya aku memutuskan untuk mencabut penisku saja dari vaginanya Sasa. Aku melepas kondomnya dan mengarahkan penisku ke mulut Sasa.
Sa, sepong nih
Sasa pun mengoral penisku.
Oh, shit, lo jago amat nyepongnya, Sa.
Sasa kemudian memintaku untuk rebahan saja. Ah nikmat banget sepongan Sasa, sunholeku dan testisku habis di kerjainnya dan akhirnya aku merasakan ingin ejakulasi juga.
Sa, gw udah pengen keluar.
Sasa mempercepat kocokannya dan terus mengemut penisku keluar-masuk.
Saaaaaaaa, ahhhhhhhh
Spermaku keluar dari tempat penampungannya. Sasa langsung menelan spermaku.
Dri kok dikit banget peju lo.
Gw udah main ke empat nih.
Ah gila lo kuat amat.
Mereka kemudian memelukku.
Dri cowo gw gak sekuat lo deh kayaknya, padahal dia sering entotin gw, ucap Sasa.
Ah pantes aja lo jago banget Sa, sering ternyata.
Lo empat kali sama siapa aja nih?
Ada deh yang penting kalian puas dan lemas.
Akhrinya aku merasakan threesomeku yang pertama kalinya. Ides dan Sasa mengatakan ingin mandi karena mereka ingin pulang duluan katanya. Aku pun ikut juga ke kamar mandi untuk membersihkan penisku. Aku mengintip kamar Rendi, Rendi dan Via masih tidur. Ini Rendi ngajakin party tapi malah cuma tidur doang. Aku intip kamar Mamed dan Icha, ternyata mereka juga sedang tidur tapi dalam kondisi bugil bersama. Aku berada di kamar mandi bertiga dengan Ides dan Sasa juga. Aku bilang ke Sasa, untuk mengajari Ides agar jago buat urusan seksnya. Sasa hanya tertawa aja. Aku sudah selesai membersihkan badanku. Aku kembali ke kamar dan berpakaian. Selesai berpakaian aku ke ruang tengah untuk menonton televisi. Sarah meneleponku.
CHAPTER 4
PART 4
PART 4
Apeskah Aku?
Halo,
Eh bangsat lo pembohong banget sih.
Heh kok lo pagi-pagi udah marah-marah sih Sar.
Bete gw sama lo.
Lah lo bete sama gw ngapain telpon gw.
Lo kemarin dateng kan ke rave partynya?
Gw liat lo celingak celinguk sendiri, terus lo di godain cewe-cewe gitu.
Lo katanya gak dateng Dri, kok lo booong sih, lo kan nemenin gw bisa, gak kayak semalam gw di godain cowo-cowo, untung gw bisa jaga diri.
Gw liat lo celingak celinguk sendiri, terus lo di godain cewe-cewe gitu.
Lo katanya gak dateng Dri, kok lo booong sih, lo kan nemenin gw bisa, gak kayak semalam gw di godain cowo-cowo, untung gw bisa jaga diri.
Sar, soryy gw gak maksud bohong, gw emang pengen sendirian aja, gw dapet free pass dari Mas Riko, gw temenin lo nanti, tapi ntar gw kabarin lagi gimananya.
Lo gak bohong lagi kan?
Gak Sar, lo kan sobat gw yang paling baik
Awas ya lo Dri kalo bohong lagi, kalo ketemu gw potong tuh titit lo.
Eh jangan dong, ntar lo juga gak bisa ngrasain enaknya titit gw.
Ah bodo amat
Ah bodo amat
Iya iya jangan bete lagi ah.
Tiba-tiba Sasa muncul, Buset pagi-pagi udah rame amat pak, Mery?
Hmm, bukan Sa, temen gw.
Temen apa temen Dri? Hahaha
Temen deket gw sih udah lama
Oh, gebetan?
Bukan sahabat gw sih
Hahahaha, ah paling juga adek-adekan
Kagak dah..
Iya-iya gw keep secret kok, tenang aja Sasa pergi ke kamar sambil mengedipkan matanya.
Haha, awas ya lo
Ides sudah selesai mandi dia ke kamar dan berpakaian. Aku, Sasa, dan Ides sudah siap untuk pulang. Via keluar kamar juga sudah rapih, sepertinya dia mandi di kamar mandi yang didalam kamar utama tersebut.
Rendi mana Vi? tanya Ides.
Masih tidur tuh dia, mabok berat kayaknya.
Hahhahahaa, gila tuh anak tidurnya ujarku
Mamed dan Icha keluar kamar juga sudah berpakaian, mereka sepertinya juga mandi di kamar mandi yang ada di kamar. Berarti hanya kamarku yang tidak ada kamar mandi di
dalamnya.
dalamnya.
Wah udah lengkap semua, bos Rendi mana? tanya Mamed
KO, Med gak kuat minum dia ujarku.
Kerjain aja udah, guyur palanya, suruh Mamed.
Udah tinggalin aja dia, beres perkara, gw juga mau manggung nih jawabku
Nah yaudah bener gitu aja, tinggalin aja kata Via
Wah gebetan lo tuh Vi, gitu-gitu kata Mamed
Bodo amat dah, gw gak suka-suka amat sama dia
Anjrit lo jujur amat Vi kata ku.
Semuanya langsung ketawa.
Yaudah yuk balik pengen lanjut tidur di rumah aja gw, ajak Via.
Eh iya ini baliknya gimana? tanyaku.
Gw bareng lo Dri kata Mamed.
Gw juga bareng lo Dri ntar turunin gw di kuningan aja, kalo Via biar sama Icha, Sasa, mereka searah ujar Ides.
Oh yaudah kalo gitu
Akhrinya kamipun pergi dan meninggalkan Rendi sendirian. Dalam perjalanan pulang Mery meneleponku.
Hp lo bunyi tuh Dri kata Ides
Ceileh Mery ledek Mamed
Diem lu pada gw gak bilang ikut party soalnya
Halo, Mer
Dri, lagi dimana?
Lagi dijalan, mau ke studio latihan lagi
Lo mau gw beliin angklung gitu gak? Bagus deh buat dipajang
Gak usah repot-repot Mer
Gak ngerepotin kok
Hmm, yaudah makasih ya
Iya sama-sama, hati-hati ya
Iya Mer
Wih mesra amat ledek Ides
Bentar lagi juga ada yang nelepon lagi Des, banyak dia cewenya kata Mamed
Ya maklum ya, orang keren
Di sepanjang jalan kami banyak mengobrol dan bercerita. Handphoneku berbunyi lagi.
Tuh kan Des, ada yang telepon lagi, Sarah tuh Dri
Ni orang lagi, tadi pagi gw udah di omelin sama dia
Apa Sar?
Ntar gw ke rumah lo ya Dri
Hah ngapain ke rumah gw?
Ya lo gw temenin dulu pas manggung di weddingnya, terus abis itu baru ke rave party
Oh yaudah kalo gitu jam-jam 4an aja ya, jangan ngaret banget tapi
Oke deh
Siapa tuh Dri? tanya Ides
Wah itu sih udah kayak pacarnya Adri tapi padahal bukan jawab Mamed
Gw yang ditanya monyet, kenapa lo yang jawab
Dia ngejar-ngejar gw, tapi gw gak suka, salahnya gw respon dia, ya jatohnya dia gw PHPin sih
Wah gila lo, tukang php cewe
Wah Des jangan ditanya udah banyak yang di PHP
Ya makanya jangan ngejar gw, mending gw yang ngejar, hahaha
Ah gila lo Dri, awas ye Mery lo gituin
Ada juga gw yang di PHP paling Des
Sepanjangan jalan mobilku cukup ramai oleh Ides dan Mamed yang terus mengomporiku buat menembak Mery. Sampai akhirnya Ides meminta diturunkan di sebuah ujung gang di
daerah Mampang.
daerah Mampang.
Gw duluan ya ucap Ides sambil turun dari mobilku.
Aku dan Mamed melanjutkan perjalanan ke stasiun kereta dekat rumahku.
Seru Med sama Icha?
Mayan lah selingan
Wah gw belom sempet jajal Icha nih
Lo jajal siapa semalem?
Ides, Sasa, Via.
What Via?
Iya bro, gak sengaja kalo Via sih, gak usah bocor
Hahaha, santai bro, kasian aja si Rendi malah tidur terus
Haha itu mah gobloknya dia aja kan
Ah dia mah emang bego, gede omong sama cewe, ada yang cewe di sebelahnya malah gak di pake
hahahah, parah lo
Akhrinya sampai di stasiun kereta, aku menurunkan Mamed. Aku pun lanjut pulang. Sesampainya di rumah aku menuju kamarku. Tidak terasa aku ketiduran, aku dibangunkan oleh
Sarah. Sarah ternyata sudah di rumah.
Sarah. Sarah ternyata sudah di rumah.
Dri bangun mau berangkat jam berapa kita?
Eh iya sekarang jam berapa? Ketiduran gw.
Udah mau jam 4, lo bangun mandi gih, bajunya mau yang mana? Biar gw siapin
Kemeja abu, baju daleman, sama celana itemnya itu, jasnya juga, eh iya baju ganti juga Sar kan mau ke rave party
Oke Dri, gw siapin, sana mandi lo
Aku pun bergegas mandi. Ketika mandi, Sarah memanggilku.
Dri, hpnya bunyi
Angkat aja Sar
Sarah mengangkat handphoneku.
Halo
Eh ini Adri kan?
Iya, Adrinya lagi mandi
Oh gitu ya, nanti suruh Adri telepon gw balik aja.
Iya nanti disampaiin ke Adrinya
Aku pun sudah selesai mandi.
Siapa Sar, yang telepon?
Mery
What Mery? Kenapa lo angkat?
Lo yang suruh angkat kan tadi
Ah sialll mungkin aku masih ngantuk jadi aku juga gak ngerti kalo Mery bakalan telepon.
Lo kenapa marahin gw, yaudah sih, dia minta lo telpon balik
Aku pun langsung menelpon balik Mery.
Halo Mer?
Lo dimana Dri?
Di rumah gw, mau siap-siap berangkat manggung
Oh gitu ya, yaudah semangat ya, hati-hati di jalan.
Mery langsung menutup teleponnya. Kayaknya dia curiga, untung aku bilang di rumah, aku bisa aja bilang yang mengangkat teleponnya Ayu, adikku sendiri.
Siapa sih Dri? tanya Sarah.
Temen gw
Temen apa temen?
Temen kuliah gw, yaudah yuk bantuin siap-siap. Pake mobil lo aja kan?
Iya Dri, pake mobil gw aja.
Turun bareng ya, gw mau ngambil baju sekalian ganti disini aja.
Aku mengambil gitar di mobilku dan memindahkan ke mobil Sarah, Sarah kembali ke kamarku untuk berganti pakaian. Aku duduk di ruang keluarga. Tidak berapa lama Sarah sudah
selesai berganti baju. Aku tercengang melihat Sarah. Cantik banget anak ini, pake Dress gitu, terlihat anggun.
selesai berganti baju. Aku tercengang melihat Sarah. Cantik banget anak ini, pake Dress gitu, terlihat anggun.
Yuk, Dri
Eh iya yuk Sar
Sepanjang perjalanan ke arah Sudirman, Sarah banyak diam dan melamun, dia memalingkan wajahnya ke arah jendela.
Sar, sar aku panggil dia.
Kok bengong
Eh iya Dri, sory kenapa.
Sar kok lo nangis sih? Luntur ntar makeupnya akupun mengelap air matanya Sarah.
Gpp, Dri, nangis ngantuk kayaknya gw
Kalo ada masalah cerita aja.
Gak kok, gak ada
Bener nih?
Iya
Sarah pun akhirnya tertidur sejenak. Akhrinya sampe tempat tujuan.
Sar, dah sampe
Lo semalem tidur jam berapa?
jam 2 jam 3 kayaknya
Aku menelepon sodaraku untuk menanyakan mereka sudah sampai dimana. Ternyata mereka sudah mau sampai. Aku mengajak Sarah untuk turun dan menunggunya mereka di lobi.
Tidak berapa lama mereka juga datang. Sodara sepupuku yang perempuan menggoda Sarah.
Tidak berapa lama mereka juga datang. Sodara sepupuku yang perempuan menggoda Sarah.
Sarah makin cantik aja
Sodara sepupuku yang laki-laki juga menggoda Sarah.
Sar, lo masih jomblo gak? Kalo masih gw daftar urutan pertama ya?
Sodara-sodaraku memang banyak yang sudah mengenal Sarah, tapi mereka tidak tahu apa hubunganku yang sebenernya. Kamipun masuk ke dalam gedung buat persiapan. Akhirnya
acara hampir di mulai juga, aku menitipkan handphoneku kepada Sarah.
acara hampir di mulai juga, aku menitipkan handphoneku kepada Sarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar