Bab 1
Kampungku
Kini hanya sebuah cerita
daun daun telah gugur
bukit bukit telah tiada
air pun telah berubah
Kini hanya sebuah cerita
daun daun telah gugur
bukit bukit telah tiada
air pun telah berubah
Kampungku
Dahulu kau begitu sunyi
tapi itu dahulu
sekarang hanya pabrik pabrik
yang mengisi semuanya
Dahulu kau begitu sunyi
tapi itu dahulu
sekarang hanya pabrik pabrik
yang mengisi semuanya
## Desa Itu hanya sebuah Kenangan ###
Jalan-jalan itu kini hanya menjadi saksi , dahulu ini disebut bukit cinta , ya bukit dimana orang banyak berpacaran disana dan melihat panorama alamnya begitu indah semua itu namun sekarang dibawah sana mulai banyak pabrik-pabrik awalnya hanyalah satu tapi beberapa tahun kemudian bertambah banyak dan akan semakin banyak .
“Roni ayo cepat ambil air jangan melamun terus , mikirin apa kamu nak ? umur masih muda banyak melamun ” Ucap ibuku mengagetkanku .
Mengengar perkataan seperti itu akupun langsung bangun dari bale tempat dudukku tadi , dan segera melaksanakan apa yang ibu perintahkan kepadaku meskipun sepanas ini .
“Roni ayo cepat ambil air jangan melamun terus , mikirin apa kamu nak ? umur masih muda banyak melamun ” Ucap ibuku mengagetkanku .
Mengengar perkataan seperti itu akupun langsung bangun dari bale tempat dudukku tadi , dan segera melaksanakan apa yang ibu perintahkan kepadaku meskipun sepanas ini .
Terik matahari yang begitu panas , bukan hanya aku saja yang mengalami kekeringan tapi semua warga dikampungku tidak ada air dan hanya ada satu sumur yang tetap banyak air nya meskipun aku harus berjalan hampir setengah jam untuk menuju kesana dan kadang juga mengantri panjang disana , karena itu mata air satu satunya yang tidak kering . Hampir semua sawah pun gagal panen dikarenakan kurang nya air dan juga pasti merugi dan pasokan air dari pihak pemerintahpun tak pernah mencukupi untuk sawah-sawah itu , ditambah pasokan air itu hanya beberapa hari sekali saja , bukan setiap hari ataupun setiap waktu .
“Ibu ngomong-ngomong dimana embernya ? ” tanyaku .
“yak disumur lah ron masa dikamar ibu , kamu ini kebanyakan melamun ron ” Jawab Ibuku .
Terlintas Ibuku hanya mengenakan bh dan kain sarung yang dililitkan sampai pusernya , bh nya berwarna hitam dengan renda rambut yang terurai , bulu ketek yang lebat dan wajah yang sensual membuatku agak grogi menghadapinya , bahkan dalam lamunan ku itu sering ada bayang-bayang ibuku atau bahkan tetangga-tetangga ku yang seperti ibu. Oh ya perkenalkan namaku Roni, Umurku 17 tahun dan sejak umur 14 tahun aku gagal lanjut sekolah , dengan faktor biaya yang begitu mahal dan cukup mahal untuk keluarga seperti kami . Ayahku bernama edo berumur 39 tahun dan pekerjaannya menjadi sopir ekspedisi antar pulau , bahkan pulang pun seminggu sekali atau dua minggu sekali .
Ibu ku bernama warsih , berumur 34 tahun tapi ibuku tak pernah terlihat tua atau bahkan ia memang seperti ibu-ibu sekarang yang sering dibilang
(MACAN TERNAK – Mama Cantik Anter Anak ) bukan hanya kecantikannya yang sering membuatku lupa , tapi body nya juga membuat semua orang melotot memerhatikannya dipadu dengan kulit yang putih serta ukuran bh nya 36C ditambah ketika dirumah ibu sering sekali memamerkan payudaranya karena dari segi pakaian ibu kurang memerhatikan dalam artian yang penting mampu menopang nenen dan memeknya .
(MACAN TERNAK – Mama Cantik Anter Anak ) bukan hanya kecantikannya yang sering membuatku lupa , tapi body nya juga membuat semua orang melotot memerhatikannya dipadu dengan kulit yang putih serta ukuran bh nya 36C ditambah ketika dirumah ibu sering sekali memamerkan payudaranya karena dari segi pakaian ibu kurang memerhatikan dalam artian yang penting mampu menopang nenen dan memeknya .
“Ron jangan lupa ya , kamu beberapa kali nanti ngambil air nya jangan cuma sebalik , itu kan dua ember jadi untuk memenuhi bak ya sekitar 4 kalbalik lah kamu kesumur dan sekiranya kamu cape istirahat dulu ron !” Ucap ibuku ketika aku mau berangkat ke sumur disana .
Akupun mulai berjalan dengan membawa dua ember kosong menyusuri jalan rusak itu , “semoga saja sumurnya tidak ngantri , lagian siapa yang mau ngambir air siang bolong panas begini ? ” Pikirku dalam hati. Akhirnya akupun ke sumur yang dituju dan yess sepi tak ada orang satupun kecuali aku dan dua ember ini , air yang sangat jernih tapi panas yang sengat menyengat sekujur tubuhku dan kekosongan hati ini .
selang satu jam , aku pun telah berhasil membawa 4 balik ember yang berarti sudah 8 ember dan bak pun sudah terisi penuh meskipun air itu hanya cukup untuk mandiku dan ibuku saja , kamar mandi ini berada disumur ku yang kering dan itu berada dibelakang rumahku . didalamnya hanya aja bak mandi dan tempat untuk buang hajat saja , kalopun mau ngintip gampang sebab hanya ditutupi oleh bilik yang sudah agak bolong-bolong dan juga tidak ada pembatas ke langit .
“Sudah ron air nya ? apa bak nya sudah cukup penuh untuk kita berdua ? , mungkin nanti sore kamu harus balik lagi ke sumur itu untuk keperluan lainnya ron ” Ucap ibu kepadaku . Pemandangan yang melelahkan memang , tapi kalo seandainya bukan untuk alasan mandi berdua mungkin aku tak akan mau balik lagi apalagi jarak yang lumayan jauh itu membuat ku terasa mau pingsan , tapi sekarang bukan lelah melainkan senang karena sudah lama aku tak mandi berdua dengan ibu semenjak umur 8 tahun yang lalu .
“ayo ron mandi berdua biar air nya irit ” tak lama ibupun langsung menuju kebelakang kembali dan aku mengikutinya , dengan sangat cuek ibupun melepas kain yang dililitnya dan wow dibawah sana rupanya ibu sudah tidak memakai cangcut “berarti tadi ibu tak pakai cangcut juga dong ” Pikirku .
kini bh hitamnya pun perlahan dibukanya , dan seperti sengaja di gerakan itu sangat lama sekali seperti film matrik , dan sesudah bh nya terbuka ibu melempar bh itu kemana saja tanpa arah dan tanpa tujuanditambah sebelum masuk ibu mencium bau keteknya sendiri bahkan sampai menyengat ke hidungku :v .
kini bh hitamnya pun perlahan dibukanya , dan seperti sengaja di gerakan itu sangat lama sekali seperti film matrik , dan sesudah bh nya terbuka ibu melempar bh itu kemana saja tanpa arah dan tanpa tujuanditambah sebelum masuk ibu mencium bau keteknya sendiri bahkan sampai menyengat ke hidungku :v .
“bisa bisa ngaceng kalo gini ceritanya , eh udah ngaceng aja nih kontol rupanya ” Batinku dalam hati .
‘
“Ayo ron masuk mau mandi bareng nggk ? biar air irit , kalo nggk ibu duluan aja nih jadi ngelamun aja disitu ” tanya ibu .
‘
“Ayo ron masuk mau mandi bareng nggk ? biar air irit , kalo nggk ibu duluan aja nih jadi ngelamun aja disitu ” tanya ibu .
akupun langsung mengiyakan dan masuk ke kamar mandi tapi tanpa melepas celana karena masih canggung mandi dengan cewek meskipun itu ibu sendiri , dengan gerakan tubuh ibu ibu menyuruhku membuka celana dan kaosku . “tuiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiinggg” hampir saja kontolku itu menampar tubuh ibu , ya karena jarak kami berdua begitu berdekatan bola mataku bukan tertuju pada air di bak tapi tertuju ke memek ibu yang tidak begitu lebat tapi rapih bulunya , mungkin karena rajin merawat kali yaa jadi bisa seperti itu dan “tuiiiiiiing” kini kontolku sudah mencapai puncak kekerasannya .
Ibu yang melihatku ikut terbengong melihat betapa gagahnya kontolku , tak lama dengan sendirinya kulihat puting susunya membesar yaa bahkan sangat terlihat kencang ditambah nafas yang naik turun entah kenapa akupun tak mengerti jelasnya .
“Roniii Ituuu Kontoollmuuu ??? beruntung sekali istrimuu kelak kalo dapet kontol kaya gitu ”
mendengar perkataan seperti itu rasanya bagai tersambar petir , karena sebelumnya ibu tak pernah berkata binal seperti itu tapi taak lama ibu pun mulai mengambil gayung dan mulai menyirami tubuhku terlebih dahulu “byuuuuuuuuuuuuuuuur” air pun mulai mengenai tubuhku hawa panas masih sangat terasa juga , tapi ada yang aneh rasanya kontolku semakin beradu saja dengan memek ibu . sesekali ibu menggigit bibir bawahnya ketika kontolku mengenai memeknya “hmmmm” desah itu keluar dari bibirnya .
Dikarenakan aku ingin sensasi lebih , maka aku mengambil gayung itu dari ibu dan mulai menyiraminya sesekali kembali menggesek gesekan kontolku diluar memeknya “AAAAAhh ” kembali terdengar desah ibu meskipun hanya keluar dari bibir mungilnya . dan kali ini aku menyiraminya dengan sangat pelan – dan pelaan tapi tanpa sadar tangan kiriku kini telah mengambil sabun dan mulai membilaskan sabun itu ke ibuku , “toket yang sempurna ” pikirku dalam hati .
“Jangan terlaluu lama nyabunin di nenen ibuuu , geliii ron apalagii diputing ibu ”
Bukannya berhenti tapi kini aku terus menyabuni sambil meremas remas kecil toket ibu , diatas sana mulut ibu kembali menggigit bibir bawahnya ditambah mata ibu kini begitu sayu “Apa ibu menikmatinya ” Pikirku . dari yang kanan ke kikiri dan dari yang kiri kekanan gitu saja sampe semua mengkilap dan dibawah sana kini ibu kembali menggesek-gesekan memeknya ke kontolku “ahhhhhhh” desah ibu kini lebih keras .
Bukannya berhenti tapi kini aku terus menyabuni sambil meremas remas kecil toket ibu , diatas sana mulut ibu kembali menggigit bibir bawahnya ditambah mata ibu kini begitu sayu “Apa ibu menikmatinya ” Pikirku . dari yang kanan ke kikiri dan dari yang kiri kekanan gitu saja sampe semua mengkilap dan dibawah sana kini ibu kembali menggesek-gesekan memeknya ke kontolku “ahhhhhhh” desah ibu kini lebih keras .
“Roniiiiiiiii Roniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii Roniiiiiiiiiiiiiiiiii ” brengsek siapa yang menggangguku lagi awal enak gini juga , mendengar seperti itu akupun langsung cepat menyelesaikan mandi dan menyisakan sange buat ibu , dan rupanya itu suara doni salah satu temanku dikarenakan situasi tak memungkinkan akhirnya aku keluar kamar mandi dan ibu mandi sendiri tentunya …
—BERSAMBUNG—
Tidak ada komentar:
Posting Komentar