Kenikmatan Tubuh Riana Seorang General-Manager Muda
Riana mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang sedang-sedang saja,Saat itu cuaca sangat cerah sekali,sesekali mulutnya bersenandung kecil mengikuti lagu yang sedang diputar pada stereo- tape, panasnya udara Jakarta pada siang hari yang terik itu tak mempengaruhi siapapun yang berada didalam kendaraan itu, karna Air-conditioner selalu siap memanjakan siapa pun yang berada didalamnya dengan hembusan udara sejuknya.Hati pun riang rasanya menikmati perjalanan ini
Sementara disampingnya seorang wanita berusia sekitar 25 tahunan yang nampak lugu,dengan posisi duduk agak kaku dan tidak rilek,sesekali pandangannya menerawang mengamati seisi ruangan didalam mobil, terbersit perasaan canggung berada didalam mobil semewah itu, baru kali ini didalam hidupnya ia berada didalam mobil seperti itu, dialah Lusi,wanita desa berasal dari Sukabumi yang barusaja dijemput oleh Riana dari terminal bus antar kota, untuk dipekerjakan dirumahnya.
Lusi walaupun seorang wanita desa namun berwajah cukup manis berkulit kuning langsat dan memiliki tubuh yang sekal,bentuk payudara indah, montok,namun tidak terlalu gemuk dan merupakan seorang janda yang sudah satu tahun cerai. Lusi dicerai suaminya karna sudah 7tahun perkawinan mereka belum dikaruniai anak ,sehingga suaminya menceraikannya,namun Lusi dengan tabah menerima kenyataan itu dan akhirnya setelah hampir satu tahun hidup menjanda dikampung ia merasa jenuh dan kemudian ia putuskan untuk pergi keJakarta setelah ada ajakan dari Riana yang bersedia mempekerjakan Lusi dirumahnya untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga.
Riana seorang General-Manager muda yang cantik, yang berusia 33 tahun dari perusahaan Otomotif yang cukup bonafids. Riana sengaja mengambil pembantu yang menarik seperti Lusi adalah disamping untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga juga untuk fariasi dalam petualangan sexnya dengan suaminya Fredy . yang berusia sekitar 35 tahun yang bekerja sebagai pejabat di departemen perpajakan,tak heran bila penghasilan Fredy begitu besar,tak sebanding dengan gaji yang semestinya ia terima,maklum seperti sudah menjadi rahasia umum bahwa bagian pajak adalah lahan yang basah, beruntung ia tidak tertangkap seperti Gayus tambunan …
Setelah sampai dirumah Riana menyuruh Lusi untuk istirahat setelah makan siang
“Nah, ini kamarmu dan dilemari itu ada beberapa pakaian untuk kau kenakan, dan itu ada alat-alat kosmetik bisa kamu gunakan” sambil menunjuk keatas meja rias.
“Ini untuk saya nyah..ta..tapi” jawab Lusi gugup saat melihat seisi ruangan.
“Sudah jangan banyak tanya nanti aku ajarkan kau menggunakannya.”
Sepeninggalan Riana Lusi terheran-heran menyaksikan alat-alat kosmetik yang diberikan oleh nyonyanya. “untuk apa nyonya memberikan kosmetik yang beraneka ragam seperti ini. dan tentu mahal harganya” sambil berfikir ia memperhatikan seisi ruangan . ruangan yang cukup nyaman pikirnya, tidak sesuai dengan kamar pembantu. Diatas meja tersedia TV lengkap dengan DVD Player, lalu ia membuka lemari dan terlihat pakaian-pakaian yang tidak pernah ia lihat sebelumnya serta pakaian-pakaian dalam yang sexy dengan corak dan warna yang mencolok serta menantang.
Lalu ia membuka laci dimeja tv, tampak dia lihat beberapa cassette dvd yang bergambar orang-orang bule sedang bersetubuh,yang ia ketahui sebagai dvd porno. Setelah ia mandi ia berfikir sebenarnya apakah pekerjaan dia dirumah ini, kalau hanya seorang pembantu rumah tangga mengapa disediakan fasilitas-fasilitas seperti ini namun dia berfikir lagi Ah, tak perdulilah mau jadi apa kek.., mau diapain kek.. yang penting aku telah senang disini dan akan aku nikmati segalanya. Pikirnya. Seraya ia putar dvd porno yang juga pernah ia tonton dirumah tetangganya dikampung waktu ia menjanda disana.
Senja telah tiba dan Fredy baru saja pulang dari kantornya seraya memarkir mobilnya digarassi. Selesai memasukan mobilnya digarassi,Fredy berpapasan dengan Lusi yang sedang menyapu halaman. Yang langsung disapa oleh Lusi dengan agak menunduk. “Selamat sore tuan” sapa Lusi dengan ramah. “Oh..ya..ya..sore,sore kamu tentu Lusi ya, kapan datang” tanya Fredy dengan agak gugup karna terpana dengan kemolekan tubuh Lusi. “Tadi siang tuan, dijemput oleh nyonya diterminal” jawab Lusi. “Oh, begitu, tapi tolong jangan panggil saya tuan, kau bisa panggil aku Om atau bapak” “Ma-af tuan.. eh..Om, ma-af Om” jawab Lusi gugup. Fredy segera menemui Riana yang sudah menunggu didalam,dan seraya memuji.
“Ah, gila bahenolnya. hebat juga kamu dapetin tuh cewek, aku langsung horny nih Lin” “Dasar kamu kontol nakal begitu ngeliat cewek montok langsung semaput” sambil tangan nya meremas kontol suaminya itu. “Aduuh… kau main remes aja aku jadi tambah konak nih”. Sambil meremas kemaluan milik suaminya Riana berbisik lembut diteliga Fredy “Sabar sayang kita akan pesta nanti malam menikmati ayam kampung dari Sukabumi itu” seraya dia berikan kecupan lembut kebibir suaminya.
Sekitar pukul 21.00 setelah mereka selesai makan malam Riana memasuki kamar Lusi dengan mengenakan sepatu lars tinggi berwarna merah serta celana dalam sexy dan BH berwarna merah dengan rias wajah yang menantang serta rambut disasak seperti wanita dalam film-film Blue. Lusi serta merta merasa kaget hampir tidak mengenali yonyanya tersebut “Ya, ampun, ada apa nyah” pekiknya.
“Tenang nah kita akan melakukan permainan yang mengasyikan yang tentu kau pun akan menyukainya ” Dengan lembut Riana mejelaskan,sambil jari jemarinya yang lentik serta dihias pewarna kuku itu mengusap usap piggul Lusi. “Permainan apa nyah ? ” “Nanti kamu akan tahu sendiri, sekarang mari aku bantu mengenakan pakaian yang aku berikan padamu” Lusi masih terheran-heran ketika Riana mulai membantu mengenakan stoking serta menghias wajahnya dengan mike up yang menantang . Sambil memberi meke-up pada wajah Lusi mata Riana tertuju pada beberapa CD yang tergeletak diatas meja tv.
“Rupanya kau telah menonton film-film itu nah, bagaiman asyik enggak..?” tanya Riana sehingga Lusi tampak malu-malu. “Habis iseng sih nyah, makanya saya stel film itu, dikampung kadang-kadang juga suka nonton dirumah tetangga, yah, namanya juga janda, iseng nyari hiburan.” Jawab Lusi polos. “Kamu mau nah, melakukan seperti yang ada difilm itu.?” Tanya Riana,sehingga Lusi tampak semakin kikuk mendengar pertanyaan Riana “Ah, nyonya bisa aja, saya kan janda nyah sama siapa saya akan melakukannya”
“Kalau sama suamiku kamu mau nah?” hampir terbelalak Lusi mendengar ajakan nyonyanya itu, bagaimana mungkin dia berhubungan badan dengan tuannya sementara nyonyanya tahu. “Lihatlah dirimu dicermin itu kau tampak sexy pasti suamiku tergila gila melihatmu “ Lusi terheran-melihat penampilannya didepan cermin namun dalam hati timbul rasa bangga melihat betapa sexy dan menggairahkan dirinya dengan penempilan seperti itu mirip seperti wanita-wanita difilm porno yang tadi siang ia tonton. Ketika Lusi terpesona dengan dirinya, Riana menuntun Lusi keruang utama dan disana Fredy sudah menunggu dengan hanya mengenakan celana dalam.
Fredy tampak seperti tersihir melihat penampilan Lusi sehingga benda yang berada didalam celana dalamnya tampak semakin menonjol
“Woow.. sangat luar biasa begitu sexy dan sangat menantang” pujinya Lusi tampak tersipu malu namun juga merasa terangsang melihat Fredy yang berwajah tampan serta berbadan atletis hanya mengenakan celana dalam sehingga tampak menggairahkan bagi seorang janda kesepian seperti dirinya.
Riana segera mengecup bibir suaminya dan saling berpilin lidah sambil tangan Riana meremas remas kontol Fredy yang sudah menegang, lalu Riana melorotkan celana dalam Fredy dan mendorong Fredy kesofa sehingga Fredy terduduk disofa dengan kontol mengacung Riana segera membelai belai kontol Fredy dan menjilatiya , sementara Lusi memandaginya sambil berdiri , Riana sambil berjongkok semakin gencar mengulum kontol Fredy. Lalu menarik lengan Lusi. “Lusi kau berjongkok disini pegang kontol ini dan lakukan seperti yang aku lakukan, jangan sungkan-sungkan kau bebas melakukan apapun yang kau mau” Lalu dengan ragu Lusi memegang kemaluan Fredy dan memasukannya kedalam mulutnya mula-mula ia agak canggung namun nafsu yang sudah begitu besar membuat ia tak peduli ia telan habis kontol itu seperti yang ia lihat difilm Blue. Sementara Fredy terus merem melek menahan nikmat. Riana menghampiri Fredy dan melumat lidah Fredy seraya berbisik. “Bagaima sayang telah kau rasakan mulut wanita desa itu dengan kontolmu ” “Zzzzzz…..aaaaaaaahhh…!! sedaaap sekali lin kontolku serasa diawang-awang ..aaaaaeehh teruuuss naah enaakk niiihh. ”
Lusi semakin bersemangat mengulum kontol Fredy lalu lidahnya turun kebawah dan menjilati biji pelirnya serta mengisap-hisap buah telur milik Fredy. Dan Fredy semakin meracau tak karuan. Riana segera berdiri disofa dan mengarahkan memeknya kewajah Fredy. “Hisap memekku sayang “ perintah Riana , segeralah Fredy melumat memek Riana sambil kontolnya dihisap Lusi. Riana memejamkan matanya saat Fredy menjilati dan melumat memeknya sambil tangannya memegang tembok dibelakang sofa.
“Iya, terus Fred, jilati memekku aiiih.. ah..ah iya terus Fred, itilnyaFred… itilnya kau jilat uuuuuhh..asyiiiik” Fredy semakin bersemangat mendengar racauan Riana ia semakin bernafsu melumat memek Riana yang sudah basah tersebut.
Sementara Lusi dengan penuh nafsu dia lumat terus batang kontol Fredy. satu tahun menjadi janda tanpa pernah sekalipun melakukan hubungan badan membuat dia sangat haus sekali dengan permainan sex apalagi ditambah dengan seringnya ia menonton vcd porno bertambah saja menumpuk nafsu birahinya yang iya pendam selama setahun, selama dikampung apabila ia habis menonton vcd porno ingin sekali ia melakukan adegan-adegan yang ada difilm tersebut namun tak pernah kesampaian.
Hingga pada akhirnya ia berada disini dan segala impianya itu bisa ia wujudkan disini dengan pria setampan Fredy, maka seluruh nafsu birahi ia tumpahkan disini sambil terus melumat kontol Fredy tangan kirinya mengobel-ngobel memeknya sendiri hingga memeknya tampak basah.
Hampir sepuluh menit Lusi meghisap kontol Fredy dan Fredy mennjilati memek Riana, dan Riana segera turun dari sofa dan segera menungging dilantai yang telah dipasang karpet permadani tersebut.
“Ayo Fred! entot memekku dari belakang ” sambil tangannya menggosok-gosok memeknya.
Fredy segera mengarahkan kontolnya tepat dimulut memek Riana lalu dia tekan seluruhnya memek Riana yang sudah basah tersebut. Riana memejamkan mata saat batang rudal Fredy menembus liang memeknya serasa nikmat menjalari tubuh Riana hingga mulutnya berkicau tiada henti.
“Zzzzz..aaaaahhhh, uuh..uuh terus Fred. Goyang terus Fred yang kenceng Fred ooooohh..yea oooohh..yea memekku terasa nyaman sekali Fred. eenaaaaak tenaan. ” Fredy terus menancapkan batang kontolnya dengan sekuat tenaga kelobang memek Riana, irama yang terdengar dari memek Riana sangat erotis karna memek Riana sudah basah cloooob….clooob ….clooob sleeb..sleeb…sleeb begitu seterusnya secara berirama sehingga Lusi degan terpana menyaksikan bagaimana kontol Fredy menusuk-nusuk memek Riana . Lusi memelihat dari jarak hanya sekitar 10 cm sehingga dengan jelas dia dapat melihat betapa indahnya saat kontol Fredy keluar masuk memek Riana, sambil tangannya mengobel ngobel kemaluannya sendiri ia sudah tidak sabar ingin merasakan hantaman kontol Fredy.
Riana sambil menikmati hantaman kontol Fredy ia menyaksikan apa yang diperbuat Lusi lalu tersenyum dan berkata Lusi kamu jangan ngeliatin aja dong, kamu jilatin kontol suamiku, jangan malu-malu kan sudah aku bilang kamu boleh melakukan apapun yang kamu mau, kau praktekan apa yang pernah kamu lihat divcd porno ” Sebenarnya memang itu yang diinginkan oleh Lusi maka tanpa ragu-ragu ia hisap buah pelir Fredy sambil terus batang kontol Fredy keluar masuk memek Riana. Maka serasa ganda kenikmatan yang dirasakan oleh Fredy yaitu kenikmatan memek Riana dan kenikmatan hisapan mulut Lusi di buah pelirnya. Fredy memejamkan mata sambil menusuk-nusukan kontolnya kememek Riana “Aahh, asssiiik terus nah hisapi biji pelerku nikmaaaaat iya teruuuuss kalau perlu kau telan semua. Sssssss…. Aaaaahhh” Lusi terus melumat pelir Fredy sambil sesekali menjilati batang kontol Fredy yang masih terselip diantara memek Riana.
Melihat keinginan Lusi untuk menjilati batang kontolnya maka Fredy segera mencabut kontolnya dari memek Riana, kontol tersebut sudah basah oleh cairan memek Riana, dan ia masukan kemulut Lusi
“Hisap kontolku nah aku tau kau sangat menginginkannya ” dengan rakus Lusi langsung melumat batang kontol Fredy yang telah basah oleh cairan memek Riana tersebut. hanya beberapa saat Fredy langsung menusukan kembali kedalam lubang memek Riana, ia kocok beberapa kali lalu ia keluarkan kembali dan ia masukan lagi kedalam mulut Lusi, Lusi menghisapnya beberapa saat untuk kemudian Fredy menusukan lagi kedalam memek Riana ia kocok beberapa kali lalu ia keluarkan dan dimasukan kembali kemulut Lusi untuk dihisap, begitu serusnya secara berirama. Hingga pada akhirnya Riana berteriak
“Aaaaaahhh terus Fred kocok yang kuat aku mau keluar niiih ” Fredy terus menghatam memek Riana dengan sekuat tenaga dan dengan irama yang sangat cepat, dan akhirnya Riana sampai pada puncaknya.
“Aaaaaaaaaaahhh….aaaasyyyyyyiiik ennnnnnnaaaaaaaaak ooooooooohh….” Begitu banyak cairan yang keluar dari memek Riana sehingga menimbulkan bunyi yang indah saat kontol Fredy mengocoknya jrrrrrrrooot….jrrooooot….clloook…cloook…clooop Riana tersenyum puas sambil terus menugging dan Fredy masih menghantam memeknya
Lalu Riana berseru. “Stop Fred, sekarang kau giliran mengentot memek Lusi ” Riana segera bangkit dan mendorong tubuh Lusi hingga terlentang dilantai.
“Nah sekarang kau akan merasakan nikmatnya batang kontol suamiku, aku tau kau sudah tidak sabar bukan..? sambil tangan Riana mengobel –ngobel memek Lusi.
“Iya nyah aku sudah kepingin sekali nyah ” lalu Riana meraih kontol Fredy dan dihisapnya beberapa saat lalu berbisik kepada Fredy.“Sekarang kau entot memek wanita desa ini Fred ” sambil tangan nya membelai kontol Fredy yang sudah tegang ia berikan kecupan mesra pada suaminya.
“Selamat menikmati sayang ” lalu ia tuntun batang kontol Fredy kearah lubang memek Lusi yang mengangkang ia tekan kontol Fredy hingga masuk seluruhnya liang memek Lusi. Lusi terpejam saat batang kontol Fredy menembus kelubang memeknya nikmat yang sudah lama tidak ia rasakan kini ia rasakan kembali dengan pria yang setampan Fredy dan batang kontol yang begitu besar.
“Aaaaahhhh asyyyyyyik …terussss, legit Ooom. enaaak , sssssssssess….aaaaahhh. enaak Eeeuuuuuuuyy” terus Lusi meracau tanpa rasa canggung karna rasa canggung nya telah terbenam oleh rasa nafsu dan nikmat yang begitu menggelora.
Fredy menggigit bibir bawahnya karna merasakan legitnya memek Lusi yang belum pernah ia rasakan sebelumya. “Bagaimana Fred enak memeknya ?” bisik Riana. “Luar biasa lin, gurih sekali barang wanita kampung ini aaaaaahhh…..aaaaahhh…. zzzzzz…aaahhh” Riana mengecup bibir Fredy sambil tangan nya membantu mendorong pantat Fredy agar lebih tandas masuk kememek Lusi.
Lusi terus meracau tak karuan dengan logat sunda yang masih kental sambil pantatnya ia goyang mengimbangi hantaman kontol Fredy.
“Enaaak eeuuyy aaaaaahhh, ayu atuh Oom. geol yang kuat ” Fredy tak tahan melihat sexy nya tingkah laku Lusi lalu ia lumat dengan rakus bibir Lusi dan mereka saling berpilin lidah, Lusi dengan nafsu langsung menyambut ciuman Fredy sambil ia cengkram kepala Fredy dengan kedua tangan seolah-olah tidak ingin ia lepaskan.
Melihat adegan itu Riana segera berinisiatif untuk menjilati batang kontol Fredy yang keluar masuk memek Lusi sambil sesekali ia jilati juga memek Lusi sehingga Lusi merasakan semakin nikmat saat lidah Riana menjilati bibir memeknya.
“Iya nyah assyik nyah jilatin terus nyah geli euy”
Mendengar perkataan Lusi, Riana semakin bersemangat menjilati bibir memek Lusi dan juga itilnya sehingga Lusi semakin blingsatan.
Hampir lima menit Fredy menggojlog memek Lusi dan memek Lusi tampak semakin basah oleh cairan birahinya. Sementara Riana mulai menjilati biji pelir Fredy dan juga lubang anus Fredy tak luput dari jilatannya sehingga Fredy merasa geli-geli nikmat saat ujung lidah Riana menggelitik lubang anusnya.
“Iya enaak lin terus kau jilati lubang pantatku aaahhh….aaaaahhh…geli, lin ”
Rasa nikmat yang dirasakan Fredy dari dua sisi yaitu dari batang kontolnya yang menembus memek Lusi dan lubang pantatnya yang dijilati Riana, membuat ia tidak tahan dan akhirnya sampailah pada klimaksnya disertai jeritan panjang Fredy
“Aaaaaaaaaaaaaah aku keluar liiiin…” Disusul pula secara bersamaan oleh jeritan Lusi yang mencapai orgasme.
“Aduuuuh ennaaaak euuuy.. ” sehingga susana sangat riuh pada saat detik-detik kenikmatan tersebut.
Dan Fredy segera mengeluarkan batang kontolnya, Riana dengan cepat menyambut cairan air mani yang keluar dari kontol Fredy dengan mulutnya, begitu banyak sperma yang keluar sehingga mulut Riana serasa penuh oleh cairan gurih-gurih asin itu.sperma tersebut menghiasi juga pipi dan dagu Riana, Lusi pun segera bangkit dan menjilati sisa-sisa sperma dari batang kontol Fredy.
Melihat Lusi menghisap-hisap kontol Fredy untuk mendapatkan sisa-sisa sperma, Riana segera tanggap dan ia tarik rambut Lusi sehingga Lusi tertengadah lalu Riana menumpahkan sebagian sperma Fredy yang berada dimulutnya kedalam mulut Lusi, Lusi dengan rakus langsung menelannya bahkan sperma yang melekat didagu dan pipi Riana ia jilati pula. Riana dan Lusi akhirnya saling berpilin lidah dan saling berciuman untuk menikmati sperma yang ada dimulut masing-masing.Fredy terduduk disofa sambil menyaksikan atraksi yang erotis yang diperagakan oleh Riana dan Lusi.
Dan akhirnya Lusi bersandar dibawah sofa sambil melepas lelah dengan meminum segelas Orange juice. Riana bercelentang diatas karpet sambil menikmati rokok Sampoerna A mild kesukaannya. Sementara Fredy duduk disofa sambil menenggak sekaleng bir Heineken.
Kira-kira setengah jam mereka melepas lelah sambil berbincang-bincang dan menyantap makanan kecil, tubuh mereka sudah mulai pulih kembali, Riana segera menangkap batang kontol Fredy dan menghisapnya lalu memberikannya pada Lusi
“Nah ini, ayo kau hisap kita akan segera melakukan permaian kedua yang lebih mendebarkan dan yang belum pernah kau alami sebelumnya, dan pasti kau akan menyukainya pula” Lusi segera menghisap kontol Fredy dengan bersemangat, dan Riana membisikan sesuatu pada Fredy.
“Ayo Fred, kita segera akan melakukan Anal sex, anusku sudah tidak tahan menerima hantaman batang rudalmu”
“Iya sayang aku pun sudah tidak tahan untuk menikmati lubang anusmu yang legit itu ” bisik Fredy pula.sambil mengobel lubang anus Riana.
Lalu Riana terlentang diatas karpet sambil mengangkang dan menusuk-nusukan jari telunjuknya kedalam lubang anusnya sendiri sambil sesekali mengoleskan air liur pada lubang anusnya.
“Bagaimana Lusi apakah sudah siap batang kontol yang kau hisap itu untuk menghantam lubang anusku, cepat aku sudah tidak tahan nih.”
“Iya, sebentar nyah” Lalu Lusi segera mengeluarkan batang kontol Fredy dari mulutnya dan segera menuntunnya kearah lubang anusnya.
Fredy segera menekan kontolnya kedalam lubang dubur Riana serasa peret dan enak, batang kontolnya serasa dijepit oleh anus Riana dan lindapun memejamkan matanya menahan nikmatnya batang kontol Fredy menusuk nusuk anusnya “Aaaaaaahhh…asssyyyik terus Fred hantam lobang pantatku auh..auh..iya, iya”
Fredy terus menggenjot kontolnya secara berirama sambil memejamkan matanya dan tersenyum nikmat merasakan batang kontolnya yang dijepit oleh anus Riana, serasa nikmat membawa tubuhnya keawang-awang.
Lusi terpana menyaksikan kontol Fredy yang begitu besar menembus tanpa ampun kedalam lubang dubur Riana, namun Riana tampak merasa nikmat yang luar biasa. Sungguh permainan yang belum pernah dirasakan oleh Lusi sebelumnya namun Lusi sering menyaksikannya divcd porno, dan ia ingin sekali mencobanya dengan Fredy.
Lusi segera menjilati biji pelir Fredy dari belakang sambil sesekali ia jilati pula batang kontol yang terselip diantara lubang pantat Riana, sampai pada akhirnya ia jilati pula lubang dubur Fredy, mula-mula ia agak jijik namun setelah beberapa saat ia mulai merasakan kenikmatan tersendiri yang belum pernah ia rasakan sebelumnya, maka dengan rakus ia jilati terus lubang dubur Fredy sampai ia tancapkan ujung lidahnya kedalam dubur tersebut, Menerima aksi Lusi yang atraktif tersebut membuat Fredy semakin merasakan kenikmatan yang luar biasa, lubang duburnya serasa digelitik benda lembut saat Lusi menancapkan ujung lidahnya kedalam dubur Fredy.
Sementara Fredy memejamkan mata saat menikmati dubur Riana dan juga lubang duburnya yang dijilati oleh Lusi.
“Aaaaah…. Asyyyiiiiik jilatin terus lubang pantatku nah, masukan seluruh lidahmu kedalam anusku, serasa sukmaku melayang…sseess..aah ”
Riana memeluk leher Fredy dan melumat bibir Fredy dan mereka saling beradu lidah dalam menikmati permainan tersebut.
“Aaahh teruuuus Fred, goyang terus batang kontolmu kedalam lubang pantatku, tandaskan seluruhnya Fred, biarkan sukmaku melayang karna nikmat yang kau berikan ini” Fredy terus menghantam dubur Riana dengan kekuatan penuh, sementara lidah Lusi masih terus bergerilya didalam lubang anus Fredy.
Pada menit kesepuluh permainan tersebut, mereka merubah posisi, kini Fredy telentang dikarpet, sementara Riana diposisi atas dengan berjongkok membelakangi wajah Fredy, setelah Lusi menghisap beberapa saat batang kontol Fredy lalu Riana mulai memasukannya kembali kedalam lubang pantatnya dan langsung memompanya sambil berjongkok dengan irama yang mula-mula lambat hingga lama kelamaan sangat cepat
“Hihh …hihhh..hihh.. rasakan goyanganku ini Fred semoga kau menikmatinya”
“Iya terus lin enak sekali kontolku serasa tersedot oleh lubang anusmu”
Kemudian Fredy segera memerintahkan Lusi untuk memberikan memeknya kemulutnya, maka segera saja Lusi berjongkok diatas wajah Fredy dan Fredy dengan rakus segera menjilatinya sehingga Lusi menggigit bibir bawahnya sambil matanya terpejam karna merasakan nikmat
“Aaaaaah…asyiiiik om, geli-geli enaaaak terus Oom. emmmmmmm..aaahhh” Lusi terus meracau sambil menjambak rambut Fredy, dan rudipun tidak hanya menjilati memek Lusi tetapi ia mulai pula menjilati lubang dubur Lusi, sehingga Lusi semakin merasa nikmat dan juga agak geli saat ujung lidah Fredy menggelitiki lubang dubur Lusi , sehingga ia sesekali tertawa manja saat merasakannya
“Aiiihh…auuw…geli Oom.hiii..hiii..hiii…aiihh.. auuw..auuw… hiii…hiii..hiii tapi asyiik om, geli-geli enak, terus om.. terruuuuss.. mmmmmmm..ahhhh.”
Lebih dari sepuluh menit Riana memompa batang kontol Fredy dengan lubang anusnya sambil berjongkok membuat peluh ditubuhnya bertambah deras hingga ia merasa kehabisan tenaga dan menghentikan kegiatan tersebut. Lalu ia berbisik kepada Lusi “Nah, sekarang giliran lubang pantatmu yang menerima hantaman kontol Fredy, apakah kamu sudah siap, nah…?” seraya mengecup bibir Lusi dengan mesra.
“ Iya, nyah saya sudah tidak sabar ingin merasakannya nyah ”
“Rud, apakah kau sudah siap untuk mengentot lubang pantat Lusi yang masih perawan itu” bisik Riana kepada Fredy.
“Ow.. tentu sayang, aku sudah tidak sabar untuk memerawani lubang anus wanita desa yang seksi dan mulai nakal ini”
Lalu Riana segera telentang dan memerintahkan Lusi untuk menungging diatas tubuhnya.
“Kau akan merasakan sesuatu yang menakjubkan dalam hidupmu nah, saat melakukan permainan ini” dan inahpun segera menungging diatas tubuh Riana yang telentang dengan posisi memek Lusi tepat berada diatas wajah Riana dan posisi memek Riana berada didibawah wajah Lusi, seperti posisi 69.
Lalu Riana segera menjilati lubang dubur Lusi dan mencolok-colok nya dengan jari telunjuk sambil mengoleskan air ludah kedalam dubur Lusi, Lalu Fredy segera memasukan batang kontolnya kedalam mulut Riana untuk kemudian Riana menghisapnya dengan rakus beberapa saat kemudian ia keluarkan batang kontol Fredy dari mulutnya dan mulai ia arahkan kontol Fredy kelubang dubur Lusi
“Selamat menikmati sayang” bisik Riana dan Fredy pun langsung menekan batang kontol nya kearah anus Lusi yag telah basah oleh air ludah Riana, ia tekan dengan lembut dan penuh perasaan karna memang agak sulit memasukan batang kontolnya kedalam lubang pantat yang masih perawan seperti Lusi.
Beberapa kali sempat meleset dan akhirnya berhasil juga tembus berkat usaha Riana membantu menuntunnya serta melumasinya dengan air ludah. Pada saat tembus kedalam lubang duburnya, Lusi sedikit meringis karna merasa agak perih, namun kira-kira beberapa detik kemudian ia mulai merasakan kenikmatannya sehingga ia tampak memejamkan matanya merasakan nikmat.
