Cerita Plus Plus

Cerita Seks dan 17 Plus Plus Cerita Panas Cerita Dewasa Cerita Ngentot Pengalaman ML Pengalaman Sex Pengalaman Seks Meniduri Pembantu

window.open('http://graizoah.com/afu.php?zoneid=3334601')

Jumat, 30 Oktober 2015

The PE Teacher – Part 74

The PET Series
Maharanis Side Story
The Smilling Giant
Crip! Crip! Crip!
Suara kicau burung yang bertengger diatasku nyaring terdengar, seakan-akan mereka berlomba-lomba menarik perhatianku yang sedang asyik berbaring di bawah pohon kersen itu.
Aku mendapati diriku tersenyum sendiri melihat tingkah burung burung kecil yang berlompatan kesana kemari di atas ranting-ranting pohon itu
Entah sejak umur berapa aku tidak ingat lagi, tapi aku selalu suka sejak dulu dengan pohon dan buah kersen.
Pohonnya yang rindang.. supply buahnya yang seakan tidak pernah habis.. dan minim ulat bulu! Hihihi!
Aku sendiri tumbuh besar di lingkungan kampung dan pohon kersen di pekarangan rumah kakekku jadi salah satu spot favorit anak-anak kampung untuk latihan memanjat ataupun mengambil cemilan di sore hari, hehehe!
Tiba-tiba langit yang sedang cerah-cerahnya itu tertutup awan gelap dalam hitungan detik!
Aku sampai menengadah menatap langit gelap yang ga ada angin, ga ada hujan tiba tiba mendung itu..
Rintik hujan jatuh seketika itu juga dan membuatku semakin merapat di bawah lindungan pohon rindang itu, burung-burung yang tadi berlompatan riang sekarang ikut panic dan berterbangan disekitarku! Aku berusaha menghalau burung-burung itu yang terbangnya semakin tidak beraturan, bahkan ada seekor burung yang menabrak telak sisi wajahku! Aku hanya bisa bengong menatap bangkai burung kecil itu di tanah..
Lalu dua ekor lagi.. empat ekor.. sekarang hampir semua burung yang ada sekitar pohon itu berusaha menyerang.. tidak! Lebih tepatnya menabrakkan tubuh kecil berbulu mereka ke arahku!
Aku yang semakin panik berusaha menutup wajahku yang menjadi target serangan kamikaze burung burung imut itu tapi terasa ada yang menahan tanganku..
Aku melihat kearah kedua lenganku.. ternyata entah sejak kapan sudah terikat di pohon besar itu!
Ada apa ini! Lepaskan ikatan ini! Lepaskaaan!
***
Mataku terbuka lebar..
Ternyata aku sedang bermimpi..
Aku sedang tidur tertelungkup di lantai ditengah sebuah ruangan remang..
Keringat dingin menetes turun dari keningku.. saat aku akan mengelap keringat itu dengan buku tanganku ternyata tanganku benar-benar tidak bisa digerakkan!
Apa aku masih di dalam mimpi?? Tapi rasa perih disekujur tubuhku terasa sangat nyata..
Kusapukan pandangan ke sekelilingku..
Meja-meja bekas dan kursi kursi lipat rusak tertmpuk disalah satu sudut ruangan remang itu..
Sekali lagi aku berusaha melihat kondisiku sendiri..
Kancing kemeja kerjaku sudah terbuka hampir seluruhnya dan menampakkan buah dadaku yang tampak ada bercak merah seperti bekas digigit atau dihisap..
rokku sendiri sudah terangkat sampai ke pinggangku, aku merasakan hembusan angin yang membelai langsung daerah kemaluanku! Kenapa bajuku compang camping begini..
Apa gerangan yang terjadi..
Lalu rasa nyeri di kemaluanku yang datangnya mendadak itu memantik ingatanku kembali bekerja!
Aku ingat sekarang.. aku baru saja diperkosa sekumpulan binatang di gudang ini..
Rahangku terasa linu.. rasa linu itu juga mengingatkanku kilasan bayangan batang-batang penis yang silih berganti memasuki mulut dan kemaluanku!
Bajingan kamu Gung..
Aku hanya bisa meratapi nasib burukku sambil menangis sendirian..
Indri Nita Kalian dimana.. I need help..
..
Tiba tiba terdengar suara gaduh dari luar ruangan itu. Aku berusaha bangun dengan susah payah, tapi anggota tubuhku seperti tidak mau diajak kerja sama!
Akhirnya setelah beberapa kali gagal aku bisa menyandarkan tubuhku di sebuah kursi plastik yang sudah tidak jelas lagi bentuknya, dari kaca yang sudah berjamur itu aku bisa melihat bayangan orang orang yang sedang lalu lalang di luar gudang itu..
Apa yang terjadi diluar? Aku semakin penasaran, Aku hendak menyeret tubuhku agar bisa lebih mendekat kearah kaca itu saat sebuah tangan besar menahan pundakku!
Mau apa lagi kalian???! Belum puas kalian sudah menikmati tubuhku?? Mending sekarang kalian gorok saja leherku disini daripada harus melayani nafsu binatang kalian itu!
Tidak ada pukulan.. tidak ada teriakan..
Teh.. ini Riki Teh.. maaf kami datang terlambat..
Ternyata tangan itu milik Riki! Dia dengan cekatan melepaskan ikatan pada lengan dan kakiku.
Aku hampir saja berteriak saking senangnya kalo saja mulutku tidak cepat-cepat ditutup oleh Riki!
Salah seorang temannya yang berbadan sangat besar menggendongku dengan sekali angkat, Riki dan salah seorang lagi cowo berjalan mengendap endap di depan aku dan cowo raksasa ini, aku sendiri hanya bisa pasrah dan melingkarkan kedua lenganku di lehernya yang kokoh itu.. siapa laki laki ini.. begitu besar.. begitu kuat.. wajahnya yang keras itu tampak lembut saat menatapku ditambah dengan senyumnya itu..
Aaakh! Apa sih yang aku pikirin di saat-saat seperti ini!
Mereka membawaku kesebuah mobil polisi yang terparkir agak jauh dari gudang itu, seorang polisi muda dengan gusar datang menghampiri kami.
Kurang ajar kalian itu yah! Kalo sampai ketauan KANIT kalian lolos saya bisa dihajar tau ga?? Ehh.. siapa cewe itu???
Laki-laki yang menggendongku bergegas ke pintu belakang mobil patrol itu dan meletakkanku dengan lembut di jok mobil polisi itu..
Teteh tenang yah disini, ada pak pokis yang bakal ngejagain ko, Saya mau ngehajar orang yang bikin Teteh kaya gini sekarang! See you soon yaah! Hehehe!
Aku yang masih saja takjub dengan santainya dia berbicara akan menghajar preman-preman bengis itu hanya bisa termangu memandangnya..
Mungkin ini gila.. entah mo disebut apa..
Tapi sepertinya aku suka dengan cowo tadi..
End of
The Smilling Giant

Tidak ada komentar:

Posting Komentar