Cerita Plus Plus

Cerita Seks dan 17 Plus Plus Cerita Panas Cerita Dewasa Cerita Ngentot Pengalaman ML Pengalaman Sex Pengalaman Seks Meniduri Pembantu

window.open('http://graizoah.com/afu.php?zoneid=3334601')

Rabu, 28 Oktober 2015

The PE Teacher – Part 53

Special Side Story
The Saturday Night Live Show!
2nd Act
Delapan pasang mata itu seakan menelanjangiku yang sekarang berdiri di tengah tengah mereka..
Degup jantungku sudah tidak beraturan lagi.. Aku bergerak menghampiri sofa itu.. Gaban dan Rendy yang tadinya duduk langsung bergerak bangkit dan memberikan sofa itu sehingga aku sekarang duduk sendirian di sofa dan mereka semua duduk dilantai dan menghadap ke arahku..
“Ummhh.. kita kaget banget Teh… Teteh ko ga ngabarin Bang Riki sih mau kesini?”
Aku tersenyum geli melihat Rendy yang jakunnya naik turun dan mencoba sebisa mungkin menjaga nada suaranya yang sekarang terdengar serak menahan nafsunya.. hihihi!
“Udah ko.. Teteh udah ngabarin.. lagian emang Teteh butuh Ijin dia buat datang kesini?? kan emang malam ini khusus buat kalian..
oiya.. uuummm… Kalian suka ga baju Teteh?”
Mereka mengangguk mengangguk semangat menjawab pertanyaanku..
“Suka ga disuguhin minuman sama Teteh… hmmm??”
Kembali anggukan kepala itu menjawab..
“Duuuhh kalian lucuuu banget siihhh, Teteh jadi makin gemes deh! hihihi! Sekarang Teteh kasitau yaa Hadiahnya.. tapi inget.. ada peraturan yang ga boleh kalian langgar.. Kalian tidak boleh nyentuh Teteh dengan anggota tubuh manapun! ngerti!??
Serentak mereka menjawab, ” IYAAA TEEEH!”
Hahaha! bisa aja anak anak ini mebuatku tertawa lepas!
Aku semakin rileks dengan cara mereka membuat suasana tegang tadi semakin cair.. akupun semakin berani menampakkan sisi eksibisionisku..
Sengaja kusampirkan satu kaki ku di atas pahaku dan menyeruput minuman yang tadi kubuat di dapur.. Aku yakin mereka bisa melihat sampai ke arah pangkal pahaku karena posisi bantalan sofa yang rendah itu membuat mereka leluasa menjelajahi kaki betis dan pahaku..
“Teteh mau mulai nih.. ada ga kalian yang punya kasur lipet atau kasur kecil?? bisa bawa kesini??”
Dedi secepat kilat melesat menaiki tangga dan membawa sebuah kasur lipat berwarna merah dan meletakkannya di tengah tengah ruangan itu..
Aku bangkit perlahan dari sofa itu dan duduk diatas kasur lipat itu..
“Oiya satu lagi.. coba salah satu dari kalian kunci pintu depan itu.. Teteh ga mau ada yang ganggu saat kita mulai nantinya..”
Kembali Dedi yang tampaknya jadi satu satunya cowo yang masih bisa berpikiran jernih diatara delapan orang yang ada disitu..
Dia secepat kilat berlari ke pintu depan dan menguncinya,
Nah sekarang sudah aman..
“Coba, dibuka baju dan celananya.. Teteh pengen liat..”
Satu persatu mereka membuka baju dan celana mereka dan entah sejak kapan mereka sudah berdiri mengelilingku dan semakin mendekat!
Aku berbaring diatas kasur lipat itu lalu kuangkat ujung baju terusanku perlahan.. wajah wajah mereka sudah memerah menahan nafsu, bahkan ada beberapa yang sudah menyusupkan tangannya di balik boxernya!
Akupun tidak mau kalah dan menyusupkan tangan kiriku ke bukaan leherku dan tangan kananku mulai bermain di pangkal pahaku di bawah tatapan para pemuda tanggung ini!
“uuuuuhhhh…. ssssshhhsttt! Teteh pengen liat kalian masturbasi didepan Teteh.. hmmm.. boleh kan…”
Boxer boxer bermacam warna dan bentuk itu melayang dilempar pemiliknya masing masing, Aku sendiri sudah asyik bermain dengan klentitku sambil terus menatap mereka satu persatu..
Aaaahhkk! ini benar benar gilaaa! Aku disini dengan tubuh yang hampir telanjang dikelilingi delapan orang pria yang semuanya sudah bugil!
Satu persatu dari mereka melangkah maju dengan tangan mereka yang menyiksa penis mereka yang sudah menegang kebiruan itu!
beberapa dari mereka semakin mendekat kearahku dan kini sudah berjarak kurang dari setengah meter..
“Teeehh… uuughhhh aku mau keluaarrr Teeeeeehhh! Aaaaaaakkkhh! hhhheeeennnggghh!”
Cowo yang tadi memergoki aku di dapur yang pertama menembakkan muatannya, dia mengarahkannya tepat ke dadaku yang sudah menyembul keluar dari bajuku..