“Mmmmmmmmm..aaaaahhh.. asyyiiiiiik..terus om, entot lobang dubur saya om, enaaak….” Lusi menikmati tusukan batang kontol Fredy yang menghantam lubang anusnya sambil menjilati memek Riana yang berada dibawah wajahnya.
Lusi benar-benar merasakan petualangan yang mengasyikan dan ia benar-benar menikmati itu semua.
Fredy menikmati keperawanan anus Lusi sambil memejamkan matanya, sambil sesekali meringis karna anus Lusi serasa masih begitu sempit dan peret karna belum pernah dimasukan oleh batang kontol, berbeda dengan lubang anus Riana yang sudah sering dihantam oleh berbagai macam kontol. Sehingga Fredy tidakbisa menggoyang batang kontolnya dengan terlalu keras, namun harus penuh kelembutan dan penuh perasaan.
Riana beraksi dengan menjilati pangkal kontol Fredy yang masih tersisa diluar anus Lusi serta menjilati lubang memek Lusi secara bergantian, sambil merasakan kenikmatan lubang memeknya yang dijilati oleh Lusi. Hampir sepuluh menit Fredy menikmati anus Lusi, dan Fredy segera mengeluarkan batang kontolnya dan ia masukan kemulut Riana untuk dihisap, Riana menghisapnya dengan rakus, aroma anus Lusi masih terasa melekat pada kontol Fredy sehingga menambah rasa kenikmatan tersendiri bagi Riana hingga dengan lahap ia melahap kontol Fredy tersebut. Hanya beberapa detik kemudian Fredy memasukan kontolnya kembali kedalam dubur Lusi, lalu ia pompa beberapa kali dan ia keluarkan lagi dan dimasukan kembali kedalam mulut Riana untuk dihisap oleh Riana, begitu seterusnya untuk bebeberapa kali. karna Fredy mengerti Riana sangat suka menikmati kontol yang baru saja dikeluarkan dari lubang anus. Aroma anus yang melekat pada batang kontol sangat membangkitkan gairah bagi Riana, itulah yang dikatakan oleh Riana kepada Fredy beberapa waktu lalu.
Akhirnya, setelah Lusi menerima hantaman kontol Fredy yang bertubi-tubi pada lubang duburnya, dan juga jilatan lidah Riana pada lubang memeknya, sampailah Lusi pada puncak kenikmatannya disertai dengan jeritan yang keras.
“Aaaaaaaaaaaaaaaahhh….. enaaaakk… Euiiiiiiiiiiiiiiiyy.” Maka tumpahah cairan hangat yang bening keluar dari lubang memek lnah, dan Riana dengan rakus langsung menghirup cairan tersebut dan menelannya. Beberapa saat kemudian disusul oleh jeritan Fredy yang telah mencapai klimaks.
“Aaaaaaaah… aakku.. keluar lin…” dan Fredy segera menarik keluar batang kontolnya dan dikeluarkan air maninya diatas lubang dubur Lusi. Crrroooot……crrrrroottt…crooot…. Banyak sekali sperma Fredy yang keluar memenuhi sekitar lubang anus Lusi, dan dengan rakusnya Riana segera menjilati sperma disekitar lubang dubur Lusi tersebut dan ditelannya sampai habis, sampai dijilatinya kedalam lubang dubur Lusi dengan harapan masih tersisa air mani Fredy.
” Mmmmmm…nyeemmm…nyeemm..nyeemm. gurih sekali air manimu Fred, apalagi bercampur dengan aroma dubur Lusi serasa nikmat tiada tara…” sambil terus menjilati sisa-sisa air mani Fredy yang terselip didalam lubang anus Lusi.
Lusi terkapar lemas diatas tubuh Riana yang masih menjilati lubang anusnya.
Lusi terkapar lemas namun senyum bahagia tampak terlukis diwajahnya karna benar-benar ia merasakan kenikmatan yang luar biasa, yang belum pernah ia rasakan sebelumnya dan tak akan pernah ia lupakan sampai kapanpun. Dan ia berharap ini jangan cepat-cepat berakhir, karna ia ingin terus merasakan kenikmatan seperti ini lagi.TAMAT.
Mau Download Video Bokep Terbaru, Silahkan Klik gambar di bawah ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar