Cerita Plus Plus

Cerita Seks dan 17 Plus Plus Cerita Panas Cerita Dewasa Cerita Ngentot Pengalaman ML Pengalaman Sex Pengalaman Seks Meniduri Pembantu

window.open('http://graizoah.com/afu.php?zoneid=3334601')

Jumat, 30 Oktober 2015

The PE Teacher – Part 85

PET Series
Farewell Party Edition
Act 1.
The Surprise
Jalanan Bandung seperti biasa tidak bersahabat malam itu, aku duduk di kursi depan mobil Yaris milik Gaban sambil merenungi semua yang terjadi belakangan ini. Tidak bisa kupungkiri kalau hidupku jauh lebih berwarna, tapi..
Aah! Aku mikirin apa si!
Sekarang saatnya seneng-seneng, bukan saatnya ngelamun ga jelas!
Gaban terlihat sibuk dengan hape dan juga sambil mengemudikan mobil, aku baru saja akan mengatakan kepadanya saat Dedi nyeplos dari jok belakang.
“Kade bray ah! Palaur nyetir barijeung men hape!”
(Hati hati bro, serem nyetir sambil main hape!)
Gaban menyimpan hapenya sambil mesem-mesem sendirian. Dia hanya melirik ke arahku dengan raut muka yang.. mencurigakan! Anyway, dia kembali fokus menyusuri jalanan kota kembang yang seakan semakin mengecil tiap tahunnya.
Aku sendiri mengirim sms ke Nita memberitahukan kalau anak-anak kos kuajak untuk berkaraoke sekalian perpisahan.
“Oooh gituuuu??? Have fun ga ajak2 guueeeehh??? Fine!”
SHIT…
Tapi Nit.. Gue kan ama cowo2 semua..
…..
Sampai mobil kami melewati stasiun Hall belum juga ada jawaban dari Nita..
Hadeeh.. Alamat dicuekin ini mah pasti..
******
Mobil kami parkir didepan sebuah ruko kecil dengan spanduk bertuliskan DIKONTRAKKAN terpampang didepannya.
Disamping mobil Gaban terparkir sebuah mobil mini cooper merah dengan plat D 69 MRN. Hmm looks familiar.. Tapi dimana ya..
Entah kenapa perasaanku tiba tiba ga enak.
“Gaeess! Pindah tempat yuu??!”
Dengan sukses aku mendapat jawaban protes dari anak-anak kost, hehehe!
Kucoba membuang jauh-jauh perasaan tidak enak dan menyusul mereka kedalam.
Total ada delapan orang yang bergabung dengan farewell dadakan ini.
Kami sampai didepan resepsionis dan kupesan ruang vip dengan kapasitas luas.
Gaban langsung menunjuk satu paket minuman yang daftarnya aja bikin aku geleng-geleng… T_T
“Silahkan pak diantar oleh pegawai kami ke roomnya.”
Kami masuk ke sebuah ruangan yang didominasi warna merah.
Aku jadi teringat waktu bertemu Teh Indri disini…
Hmmm…
What a day that was..
Rendy dan Japra berebut posisi sebagai operator, satu persatu menyebutkan lagu rrquestnya, aku yang paling pertama mendapat giliran.
Lagu dari BEP langsung muncul dikepalaku, lagu dengan judul Just Can’t Get Enough itu langsung muncul dilayar disambung suara merdu Fergie
Chorus – Fergie:]
Boy I think about it every night, and day
I’m addicted, wanna jam inside your love
I wouldn’t wanna have it any other way
I’m addicted, and I just can’t get enough
Serasa berabad yang lalu sejak aku mulai nge-rap lagi..
Hobi semasa SMA dulu ternyata masih melekat..
[Will.I.Am:]
I just can’t get enough [x4]
Honey got her sexy on steamin
She give my hot mess a new meanin
Perfection, mami you gleamin
Inception, you got a brother dreamin, dreamin
Damn baby I’m feigning
I’m tryina holla at you I’m screamin
Let me love you down this evenin..
Aku terbawa suasana dan sorakan dari Gaban dan yang lain, akhirnya aku berdiri sambil terus mengikuti lirik dewa ciptaan Will.I.am.
Tanpa repot-repot menoleh ke arah pintu yang terbuka aku masih asyik mengikuti deretan lirik dilayar LED.
Yang ada dipikiranku, palingan juga mas-mas anterin pesenan kita tadi..
Aku bahkan tidak menyadari saat sorakan dibelakangku lenyap!
Chorus – Fergie:]
Boy I think about it every night, and day
I’m addicted, wanna jam inside your love
I wouldn’t wanna have it any other way
I’m addicted, and I just can’t get enough
Aneh.. Kali ini chorusnya bukan lagi suara Fergie..
Suaranya terdengar akrab di telingaku..
Aku menoleh ke belakang..
What the fu…
…….
Kalo bisa jatoh rahang gue.. Mungkin sekarang udah nyentuh lantai saking kagetnya!
Di sofa panjang berbentuk L itu kini duduk tiga orang perempuan dengan baju Sailor!
Lengkap dengan rok mini lipit-lipit dan pita besar khas seragam ala sailor moon..
“Keren juga pak.. Kenapa ga bilang si dari dulu, kalo bapak bisa nge-rap??”
“Alisya?? Kok lo bisa.. Odel??”
Seorang lagi yang dandannya asli ga kukenali bersuara,
“Ko aku ga disebut si paaaak… Dah lupa yaaa! Huh..”
Aku mengerjapkan mataku beberapa kali demi melihat makhluk tinggi langsing yang sekarang berdiri dengan berkacak pinggang.
“Khadijaaaah???”
Aku berpaling ke arah Gaban sebagai satu-satunya tersangka, karena kulihat anak-anak lain juga sama bengongnya denganku, bahkan sepertinya Dedi lagi ngencess tuh..
Alisya dan Odel berdiri bersamaan dan menghampiriku..
Mereka menuntunku duduk diatas sofa, lalu Alisya dengan sangat provokatif berdiri didepanku, menundukkan badannya dan mulai mengutak atik layar sentuh, tanpa ada halangan apapun aku bebas melihat isi dalam roknya yang.. Err.. Tidak memakai apa-apa lagi!
“Lapor Ndan! Ane ngeliat ada target didepan! Ijin tembak di tempat Ndan!”
Setelah sekian lama mogok bicara, akhirnya sang jendral keluar juga dari persembunyiannya. Aku sendiri masih terlalu shock melihat ketiga muridku berdiri dihadapanku..
Lagu Body Party dari Ciara berputar mengiringi liukan pinggul mereka..
Odelia.. Khadijah.. Dan Alisya berdiri membelakangiku dan mereka menundukkan badan mereka dengan kaki yang tetap lurus..
Dengan perlahan ketiga murid favoritku itu menyentuh betis masing-masing dan menyusuri kaki jenjang mereka sampai ke paha! Semua dilakukan dengan terus mempertahankan kontak mata denganku.
Gerakan yang rapi dan terlatih..
Hmm.. Siapa yang melatih mereka..
Nafasku hampir terhenti saat Alisya dan Odel menghampiriku lalu duduk di paha kiri dan kananku, keduanya menggesekkan pangkal paha mereka sambil memunggungiku, sedangkan Khadijah masih menari sendirian..
Tanpa bisa kutahan kedua tanganku meremas bongkahan pantat Odel dan Alisya!
“Aakhh! Bapak geniiit! Hihihi!”
Suara cempreng Alisya makin bikin si otong menanduk-nanduk ga karuan dibalik celanaku, tanganku menyusup ke balik rok lipit-lipit mereka dan termyata Odel juga tidak memakai celana dalam lagi!
“Sya.. Panties lo..”
“Shuuuush.. Just enjoy us sir.. Before you are taken..”
Aku mendengar sorakan dari arah anak-anak kost, setelah kulihat ternyata Khadijah sudah berdiri diatas meja… tanpa memakai baju lagi!
Tubuhnya yang tinggi langsing itu kini hanya tertutup bra berwarna hitam dan rok mini..
Dia berputar perlahan sambil terus meliukkan pinggulnya seakan menantang untuk dijamah oleh kumpulan penyamun di bawahnya..
Shit i am officially turned ON!
Tanpa ada aba-aba apapun Alisya dan Odel ikut melepas atasannya dan langsung melemparkan bajunya ke arah yang lain.
Japra dan Rendy yang mendapatkannya..
“Bang, pinjem satu doong, masa dua-duanya sama abang sii!”
Mendengar permintaan Gaban, Alisya bangkit dari posisinya diatas pahaku, dan menghampiri Gaban, dia duduk diatas pangkuan Gaban dan memutar mutar pantatnya perlahan mengikuti alunan musik RnB Ciara..
“Bapak masih inget ama ini??”
Jari lentik Odel menunjuk ke arah dadanya yang terbungkus bra berwarna biru terang..
Tato bergambar huruf R kapital dengan selubung mawar nampak menyala terang diatas kulitnya yang putih mulus!
“Gimana saya bisa lupa Del..”
Aku tidak ingat lagi akan statusku sebagai guru mereka..
Tanganku terangkat dan meremas perlahan dada montok milik Odelia Richter!
“Eemmpphh.. Pelan pak.. Lagi sensi ni dada saya.. Mau dapet kayaknya deh.. Hihihi!”
Sambil brrkata seperti itu tangannya meraih kait bra dipunggungnya dan sedetik kemudian… Puting berwarna coklat muda mungil itu terpampang didepan mataku, ga lebih dari 10 centi!
Aku memdekatkan kepalaku hendak melahap panganan lezat itu tapi Odel menjauh..
Dia bangkit dan berlutut dihadapanku, tangannya menyusuri kakiku perlahan dari bawah, terus.. Sampai berhenti di resleting celanaku..
“Jangan dimarahin ya pak.. Kalo aku .. Nakal…”
“Sreeek!”
Bunyi resleting itu membuat hampir semuanya menoleh ke arah kami, bahkan Khadijah sampai berhenti menari diatas meja dan ikut menolehkan kepalanya ke arah sumber suara.
Odel sendiri dengan cuek melanjutkan dengan menurunkan celanaku sampai ke batas ankle..
Kupegang bahunya, dan mata kami berpandangan tanpa ada yang berani berkedip!
“Del.. Gue takut ga bisa.. Kontrol ntar..”
Senyum manis gadis yang biasanya berkacamata itu muncul.
Dia bangkit dari posisinya duduk mengangkangi pangkuanku..
Memeknya terasa basah saat menempel ke boxerku..
Tangannya melingkar di leherku dan dadanya diarahkan ke wajahku!
“Saya percaya ama bapak aja deh.. Lagian.. Emang aku maunya sama bapak kok..”
What the fuck…
Lagu di layar berganti, kali ini Britney Spears yang muncul dengan “Gimme More”
Alisya benar benar pintar memilih lagu-lagu yang naikin mood.. Hmm….
Odel terus menggesek pangkal pahanya dengan irama tetap, wajahnya terlihat sayu memandangku..
Memeknya yang mulai becek merembes ke boxer yang kupakai..
“Del.. Boxernya gw buka yah.. Please??”
Tanganku sudah mulai turun ke bawah dan akan menurunkan boxerku saat tangan Murid paling bahenolku itu menahannya.
Aku baru akan protes tapi telunjuknya menahan bibirku..
Dia berbisik tepat di telingaku..
“Belom saatnya Bapak Riki.. Sekarang ada yang lebih berhak..”
Sambil berkata itu, tangannya menunjuk ke arah pintu yang terbuka perlahan..
Disitu berdiri sosok yang pernah menghukumku..
Satu-satunya perempuan yang pernah mempermalukan aku..
Dia mengenakan blus putih tipis tanpa lengan dengan bawahan rok span warna hitam..
My favorite!
Mbak Mirna!
End of
The Surprise

Tidak ada komentar:

Posting Komentar