pedagang : ada yg bisa saya bantu ?
pembeli : y, apa ada obat sakit kepala ?
pedagang : oh maaf, ini toko elektronik, bukan apotek
pembeli : apa ada obat kuat ?
pedagang : sudah saya bilang tidak ada.....
pembeli : klo begitu, apa ada obat sakit gigi ?
pedagang : jika anda masih menanyakan obat, saya akan paku mulut anda....!!!
pembeli : apa ada paku ?
pedagang : tidak ada, ini bukan toko bangunan...!!!!
pembeli : klo begitu....apa ada obat batuk ?
Jam Di Surga
Bermula saat ada serombongan manusia yang sedang menunggu masuk di pintu sorga. Mereka dipanggil masuk satu persatu oleh pejabat malaikat yang bertugas di sana.
Di dinding belakang tergantung puluhan jam dinding sebagaimana layaknya yang terlihat di bandara udara saja.
Tetapi ada perbedaannya dengan jam yang ada di dunia ini. Kalau jam di dunia menunjukkan posisi waktu yang berbeda-beda untuk berbagai kota tujuan, jam dinding di sorga juga berbeda kecepatan putarannya.
Salah seorang yang agak bingung bertanya kepada malaikat di sana.
"Hi..malaikat, mengapa jam-jam ini putarannya berbeda-beda," tanya manusia tersebut kepada malaikat.
"Oh itu, jam yang tergantung di sana menunjukkan tingkat kejujuran pejabat pemerintah yang ada di dunia sewaktu Anda hidup," jawab sang malaikat.
"Semakin jujur pemerintahan di negara Anda, jam negara Anda disini semakin lambat. Sebaliknya semakin korup pejabat pemerintah negara Anda, semakin cepat pula jalannya," lanjut sang malaikat.
"Coba lihat," kata seorang yang sedang antri kepada yang lainnya, "jam Philipina berputar kencang. Berarti memang benar Marcos banyak korupsi tuh."
"Itu lagi...itu lagi...!!!!" seru yang lainnya, "Jam Kongo, negaranya Mobutu Seseseko berputar tidak kalah cepat dari jam Philipina."
Mereka semua terlihat asik menikmati perputaran jam-jam tersebut. Tapi mereka mencari-cari, dimana gerangan jam Indonesia. Salah seorang dari mereka memberanikan diri menanyakan kepada malaikat tadi.
"Hi..malaikat, dimanakah gerangan jam Indonesia?" tanya manusia tersebut.
"Oh, jam Indonesia...Kami taruh dibelakang dapur. Sangat cocok dijadikan kipas angin," jawab sang malaikat
Belum Tahu Surga Dunia
Seorang pemuda desa kuat iman, sampai saat mau meninggal di umur 90 masih perjaka asli.
Dia pun ingin tulisan di batu nisan nya sebagai berikut: “Aku lahir perjaka, muda perjaka, tua perjaka, dan mati juga masih perjaka.”
Tukang batu nisan bingung karena tulisannya kepanjangan, akhirnya ditulisnya sebagai berikut:
“BELUM TAHU SURGA DUNIA”
sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar