Cerita Plus Plus

Cerita Seks dan 17 Plus Plus Cerita Panas Cerita Dewasa Cerita Ngentot Pengalaman ML Pengalaman Sex Pengalaman Seks Meniduri Pembantu

window.open('http://graizoah.com/afu.php?zoneid=3334601')

Rabu, 28 Oktober 2015

The PE Teacher – Part 49

SIDE STORY of The Evil Queen
The Guardians
* Rumah Sakit Bor***us
Pukul 08.30
Jumat pagi ini aku ditugaskan untuk menjadi Tim pertama
Suasana di sekitar IGD sepertinya aman..
Aku memanggil Dedi yang merupakan salah satu pemuja fanatik Teh Indri untuk segera datang dari kios kecil diseberang jalan,
“Oiii! kadieu! buru!”
Dedi langsung mematikan roko batangan yang tadi dibelinya menggunakan uang yang dititipkan Bang Riki tadi sebelum dia berangkat ke sekolah.
dia berlari kecil menyeberangi jalan Dipati Ukur yang rindang itu..
Perawakan Dedi yang kecil dan kurus pas banget untuk dijadikan Lakon pesakitan, hehehe!
“Maneh asup trus daptar ka resepsionis, ngomong weh nyeri beuteung kitu!
(“Kamu masuk terus daftar ke resepsionis, bilang aja sakit perut gitu!”)
“Ooohh.. okeeh! Siaap Kang! apapun demi Teteh pujaan hati urang pokona mah!”
Anak itu langsung memasang tampang memelas sebisanya,
Njir pas banget! bakalan percaya tuh perawat yang jaga! hehehe!
badannya yang kurus itu dibungkukkan dan mulai berjalan pelan ke dalam..
Aku mengikutinya dari belakang.
“Seus.. ini teman saya sakit perut euy! IGDnya sebelah mana yah??
Oooh disitu?? biar temen saya masuk dulu, saya yang daptarin bisa kan??”
Setelah selesai mengisi formulir pendaftaran, aku segera menyusul Dedi kedalam IGD,
ternyata dia sudah cengangas cengenges dikelilingi perawat perawat cantik di kiri kanannya! kampret malah nge bathi dia!
Tapi kebetulan sekali! aku bisa dengan leluasa memasang kamera kecil yang sudah dimodifikasi Japra sehingga menyerupai Vas bunga dan kuletakkan di atas salah satu lemari kecil di pojok ruangan sehingga bisa menyorot ke seluruh sudut.
Setelah persiapanku selesai, kuberi kode ke arah Dedi yang masih asyik memainkan peranannya sebagai pesakitan! dasar mesum!
“Woii Ded, hayu! geus cageur pan Maneh!??”
(Dah sembuh kan Kamu!??)
Dedi yang menangkap kode pelototan dariku langsung lemes beneran, hehehe!
Terpaksa dia bangun dari ranjang pasien itu dan mengikuti keluar dari ruang UGD yang sudah kusetting itu,
Kuhubungi beberapa kontak di hapeku, yang pertama adalah Japra,
“Pra!, dah lu setting IPnya? jangan lupa aktivasi lewat email dulu! biar nyambung ke internet!”
Kutunggu beberapa saat dan kudengar suara ketak ketik di ujung telepon, sepertinya jari jari cepat Japra sedang beraksi di depan Laptopnya saat ini.
“Udah Ren! coba kasitau Bang Riki, suruh aktifin applikasi di hapenya, kalo di Leptop gue si udah nyambung, mantep lo ambil anglenya! hehehe!”
Setelah mendapat konfirmasi visual dari Team IT, aku segera menghubungi Commander in Chief dari Mission Gila ini,
“Bang! lagi ngajar yah??! ma’ap ma’ap! oiya btw coba dicek di hape Abang, sigana mah geus hurung tah kamerana!”
(kayaknya dah nyala tuh)
Sambungan telepon itu kuputus dan sambil menunggu konfirmasi dari Bang Riki, aku memutuskan melipir ke Kafe Ng** Do*** dengan Dedi.
Setelah pesanan minuman kami di antar oleh salah seorang waittress yang sepertinya masi training, aku dan Dedi menikmati pemandangan mahasisiwi kampus kami yang lalu lalang melewati jalan kecil di depan kafe itu,
Tidak lama kemudian notif BBM ku berbunyi,
ternyata dari Bang Riki
“Visual Confirmed, Mission’s a GO!”
****
Kantor Cabang Ma***ri
Pukul 13.30
Kubuka Hapeku sembunyi sembunyi di ruangan Pantry..
BBM dari Riki ternyata sudah masuk, aku tidak menyadarinya karena sedari pagi kusilent karena takut mengganggu konsentrasiku saat melayani Nasabah.
“Visual Confirmed, Mission’s a GO!”
Aku segera memasukan lagi hapeku ke saku blazerku dan bergegas ke ruangan Pak Togar,
Kuketok pintu kaca itu dan kutunggu sampai kepala cabangku itu memberi tanda untuk masuk..
“Permisi Pak.. saya mau minta izin ke rumah sakit ni Pak, perut saya sakit banget.. kayaknya salah makan deh ni Pak..”
Pak Togar menggeleng gelengkan kepalanya yang sudah mulai menampakkan kebotakan itu..
“BAH! masam mana ini CSku SEMUANYA bergantian sakit! Kau makan Apa rupanya smalam Indri!?
AAHH sudahlah cepat sanah periksakan perutmu itu! Aku ga mau kau tiba tiba muntah di depan Nasabah kita nanti!
Sudah sana cepat!”
Aku mengucapkan terimakasihku dan bergegas menuju parkiran di samping Bank melalui pintu belakang,
Dadaku sedikit berdebar karena campuran rasa khawatir, marah dan excited atas rencana balas dendam ini..
Aku merasa ini perlu dilakukan terlepas Nita hampir menjadi korban atau tidak..
Dokter Cabul itu harus diberikan pelajaran!
Aku segera melarikan mobilku ke Jalan Dipati Ukur..
“Tunggu aku yaa Dok.. Hihihi!”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar