Cerita Plus Plus

Cerita Seks dan 17 Plus Plus Cerita Panas Cerita Dewasa Cerita Ngentot Pengalaman ML Pengalaman Sex Pengalaman Seks Meniduri Pembantu

window.open('http://graizoah.com/afu.php?zoneid=3334601')

Rabu, 28 Oktober 2015

The Story Of Adri: Life, Love, And Tear – Part 5

CHAPTER 2
PART 5
Come Back
Setelah tiba di hotel, aku segera masuk ke kamarku. Aku merapikan seluruh barang bawaan dan oleh-oleh. Ternyata barang bawaanku cukup banyak sekarang. Setelah merapikan barang-barang, aku mandi lagi. Saat mandi, badanku terasa lemas sekali, mungkin karena seharian berjalan-jalan dan juga bertempur dengan Minami. Selesai mandi badanku semakin terasa lemas, aku langsung mengambil pakaianku. Tidak terasa aku pun langsung tertidur dengan pulas.
Aku terbangun dan aku melihat jam sudah pukul 8 pagi.
Astaga jam 8, mampus kesiangan gw, kesalku.
Aku pun langsung bergegas mandi, setelah mandi aku langsung bersiap-siap sarapan dan membawa seluruh barang-barangku turun. Aku periksa seluruh sudut kamar, supaya tidak ada barang yang tertinggal. Aku sangat tergesa-gesa sekali, karena aku tertinggal pesawat. Segera aku menuju ke restoran dan sarapan seadanya. Selesai sarapan aku ke resepsionis dan mengembalikan kunci, aku menuju pintu masuk hotel dan meminta taksi untuk mengantarkan menuju stasiun kereta bandara.
Sesampainya distasiun aku langsung membeli tiket kereta bandara. Aku merasa takut tertinggal pesawat, aku sampai di bandara 80 menit sebelum jadwal keberangkatan, aku langsung menuju counter check-in, menyelesaikan proses imigrasi, setelah proses imigrasi aku mendengar namaku sudah dipanggil.
What, udah last call, gw harus buru-buru
Aku pun segera berlari ke arah gate yang tertera di boarding passku. Budaya on-time sangat kental sekali di Jepang ini. Akhirnya aku menjadi penumpang terakhir yang masuk ke pesawat. Pramugari memberikan welcome drink jus jeruk dalam kemasan, aku pun segera meminumnya.
Tidak lama pesawat bergerak mundur, aku mulai memejamkan mataku. Tidak terasa aku tertidur. Aku dibangunkan oleh pramugari yang ingin menawarkan makanan, aku pun memilih menu nasi rendang. Akhrinya merasakan masakan Indonesia lagi. Sambil makan aku menonton film melalui perangkat hiburan yang tersedia dan aku teringat sesuatu.
Belom ngabarin orang rumah, kalo pulang hari ini, siapa yang jemput nanti.
Selesai makan aku tidak mengantuk lagi, aku menonton film demi film yang tersedia. Sepanjang penerbangan pulang cuaca tidak cukup baik, aku merasakan banyak goncangan. Hingga akhirnya hari sudah menjelang sore, pramugari kembali menawarkan snack, aku meminta teh hangat, agar rasa mualku hilang karena guncangan-guncangan tersebut. Sudah pukul 5 lewat, pilot memerintahkan pramugari untuk bersiap-siap karena akan segera mendarat, ternyata landingnya lebih cepat dari jadwal. Akhirnya pesawat mendarat dengan mulus, 7 jam berada di pesawat dan aku hanya tertidur sebentar.
Pramugari memberikan pengumuman, Ladies and gentleman, we just landed in Soekarno-Hatta International Aiport, Welcome in Jakarta, Indonesia.
Setelah turun pesawat aku berjalan agak santai dan menuju ke toilet, aku melihat ada antrian di imigrasi. Mungkin karena hari Minggu banyak yang habis pulang liburan, gumamku.
Lepas dari toilet, aku menuju imigrasi, setelah dari imigrasi aku menuju tempat pengambilan bagasi dan aku segera mengambil bagasiku dan mencari taksi untuk pulang ke rumah.
Kehidupanku akan berjalan seperti sediakala dengan rutinitas yang ada.
Aku sudah berada di taksi dan memainkan handphoneku, aku checkin di path jika aku berada di bandara Cengkareng.
Mery memberikan komentar, Yah gw baru dari sana, abis nganter bokap.
Wah bener? Tau gitu tadi gw nebeng.
Dasar gak modal, Mery membalas ketus.
Entah kenapa aku berpikir Mery ini sebenernya orang jutek, terlihat dari cara membalas komen-komen di path.
1,5 jam perjalanan dari bandara aku sudah tiba di rumah, rumah dalam keadaan sepi tidak ada orang. Kata Bi Yuti, orang tua dan adikku sedang pergi ke pesta pernikahan anaknya teman ayahku.
Aku pun menyalakan keran bath tub di kamar mandi dan memastikan airnya sudah hangat, aku membongkar seluruh barang bawaan dan oleh-oleh yang aku beli, aku menyusunnya sesuai dengan siapa saja yang aku berikan. Setelah selesai, aku pun ke kamar mandi dan berendam di bath tub, tidak terasa aku ketiduran tapi aku merasakan energiku sudah sedikit pulih. Aku lantas berpakaian dan turun ke dapur untuk membuat mie instant, Mie Goreng instant emang enaknya tiada duanya dibanding makan ramen. Orang tuaku sudah datang, aku bercerita-cerita dan mengambilkannya oleh-oleh. Tidak lupa aku laporan kepada ayahku tentang pencapaian atlet binaannya. Akupun pamit untuk beristirahat, karena besok akan kembali merasakan I hate Monday.


