Cerita Plus Plus

Cerita Seks dan 17 Plus Plus Cerita Panas Cerita Dewasa Cerita Ngentot Pengalaman ML Pengalaman Sex Pengalaman Seks Meniduri Pembantu

window.open('http://graizoah.com/afu.php?zoneid=3334601')

Sabtu, 01 Desember 2012

Kakak Kandungku

Kakakku, Rasti, umurnya sekarang 24 tahun, bekerja sebagai supervisor di sebuah perusahaan telekomunikasi di kota "J". Wajahnya cantik, bahkan menurutku paling cantik di keluarga besarku, tingginya sekitar 167 cm, dengan berat sekitar 55kg, ditambah dengan buah dada berukuran 34C, membuatnya terlihat sangat montok dan menggairahkan. tak heran bila sedang berada di keramaian, ia menjadi sasaran mata2 lapar para lelaki yg menatapnya dengan penuh nafsu.


aku mulai memperhatikan kak Rasti saat umurku 16 tahun, tepatnya saat aku kelas 1 SMA, dan saat itu kak Rasti kelas 3. seiring dengan masa puberku yg menurutku agak terlambat, aku mulai menjalin hubungan dengan wanita2 di sekolahku, aku mulai memperhatikan body2 mereka, dan otakku mulai sering dihinggapi pikiran2 kotor tentang mereka. namun anehnya, di antara semua wanita yang pernah kulihat, kakakku adalah yang paling sesuai dengan selera-ku. wajah yang dewasa dan terlihat galak, body yang padat berisi, payudara yang membusung, dan bokong yang begitu bulat.

aku mulai memperhatikan kakakku, saat kelas 1 SMA tmn2ku sering berkunjung ke rumahku, mereka sering memperhatikan kakakku, dan kerap kali dijadikan bahan gurauan. pada awalnya, aku sih cuek aja, toh, itu hanya sebatas di fantasi mereka saja. namun lama2 kelamaan aku jd ikutan memperhatikan kakakku, aku tersadar bahwa ternyata wanita yang selama ini tinggal serumah denganku, bahkan hingga aku lulus SMP masih sekamar denganku ini memiliki tubuh yang sangat sempurna.

pagi itu seperti biasa aku bangun pagi dan hendak bersiap-siap berangkat sekolah, aku dengar mamaku berteriak "wawan, bangunkan kakakmu, nanti dia telat!", "iya mam", jawabku dengan semangat, pikirku inilah saat yang tepat untuk mencuri pandang ke arah tubuh kakakku, sukur2 kalau bisa menyentuhnya. dengan jantung berdegup kencang aku masuki kamar kak Rasti.

sungguh pemandangan yang sangat indah, ia hanya mengenakan tank top tipis putih, dan setelah kuperhatikan ternyata tanpa BH, dan hot pants kain yang sangat pendek, bahkan aku sempat mengira itu adalah celana dalam. pahanya sangat mulus dan putih. saat itu posisinya sedang menyamping, sehingga payudaranya terlihat jelas seakan-akan mau keluar dari tank top yg sangat kecil itu. "kak.. kak Ras, bangun udah jam berapa nih, ntr telat loh". ia tidak bergerak sedikitpun, tampaknya ia tidur lelap sekali, aku pun memutuskan untuk menyentuhnya agar terbangun, aku sengaja mendaratkan tanganku di bagian pahanya, sangat mulus, lebih mulus dari paha pacarku di sekolah.

beberapa saat kemudian, ia pun terbangun, sambil melemparkan bantal ke arah wajahku ia berkata "iya iyaa, udah sana, mandi duluan!". aku pun meninggalkan kamarnya dan bergegas ke kamar mandi, dan bisa diduga apa yanga kulakukan di kamar mandi. aku onani dan menyemprotkan mani yang sangat banyak. aku sangat puas. saat keluar dari kamar mandi, aku berpapasan dengan kak Rasti yang hanya mengenakan handuk kecil yang hanya menutupi sebagian kecil tubuhnya, belahan payudaranya terlihat jelas, juga pahanya yang putih mulus. melihat pemandangan itu, tongkolku kembali mengeras. "heh, lama bangaet sih, cepetan donk, telat nih", "iya2, ga sabaran bgt c nih nenek lampir", sahutku. aku pun segera ke kamarku, tadinya aku hendak ber-onani lagi, tapi waktu sudah menunjukkan pukul 06.30, dan aku harus bergegas pergi ke sekolah.

hari berganti hari seiring rasa penasaranku ingin melihat tubuh telanjang kak Rasti, aku pun semakin nekat. hari itu hari minggu, aku hanya berdua dengan kak Rasti di rumah, karena mama dan papaku dari sabtu sore pergi ke kota "P" untuk mengurusi acara pernikahan salah satu keluargaku. aku sengaja bangun pagi sekali hari itu, aku bertekad ingin mengintip kak Rasti mandi, berberapa hari seblumnya aku dengan sengaja merusak kunci kamar mandi, sehingga untuk sementara kunci yang digunakan di kamar mandi hanyalah kunci grendel sehingga lubang kuncinta terbuka, dan memungkinkan aku menintip lewat lubang berdiameter sekitar 2cm itu.

sambil menyaksikan acara di tv, jantungku berdegup kencang menunggu kak Rasti bangun dan keluar dari kamarnay untuk mandi. setelah sekitar hampir satu jam menunggu, akhirnya ia keluar dari kamarnya dengan hanya mengenakan lilitan handuk di tubuhnya. benar2 seksi wanita ini pikirku. sambil menuju ke arah kamar mandi ia menyapaku "dah mandi wan?", "belum, kakak duluan aja", "udah sarapan?", "belum juga kak", "ya udah, ntar habis mandi aku bikinin nasi goreng", "tumben baik amat?", "yee, sukur2 mau dibikinin makan!, kalo ga bisa mati kelaparan kamu!, mama papa kan baru pulang besok pagi". ia pun berlalu ke arah kamar mandi.

begitu terdengar suara pintu tertutup, aku pun segera ke kamar mandi dengan senyum kemenangan namun dengan jantung berdegup kencang. aku langsung merapatkan mataku di lubang kunci. di dalam dengan sangat jelas kulihat kesempurnaan seorang wanita yang tak lain adalah kakak kandungku sendiri. ia telanjang bulat!, tak tertutup sehelai benangpun. kulitnya yang putih mulus, payudaranya yang sangat besar dan ranum, bokongnya yang sangat padat, merupakan kombinasi yang sangat amat berhasil membuat tongkolku berdiri seketika. akupun mengocok tongkolku dengan gerakan cepat. ia sedang membaluri tubuhnya dengan busa sabun dengan gerakan yang sangat sensual. mataku tak bisa berkedip saat ia menyabuni bagian dadanya, dengan sedikit meremas, ia membersihkan payudaranya dengan gerakan naik turun, sehingga payudaranya tampak bergoyang2. sangat indah!. sekitar 5 menit aku mengintipnya, saat ia sudah hampir selesai mandi, aku pun mencapai klimaks, maniku muncrat ke segala arah di sekitar pintu. dengan cepat aku membersihkannya dengan keset kamar mandi dan pakaian kotor yang kebetulan berada di dekat situ. aku sangat puas.

sekitar jam 10, sehabis sarapan bersama kak Rasti. seseorang mengetuk pintu, ternyata pacar kak Rasti, Romi, seorang lelaki tampan bertubuh kekar yang sedang mengenyam pendidikan di sebuah akademi kepolisian. kak Rasti langsung dengan menyambutnya dengan wajah gembira,kemudian langsung mencium pipinya. karena tak enak ingin merusak acara kangen2an mereka, akupun memutuskan untuk pergi ke kamar, hendak main ps. sekitar setengah jam kemudia, aku merasa ada yang janggal di luar, rumah begitu hening, padahal dari tadi aku bisa mendengar suara obrolan dan tawa mereka.

aku pun memutuskan keluar untuk menyelidiki. tak ada orang di ruang tamu, di ruang keluarga, ataupun di muka rumah, di dapur pun juga tak ada. alhasil aku mengambil kesimpulan bahwa mereka sedang berada di kamar kakakku. apa yang mereka lakukan?, naluri masa puberku membawaku penasaran untuk mengintip mereka. tapi bagaimana?. aku berfikir sejenak.aku pun memutuskan untuk mengambil kursi dan mengintip melalui selah2 ventilasi kamar kak Rasti. meskipun pemandangan yg kulihat sangat terbatas, tp aku bisa lihat dari cermin dengan penerangan seadanya.

kulihat tangan mas Romi sedang meremas payudara montok kakakku. kakakku masih memakai lengkap pakaiannya. sambil mereka berciuman dan memainkan lidah dengan penuh nafsu, tampak tangan mas Romi sudah mulai masuk ke dalam kaos kak Rasti. sekitar semenit kemudian ia melepas BH kak Rasti disusul kaosnya, sehingga sekarang kak Rasti benar2 telanjang dada.

tampak mas Romi begitu bernafsu meremas, menjilati, dan mengulum payudara kak Rasti. di dalam hati, aku sangat tidak menduga menyaksikan pemandangan ini, kak rasti yang selama ini kukenal pendiam, pandai, dan agak sedikit judes, tampak begitu menikmati setiap pergerakan mas Romi terhadap tubuhnya. hampir sekitar 5 menit mas Romi menjajah payudara kak rasti.

kemudian kak Romi tampak membisikkan sesuatu ke kak Rasti, namun kak Rasti tampak menggeleng2 tanda tidak setuju, tampaknya Romi mengajaknya ML, namun sepertinya kak Rasti belum siap. kemudian aku sempat kehilangan beberapa saat momen karena mereka pindah ke sisi lain dari tempat tidur. beberapa menit kemudian, akhirnya aku kembali dapat melihat mereka. kali ini benar2 diluar dugaanku, tampak kak Rasti sedang mengulum tongkol Romi yang sudah berdiri tegak dan kokoh, sambil sesekali dijepitkan ke belahan payudaranya. kak Rasti tampak begitu berbeda dari yang selama ini kukenal, ia tampak begitu fasih melakukannya.

setelah hampir 10 menit, akhirnya tubuh Romi tampak menggetar, tampaknya ia hendak orgasme, tadinya ia sempat memaksa kak Rasti agar dikeluarkan di mulut, namun kak Rasti menolak dan akhirnya diselesaikan di belahan payudaranya. air mani Romi muncrat ke segala arah, hingga membasahi dada sampai wajah kak rasti. akupun mengakhiri aksi ngintipku. kemudian aku beranjak ke kamar dan beronani sambil membayangkan pemandangan tadi.

pernah suatu hari, karena sudah tidak tahan ingin mendapatkan sensasi yang lebih daripada hanya sekedar membayangkan kak Rasti, aku pun berfikir untuk bisa beronani sambil menyentuhnya atau paling tidak meilihatnya dari dekat. aku pun berencana tidur di kamarnya meski sudah hampir setahun sejak SMP aku tidak pernah tidur bareng dia lagi. akupun mencari akal bagaimana caranya. akhirnya aku memutuskan untuk menyewa dvd dan mengajaknya nonton bareng, karena di kamarnya ada dvd player dengan tv flat 21 inci. aku berencana, hendak pura2 tertidur saat tengah menonton sehingga mau tidak mau aku pasti diberi "akses" untuk menginap di kamarnya.

sekitar pukul 8 malam aku mulai menjalankan aksiku. "kak, nonton yuk, ni aku nyewa film, yang main BradPitt loh", aku sengaja memilih film Mr. and Mrs. Smith karena aku tau kalau kak rasti sangat ngefans dengan Brad Pitt. "ayok, kebetulan besok kan tanggal merah, puter gih filmnya".

"yes, great start", fikirku dalam hati. aku tidak bisa tenang selama menyaksikan film tersebut, aku tak hentinya mencuri pandang ke paha kakakku yang kebetulan malam itu hanya mengenakan daster tipis terusan yang sangat pendek, sekitar sejengkal di atas lutut. benar2 mulus paha kakakku ini. rasanya ingin sekali kuraba paha mulus nan indah itu. selain itu, tampaknya ia tidak mengenakan BH, karena payudaranya tampak agak sedikit turun saat itu. aku benar2 horni dibuatnya. sudah hampir 1 jam, aku pun memutuskan untuk pura2 tidur.

beberapa saat kemudian aku dengar kak Rasti bergumam sendiri "yaelah ni anak, ngajak nonton malah ketiduran", kemudian ia melanjutkan menonton sendiri. sejam kemudian saat aku hampir benar2 tertidur, aku dibangunkan oleh suara kak rasti, "Wan, geser dikit wan, ngantuk nih". "hmm" jawabku, sok cuek. sekitar pukul 2 pagi, saat kak Rasti sudah benar2 tidur, aku pun menjalankan aksiku. saat itu perlahan kusingkap selimut kak Rasti, posisinya sedang menyamping ke arahku, tampak belahan payudaranya sangat menggoda, putih dan kenyal, mungkin kalau belahan dasternya kuturunkan sedikit saja, pasti putingnya sudah terlihat jelas olehku, apalagi saat itu lampu kamar dibiarkan tetap menyala oleh kak Rasti. aksiku makin nekat, perlahan dengan sambil berpura2 tidak sadar, aku menempatkan tanganku tepat di bagian dada kak rasti. sungguh sensasi yang luar biasa. begitu halus dan kenyal, namun aku tidak berani meremasnya, aku takut ia terbangun. sambil mengocok tongkolku yang sudah berdiri tegak, aku mulai berani bergerilya ke area2 lain tubuh kak rasti, aku mengelus-ngelus paha mulusnya, hingga hampir ke bagian bokong dengan sangat perlahan karena takut ia terbangun.

sekitar 10 menit aku melakukannya, hingga "crott.. crott" air maniku muncrat, untungnya kuarahkan ke selimutnya, dan tidak mengenai pahanya. aku sangat amat puas malam itu. paginya sebelum ia terbangun, aku bangun duluan sambil mengambil foto kak Rasti dari berbagai angle, dengan menggunakan kamera HPku. kemudian di kamarku, dengan memandangi foto2 tersebut, lagi2 aku beronani sambil membayangkan kudapat bersetubuh dengannya.

sampai sekarang, setiap ada kesempatan aku masih terus menikmati keindahan tubuh kak Rasti. aku tidak pernah bosan, namun sayang aku hanya dapat membayangkannya sambil beronani, karena aku tidak berani lebih jauh dari itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar