Cerita Plus Plus

Cerita Seks dan 17 Plus Plus Cerita Panas Cerita Dewasa Cerita Ngentot Pengalaman ML Pengalaman Sex Pengalaman Seks Meniduri Pembantu

window.open('http://graizoah.com/afu.php?zoneid=3334601')

Jumat, 30 Oktober 2015

The PE Teacher – Part 76

The PET Series
The Sinister Duos Side Story
The Good Doctor
Sepeda Ontel yang kubeli dari seorang bapak tua yang rumahnya tidak jauh dari gudang itu kukayuh secepat yang kubisa, remnya yang menggunakan system kaki persis seperti sepeda fixie sedikit menyulitkanku pada awalnya, tapi sekarang sudah lumayan kukuasai.
Suara-suara letusan senjata api yang dibarengi suara teriakan yang bersahut-sahutan ssekarang sudah terdengar samar dibelakangku, huuufff hampir saja!
Sejak tadi sore aku sudah berusaha menghubungi Obet, dan kabar terakhir yang aku terima dia sudah ada disekitar rumah Indri Pecun itu! Sejak itu komunikasi kami terputus, untung saja aku bertindak cepat dan segera meninggalkan gudang itu!
Ternyata firasatku tepat! Ditengah jalan saat aku sedang menuntun sepeda ontel menuruni jalan berbatu itu, aku berpapasan dengan beberapa mobil polisi yang melaju kencang tanpa membunyikan sirenenya!
Sialan si Obet! Ga becus ngerjain hal kaya gitu aja!
Harus gue juga yang turun tangan!
Aku kembali mempercepat kayuhan pada sepeda ontel itu,
Setelah sampai di persimpangan Cibiru, aku segera memarkir sepeda itu didepan sebuah toko kelontong dan segera naik ke salah satu angkot yang sedang ngetem disitu menunggu penumpang, aku sengaja duduk disamping supir angkot yang sedang asyik menghisap rokonya..
Kang.. berapa biasanya sehari dapet kalo narik???
Supir angkot itu tampak bingung dengan pertanyaanku, tapi mungkin otak bisnisnya langsung jalan secepat kilat!
Wah ga tentu Cep! Kadang tiga ratus kadang 5 ratus.. belum lagi kalo buat isi bensin..
Aku langsung mengeluarkan lima lembar uang seratusan dan meletakkannya di dashboard mobil angkot itu. Wajah supir itu langsung kaget dan cepat cepat mengambil duit itu dari atas dashboardnya.
Tanpa peringatan sebelumnya dia langsung mengusir dengan sopan beberapa penumpang yang sudah lebih dulu duduk di belakang.
Mau kemana gitu Cep?
Otakku sendiri sejak tadi bekerja secara Overdrive! Dengan asumsi Obet gagal menjalankan misi menculik Pecun itu, berarti Obet terluka atau tertangkap polisi, hanya satu rumah sakit yang terpikir olehku!
R*HS Kang, buru yah! Darurat yeuh!
Mobil angkot berwarna hijau itu langsung melesat meniggalkan persimpangan Cibiru yang selalu padat itu.
Hmm entah kenapa firasatku mengatakan aku dapat bertemu salah satu diantara Riki.. Nita.. atau Indri.. yang mana saja sepertinya tidak masalah bagiku.. asal dendamku terbalaskan!
Kulirik supir yang sedang senyam-senyum sambil mengemudikan angkot itu, Aku sendiri mengalihkan pandanganku keluar jendela, dan berusaha tetap focus pada misiku kali ini!
***
Aku sengaja mengarahkan supir angkot itu untuk putar balik mobilnya di bawah jembatan layang itu dan berbelok di jalan kecil di samping rumah sakit umum itu..
Aku turun dari angkot dan masuk melalui bagian forensik dan seluruh yang berhubungan dengan mayat, Aku sengaja mengambil jalur ini karena disini paling sepi dari pengunjung dan juga banyak mahasiswa kedokteran yang masih ko-as berkeliaran disekitar bangsal ini..
Aku segera mencari loker ganti yang sudah terkenal minim penjagaan itu, setelah kudapatkan jas dokter yang agak kedodoran tapi tidak apa.. yang penting aku bisa melenggang melewati penjagaan satpam atau siapapun yang sedang kebagian jaga malam disini!
Aku segera menuju IGD yang terletak agak jauh di bagian depan rumah sakit ini..
Saking ga konsennya, hampir saja aku dipergoki seorang aparat berpakaian dinas yang berjaga di depan pintu belakang IGD itu!
Aku segera berbalik arah dan mencari masker sekali pakai yang biasanya selalu tersedia di beberapa sudut rumah sakit itu.
Setelah mendapatkan masker sialan itu, aku kembali ke IGD, kali ini polisi yang berjaga itu sama sekali tidak curiga! Dia bahkan membukakan pintu dorong itu untukku!
How nice! Hahaha!
Mataku langsung tertuju ke seorang pasian kurus yang sedang terbaring disitu.. mungkin dia korban perampokan, aku melewati pasien itu dan segera menyapukan pandanganku kesekeliling mencari Obet, hmm.. dia tidak ada disini.. apa dia tertangkap??
Aku keluar dari IGD itu melalui pintu depan dan duduk disalah satu bangku panjang di ruang tunggu yang cukup luas itu..
Kepalaku terus memikirkan beberapa alternative kejadian yang menimpa Obet saat dari sebelahku terdengar suara perempuan yang cukup familiar!
Trus.. Trus!??? Riki Gimana Ban??
HAAAH! Luka Parah??!
Aku menoleh kesebelahku saat perempuan itu jatuh pingsan di bangku panjang itu,
Ternyata dia adalah NITA! Aku hampi hampir tidak percaya keberuntunganku!
Beberapa temannya langsung menghampiri perempuan itu dengan tergopoh-gopoh dan berusah memanggil perawat dan satpam yang berjaga disitu, lalu aku mendengar salah seorang dari temannya berteriak dan menunjuk ke arahku..
Woi Ren! Ni ada dokter ni disini! Minta tolong die aje Ren!
Pak! Tolongin teman saya ini, pingsan dia Pak!
Kalo ada pepatah Pucuk dicinta, ulampun tiba.
Nah situasi ini paling tepat menggambarkan pepatah itu!
Sambil sedikit merapikan maskerku, aku segera berdiri dan menyuruh mereka membawa calon korbanku ini ke ruangan IGD,
Hmmm sepertinya aku pernah bertemu mereka ini..
Oh iya! sekumpulan anak-anak yang akhirnya kuingat wajah-wajahnya!
Mereka ini yang berkumpul di lobi Borom**s waktu itu saat aku ditangkap dan ijin praktekku dicabut!
Untung saja masker ini cukup lebar sehingga seringaiku tidak sampai terlihat oleh mereka!
Dicari kesana kemari.. ternyata kamu malah diantarkan oleh teman-temanmu kehadapan saya Nita..
End of
The Good Doctor

Tidak ada komentar:

Posting Komentar