Cerita Plus Plus

Cerita Seks dan 17 Plus Plus Cerita Panas Cerita Dewasa Cerita Ngentot Pengalaman ML Pengalaman Sex Pengalaman Seks Meniduri Pembantu

window.open('http://graizoah.com/afu.php?zoneid=3334601')

Jumat, 30 Oktober 2015

The PE Teacher – Part 80

The PET Series
Chapter 36
The Night Shift Nurse
Atap kamar tempatku dirawat tampak sangat membosankan, aku sendiri belum genap dua hari tapi berasa dah lama banget ada dikamar sepi ini!
Ko bisa sepi?? Yeep! Nita udah ga bareng di kamar ini lagi, dia udah dipindahkan ke ruang VIP atas permintaan orang tuanya.
Aku sendiri merasa mereka sangat kecewa aku tidak bisa menjaga putrid tunggal kesayangan mereka itu.. Yah, meskipun Nita berkali-kali menjelaskan kepada Ayah-Ibunya kalo ini bukan sepenuhnya kesalahanku, tapi dalam hati aku sendiri sebenarnya memang merasa ini semua kesalahanku sedari awal!
Huuufff
Aku menggerakkan sedikit jari kakiku.. kelingking itu sedikit bereaksi dan disambung dengan..
addaaaaaoooowwww! Adduuuuhh ssshhh! Aduuuhh!
Teriakanku sampai membuat suster kepala yang galaknya minta ampun itu datang keruanganku!
Aku yang tertangkap basah sedang berusaha memperparah keadaanku habis-habisan diomelin ibu suster galak itu.. T_T
Anda kalau mau ga bisa jalan jangan disini dirawatnya! Sekalian ke dukun sana! Sekali lagi saya tangkap anda berusaha menggerakkna urat-urat sobek itu saya akan lapor ke Dokter yang menangani anda!
Aku hanya bisa menunduk melihat kancing kancing baju piyama pasienku tanpa berusaha menimpali apapun perkataannya, kayak mau dimakan idup-idup!
Kulirik jam dinding yang sekarang sudah bergerak ke angka Sembilan, lalu lalang perawat dan dokter semakin sedikit dan jam berkunjungpun sudah selesai, di ruanganku juga kebetulan sepi dan hanya aku yang menguasai remote televise kecil di pojok atas ruangan itu..
Kuganti-ganti channel televisi tanpa tahu apa sebenarnya yang kucari..
Kumatikan televisi itu dan mengangkat selimutku tinggi-tinggi, aku sudah akan bersiap untuk tidur saat telingaku menangkap suara nyaring high heels yang bergema sampai ke kamarku.
KLAK! KLUK! KLAK! KLUK!
Hmm siapa malam-malam gini pake high heels di rumah sakit..
keluarga salah satu pasien disini mungkin bos! Mo dugem tapi mampir duluan dimari boos! Hehehehe, masuk akal kan????
MANA ADAAAAAA KELEEEEUUUS!
Cepat cepat kuperbaiki posisi Jenderal Otong yang sempat selip dan mengutarakan pendapat ngawurnya itu!
Lagian mana ada Sanak Famili mau dugem malah nyempetin pake ngejenguk segala jam segini! Hadeeeeh kadang logika Jenderalku itu sering terbalik-balik dah
CEKREK!
Eh.. ko itu suara pintu keras banget kedengarannya.. dikamar sebelah kali ya..
SREEEETT!
Tirai yang menutup sisi kiri ranjangku terbuka! Sosok familiar itu berdiri di sampingku dengan memasang senyum yang sangat menggoda..
Dia memakai baju yang modelnya sama dengan Suster Kepala yang galak tadi, tapi.. suster istimewa ini memakai baju perawat yang sangat pendek! Kaki jenjang yang tertutup stocking berwarna putih susu itu langsung memiliki efek instan membangunkan Jenderal Otong yang sempat selip off position tadi! entah bagaimana dia bisa lolos dari satpam dan para perawat yang lain..
Ehmm.. Teh.. Kok bisa..
Ssssshhhhuuussshh! Jangan ribut Ki.. tar ketauan kita.. hihihi!
Oiya.. ada satu lagi yang mau dateng.. bentar yah..
Aku baru mau akan bertanya siapa gerangan yang akan menyusul masuk saat suara pintu kamarku yang terbuka terdengar lagi dan seorang sosok yang sempat kukira wanita paling jutek SEDUNIA itu datang menghampiri sisi kanan ranjangku dengan membawa sebuah baki berisi air dan haduk putih kecil..
Ternyata yang datang itu Teh Rani!
Apa kabar Ki.. dah ga betah di rumah sakit yah.. biar kami berdua bikin kamu sedikit.. BETAH ya.. hihihi!
SREEEEK!
Keduanya menarik tirai itu sampai mengelilingi ranjangku, menghalangi pandangan siapapun yang kebetulan lewat di depan kamarku..Lalu sosok yang berubah seratus delapan puluh derajat perangainya kepadaku itu membuka dua kancing teratas baju perawatnya.. Teh Indripun menyusul melakukan hal yang sama!
Awww Shit
Teh Indri lalu berganti melepas kancing bajuku satu persatu, Sedangkan Teteh Jutek itu menurunkan celanaku perlahan sambil terus mempertahankan Eye-Contact denganku.. Damn
Sekarang aku sukses telanjang bulat didepan suster-suster Hot dadakan ini!
Mereka lalu mengambil handuk-handuk kecil yang ada didalam baskom itu dan memeras handuk itu..
Teh Rani menumpangkan handuk kecil yang dipegangnya didekat leherku lalu berkata,
Kami seka dulu yah badannya..
AWWWWW SHIIIIIIITTT!
End of 1st Act

Tidak ada komentar:

Posting Komentar