Lelehan sperma mengalir lalu kuratakan dengan jari jari ku yang sedari tadi meremasi payudaraku ini.. dibawah cahaya lampu dadaku terlihat lengket dan mengkilat terkena lelehan sperma itu..
“hhhmmm.. punya kamu anget banget deh…”
Kusendok sedikit sperma itu dan kumasukkan jariku ke mulutku…
“hmm… asiiinn… hihihi!”
Aku sudah seperti pelacur yang sedang memamerkan tubuhku untuk disantap oleh sekian pasang mata yang ada disini!
Aku merasa terhina tapi juga disaat yang bersamaan terangsang sampai kurasakan ada sedikit letupan orgasme dibawah perutku.. uuughhh…
“AAAAUUUHH! PUNTEN TEEEEEHHH!”
Kurasakan ada yang menempel di rambut dan keningku.. ternyata salah satu cowo menembakkan spermanya diatas kepalaku!
Lelehan sperma itu mengalir dan jatuh di pipiku dekat sekali dengan bibirku.. secara reflek lidahku menjilat pinggiran bibirku mencari lelehan itu..
Duuuhh Ndriiii apa yang terjadi sama kamuuuu… ko jadi gini siiih…
Suara samar hati nuraniku terdengar sedang berusaha mengingatkanku.. tapi aku sudah tidak bisa mundur! tombol PLAY sudah tertekan dan The Show Must Go ON!
Dua orang yang tidak kuhafal namanya mendekati kedua pahaku yang terbuka lebar dan menembakkan spermanya ke permukaan pahaku lalu mereka berdua terduduk dengan tampang puas seakan baru saja memenangkan undian berhadiah..
“duuuhh nakal banget sihh kaliaaaann.. Teteh jadi belepotan niiihh aaaaakkhhh!”
Aku tidak sempat menghindar saat Rendy dan Japra mengarahkan penis mereka ke wajahku dan menembakkan cairan kental itu ke permukaan wajahku!
Mata, hidung.. bahkan ada yang masuk ke rongga mulutku.. uuughhh! badanku bergetar menyambut orgasmeku yang kedua, padahal mereka sama sekali belum menyentuhkuu!
Indri.. You are officialy a SlutWife…
Aku tidak perduli mau di labeli apa! Aku hanya ingin memuaskan diriku sendiri!
melampiaskan semua frustrasiku dengan kehidupanku yang sekarang ini!
Aku ingin bebas disini walau hanay sebentar dan nanti harus kembali ke Reality Life dan bangun dari mimpi liarku ini!
“mmphhh.. glup! glup! huaaahh! kalian bener bener bandel yah.. Teteh jadi terpaksa harus nelen kaaan..”
Wajah Rendy dan Japra menampakkan gabungan malu dan nafsu yang terlihat cute dan menggemaskan dimataku..
Sekarang tinggal Gaban dan seorang lagi yang tidak kukenal, mereka seakan sedang berlomba mengurut penis mereka masing masing!
Sedangkan aku sendiri sudah tenggelam dalam permainan jariku yang semakin dalam kumasukkan merajai pussy milikku berusaha sekuat tenaga menghilangkan rasa gatal di dalam liang rahimku!
Gaban dan temannya itu mendekat kearahku.. badan mereka sama sama menegang!
sepertinya mereka sudah sampai di ujung.. Aku membuka mulutku lebar lebar dan menjulurkan lidahku siap menyambut pemeberian mereka berdua..
“Teeeeeh terima ini Teeeh! aaaarrggh!”
Langit langit mulutku terasa disemprot berkali kali oleh penis penis itu! wajahku sudah hampir seluruhnya tertutup oleh lelehan sperma para pria muda itu..
Aku buru buru menelan sperma yang ada di mulutku, ada sedikit yang mengalir melalui celah bibirku karena terlalu penuh..
Saat itulah kudengar suara mobil yang berhenti di depan kos..
kenapa Riki cepat sekali pulangnya.. bukannya tadi pagi kami berjanji jam sepuluh baru dia pulang ke kos..
Suara pintu depan yang dibuka kunci dari luar terdengar.. suara Riki terdengar memanggilku..
“Teeeeehh! ni ada Mas Agung nyariin Teteh, katanya mau jemput Te…”
“AAAAAKKKHH!”
Suara pekikan Nita sekarang menutup mulutnya dengan tangan itu saat melihatku jadi suara terakhir yang terdengar malam itu…
Mas Agung muncul dari balik punggung Riki dengan wajah yang… aku tidak menemukan kata kata yang tepat lagi untuk menggambarkan wajahnya malam itu..
Sedih.. mungkin hanya itu yang terpikir olehku..
Nita.. Riki.. Mas Agung.. ketiganya ternganga melihatku yang terbaring di tengah tengah anak anak kost yang semuanya dalam keadaan telanjang bulat!
“Mas.. Aku bisa jelasin ini Mas.. a.. aku..”
Tapi tak ada kata kata lagi yang keluar dari mulutku yang masih lengket dengan cairan kental berwarna putih susu itu..
Mas Agung meletakkan sebuah bungkusan yang dipegang di tangannya ke lantai dan berbalik meninggalkan kami semua yang terdiam mematung..
End of
The Saturday Night Live Show

Tidak ada komentar:

Posting Komentar