CHAPTER 2
BONUS (POV MERY)
Diary Depresi
Setelah pertengkaran hari Selasa lalu, aku menjadi murung dan diam, bahkan aku hanya beraktifitas di rumah, aku tidak ke kampus selama 3 hari ini, bahkan skripskiku tidak aku sentuh sama sekali. Teman-temanku banyak yang menanyai keberadaanku, aku bilang saja aku sedang sakit dan beristirahat di rumah. Padahal aku sedang tidak enak segalanya, tidak enak badan, tidak enak hati, dan tidak enak pikiran. Aku masih menyesali masa laluku, ketika setahun yang lalu aku bisa jatuh hati dengan orang seperti Henri. Memang benar kata orang, masa PDKT adalah masa terindah, akan berbanding balik ketika sudah pacaran. Dan sekarang aku terpikir sesuatu, siapapun yang berada di dekatku bisa saja habis dikerjai Henri. Entah itu cowok yang mencoba mendekati aku nantinya, atau bisa saja teman-teman baikku. Aku tentu tidak akan enak hati dengan mereka semua. Aku yang punya masalah tapi mereka akan terlibat di dalamnya.
Hari demi hari kemarin aku lewati dengan kemurungan, hingga hari Sabtu tiba dan seluruh keluargaku bisa berkumpul, pagi ini aku sangat semangat. Bangun tidur aku melakukan selfie dan menguploadnya di path, meski hasilnya terlihat jelek karena mataku sembab akibat aku sering menangis beberapa hari terakhri. Komen dari Adri membuatku sedikit tersenyum.
Orang ini lucu juga ternyata, batinku.
Hingga akhirnya aku mengajak orang tuaku dan adikku untuk berjalan-jalan bersama, karena aku sudah tidak punya pacar maka aku bisa berpacaran dengan keluargaku dengan bebas. Aku bisa memberikan waktuku untuk mereka sekarang. Saat perjalanan menuju mall tempat favorit keluargaku, aku melihat Adri mengupload boneka yang cukup lucu. Aku pun memberikan komentarku, tapi balasannya membuat aku entah ingin marah atau ketawa. Aku ingin marah karena aku masih mengalami fase galau, tapi dia sudah menggodaku, aku ingin ketawa karena dia orangnya sangat pede abis sekali menurutku. Aku kemudian visit akun pathnya, aku melihat banyak hasil foto pemandangan yang Adri ambil sangat bagus. Aku jadi ingin liburan, agar aku bisa fresh kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar