www.redwinbet.com-Malam itu Riska terlihat sedang menonton TV diruangan keluarga dengan hanya mengenakan daster warna putih berbahan satin, Riska terlihat cantik dan sexy mengenakan daster itu, belahan payudaranya yang putih dan mulus terlihat jelas sekali karena daster satu talinya itu berbentuk V, sementara dibalik dasternya Riska tidak mengenakan BH dan CD, kedua putingnya yang berwana merah mudapun terlihat menonjol di dasternya itu sementara bayangan hitam yang tipis diselangkangannya terbayang dengan jelas.
Riska memang masih muda usianya sekarang ini baru 30tahun, dia menikah dengan suaminya pada saat ia berumur 20, sementara suaminya seorang duda beranak satu berusia 40 tahun. Anak tirinya Doni sekarang ini berumur 18 tahun. Sampai saat ini Riska belum dapat memberikan keturunan kepada suaminya, mungkin ini yang membuat tubuh Riska tetap sexy terutama kedua buah payudaranya yang masih kencang.
Hari ini suaminya memang pulang terlambat karena harus menjamu tamunya dan Doni sendiri menginap dirumah temannya, saat ini Riska sendirian dirumah.
Malam semakin larut, hawa dingin karena hujan dan kesepian tanpa ada yang menemani ngobrol membuat Riska mulai mengantuk, tanpa terasa Riska mulai tertidur diatas sofa.
Jam didinding mulai menunjukkan tepat jam 1, sementara Riska yang terlelap dalam tidurnya tidak menyadari daster yang menutupi tubuhnya sudah tidak menutupi tubuhnya secara sempurna, tali dasternya sudah tidak dipundaknya melainkan sudah berada ditangannya, ini membuat kedua payudaranya terlihat dengan jelas, sementara dibagian bawah sudah terangkat sehingga lembah kenikmatannya yang tertutupi oleh rambut hitampun terlihat dengan jelas.
Saat itu diluar Nampak sebuah mobil memasuki pekarangan rumah Riska, dari dalam mobil turun seorang pemuda berbadan atletis, pemuda ini kemudian membuka pintu belakang mobil, si pemudapun terlihat memasukkan setengah badannya kedalam mobil, selang tak lama si pemuda dengan agak setengah menyeret membantu keluar seorang pria setengah baya dalam kondisi mabuk sekali, setelah pria setengah baya itu berada diluar mobil, pemuda itu mulai memapah pria tersebut kearah pintu rumah Riska sambil tak lupa menutup pintu mobil dan menguncinya.
Sampai didepan pintu, pemuda itu mengeluarkan kunci pintu dan membuka pintu itu sambil tetap memapah pria tersebut, sesampainya didalam pemuda itu tak lupa menutup pintu rumah dan menguncinya kembali, kemudian pemuda itu memapah pria tersebut menuju kamar tidur, saat berjalan menuju kamar tidur pemuda itu menghentikan langkahnya diruangan keluarga, matanya terbelalak melihat pemandangan yang membangkitkan birahi, dia melihat kedua payudara Riska yang putih dan mulus juga lembah kenikmatannya yang tertutupi oleh rambut hitam, melihat itu semua sipemudapun menelan air liurnya berkali-kali sementara, bagian bawah tubuhnya perlahan-lahan mulai begrerak.
Tanpa membuang waktu lagi pemuda itu dengan cepat memapah tubuh bossnya yang mabuk berat kearah kamar tidur, yang memang tidak terlalu berjauhan dengan ruang keluarga, setelah merabhkan tubuh bossnya dan membuka sepatunya, pemuda itu keluar dari ruang tidur dan menutup pintunya, kemudian dia kembali menuju keruangan keluarga dimana Riska masih terlelap dalam tidurnya, sesampainya didepan Riska tanpa membuang waktu lagi pemuda itu mulai melepaskan baju, sepatu, celana dan celana dalamnya, sehingga tubuh atletisnya tidak mengenakan sehelai benangpun. Tampak tongkol pemuda itu sudah berdiri dengan tegak sekali.
Perlahan-lahan pemuda itu mulai duduk disamping Riska, kedua tangannya mulai meremas-remas kedua payudara Riska, dengan penuh nafsu pemuda itu mulai menjilati putting susu Riska dan kadang-kadang ditimpali dengan hisapan-hisapan, mulut bekerja tanganpun tidak mau ketinggalan, tangan yang satu meremas-remas payudara Riska, dan yang satunya mulai mengelus-elus lembah kenikmatan Riska, saat tangannya mulai menyentuh vag|na Riska, dia merasakan vag|na Riska sudah basah, nampaknya Siska sedang bermimpi dient*t, kemudian pemuda itu mulai memasukkan jari tengahnya kedalam lubang Siska yang sudah basah itu, dengan gerakan perlahan-lahan dikeluar masukkan jarinya itu dimemiaw Riska. Seluruh aksinya itu membuat Riska mulai mendesah keenakan, entah karena akibat aksi sipemuda atau karena dia sedang menikmati mimpinya.
Setelah merasakan memiaw Riska semakin basah pemuda itu kemudian mengeluarkan jari tangannya, lalu ia mulai mengangkangkan kedua kaki Riska dan mengarahkan tongkolnya kememiaw Riska, dengan perlahan-lahan sipemuda mulai mendesakkan tongkolnya kelubang memiaw Riska, sipemuda tidak mau terburu-buru memasukkan tongkolnya dia takut Riska terbangun, perlahan-lahan batang tongkol sipemuda mulai masuk kedalam lubang memiaw Riska, ia merasakan memiaw Riska sangat sempit sekali, nampaknya memiaw Riska jarang dipakai atau kemaluan suaminya kecil sehingga lubang memiaw Riska masih sempit, sedikit demi sedikit tongkolnya mulai terbenam dilubang memiaw RiskaRiska, dengan gerakan perlahan sipemuda mulai menurunkan tubuhnya sehingga posisinya mulai menindih tubuh Riska dan kedua tangannya mulai diselipkan ketubuh Riska.
Sambil memeluk tubuh Riska dengan cukup erat dan bibirnya mulai mengulum bibir Riska, sipemuda membenamkan tongkolnya dalam-dalam kedalam lubang memiaw Riska, akibat gerakan itu Riska tersentak dan terbangun dari tidurnya, matanya terbelalak saat melihat wajah sipemuda, tapi Riska tidak bisa berteriak karena mulutnya sedang dilumat oleh sipemuda, Riska merasakan bukan hanya mulutnya saja yand sedang dilumat tapi memiawnya pun sedang disumpal oleh tongkol sipemuda ini, dan Riska mulai merasakan sipemuda menggerakkan tongkolnya dilubang memiawnya.
Bless…sleep…bleess…sleppp…bleess….sleeeppp..
Terlihat Mata Riska yang tadinya terbelalak karena kaget perlahan-lahan mulai meredup sayu, nampaknya Riska mulai merasakan kenikmatan dient*t oleh sipemuda, Riska mengenali sipemuda sebagai Toni salah seorang bawahan suaminya, yang dia tidak mengerti bagaimana Toni bisa masuk kedalam rumahnya dan bagaimana Toni bisa dengan bebasnya memasukkan tongkolnya kedalam lubang memiawnya, tetapi Riska tidak mau berpikir banyak tentang hal itu yang ada dalam benaknya sekarang ini adalah menikmati sodokan tongkol Toni.
“hmmhh….hhhmmmhhh….hhmmmhhhh” terdengar desahan dari mulut Riska yang masih dilumat oleh Toni, karena Toni takut kalau ia lepaskan lumatannya Riska akan berteriak.
Mata Riska mulai merem melek menikmati sodokan-sodokan tongkol Toni yang besar kalau dibToningkan dengan suaminya, melihat Riska mulai menikmati ent*tannya Toni mulai berani melepaskan lumatan dibibir Riska dan mulai menjilati leher dan telinga Riska, aksinya ini semakin membuat desahan-desahan Riska semakin menjadi.
“Ouuhhh……ssshhhhh…..aaahhhhh….Toniiiiii…..kontoool llmuuuu…eenaakk sekali dan besar sshhhh…aaahhhh…” Riska mendesah kenikmatan menikmati ent*tan Toni.
“Hmmhhhh…..slrrppp…..hmmmm….memiaw ibu juga eenaaakkk…oohhhh….sslrrpppp….seempiitt sekali … ooohhhh….slllrrpppp…..” Toni melenguh keenakan merasakan memiaw Riska yang masih sempit sambil tetap menghisap-hisap payudara Riska.
Riska merasakan kenikmatan duniawi yang belum pernah ia alami sebelumnya, selama pernikahannya dengan suaminya belum pernah dia merasakan nikmatnya dient*t, selama ini suaminya selalu mencapai kepuasan terlebih dahulu, sementara ia sendiri belum mencapai kepuasan, jangankan untuk mencapai klimaks, untuk merasakan keenakan saja Riska belum pernah merasakannya, berbeda dengan saat ini saat memiawnya disodok-sodok oleh tongkol Toni yang memang dalam ukuran saja lebih besar dan lebih panjang dari punya suaminya, apalagi Toni masih muda.
Kedua insan ini sudah tidak ingat apa-apa lagi selain menikmati persetubuhan mereka yang semakin menggila, Toni semakin cepat mengeluar masukkan tongkolnya didalam lubang memiaw Riska yang semakin basah, sementara Riska sendiri dengan semangat 45 menggoyangkan pantatnya mengimbangi gerakan Toni, keringat sudah mengalir dari kedua tubuh mereka.
“Ouughhh … Toni ….teruussss….ooughhh… enaaakkkk….sekaalliii….oughhhh….tekaaaann yang dalam, Oughhh….puaskaannn…akuuuu…..yaaahhh,…aaaahhhh”. Lenguhan Riska semakin menjadi.
Toni mengikuti kemauan Riska dengan menekan lebih dalam tongkolnya dilubang memiaw Riska, ia merasakan ujung kepala tongkolnya menyentuh bagian paling dalam memiaw Riska.
“Aaagghhh…akuuu..sudah tidak tahan laaagiiii…ouugghhhh…tooniiiiii……aku mau keluar…ough enaaaaakkkk sekali tongkollmuuuu…..aaaagghhhhhh…..Toni ….akuuu…keluaaarrrrr……… aaaaghhhhhhh.” Riska mengerang.
Srrr…..cccrooooot….ssssrrrrr…….. akhirnya Riska mencapai puncak kenikmatannya, tubuhnya mengejang saat ia mencapai kepuasannya, memeknya berdenyut-denyut saat mengeluarkan lahar kenikmatannya, Toni sendiri merasakan vag|na Riska seperti meremas-remas tongkolnya, Tonipun lalu menekan lebih dalam tongkolnya dan membiarkan tongkolnya terbenam sebentar didalam lubang memiaw Riska.
Riska memeluk erat-erat Toni, sementara kakinya ia kaitkan dengan erat dibelakang pinggul Toni, sehingga tongkolnya Toni semakin terbenam dimemiawnya, beberapa saat kemudian Riska melepaskan pelukan dan kaitan kakinya ditubuh Toni, sementara diwajahnya terpancar kepuasan.
“Toni kamu betul-betul hebat, selama ini belum pernah saya mengalami nikmatnya mengent*t,” Riska berbisik ditelinga Toni.
“Saya juga merasa enak ngent*tt ibu, memiaw ibu sangat sempit. “ Toni menimpali bisikan Riska, sambil dengan perlahan-lahan mulai memaju mundurkan lagi tongkolnya.
“Hmmm…aahh..kamu belum keluar.” Riska bertanya, karena ia merasakan tongkol Toni masih keras. “Hmm..aku pikir kamu sudah selesai”.
“Belum, ibu masih mau lagi?” tanya Toni.
“Hmmm…memang kamu bisa buat aku puas lagi.” Riska balik bertanya.
“He..he..kita coba saja, apa saya bisa buat ibu puas lagi atau tidak.” Jawab Toni sambil mulai mempercepat gerakannya, sementara tangannya mulai meremas-remas kedua bukit payudara Riska.
“Kita tukar posisi, biar aku yang menggenjot tongkolmu, sekarang kamu duduk.” Riska menimpalinya, karena ia sendiri tidak mau membuang kesempatan ini.
Toni kemudian menarik tubuh Riska tanpa melepaskan tongkolnya dari lubang memiaw Riska, dengan sedikit berputar Tonipun lalu duduk disofa, sementara posisi Riska sekarang sudah dipangkuannya, dengan posisi ini Toni lebih leluasa untuk bermain di susunya RiskaRiskaRiska, kedua tangannya dengan penuh nafsu meremas-remas kedua bukit kembar Riska, mulutnyapun ikutan beraksi, kedua putting susu Riska bergiliran dijilati dan dikulum serta dihisap-hisap oleh Riska, aksi Toni ini perlahan-lahan mulai membangkitkan kembali birahi Riska, dengan perlahan-lahan Riska mulai menaikturunkan pinggulnya, gesekan-gesekan tongkol Toni didinding memiawnya membuat birahinya kembali memuncak dengan cepat.
“Ouuughhh….Toniiiii……hiisaaaapppp….tteeeteeekkku…. .ooughhhh…yyaaachhh….begitu… aaaghhhh… tongkolmu enak sekaaaliii…” Riska mengerang sambil mempercepat gerakan naik turunnya.
“Klo mau keluar kamuuuuu….kkassiih…tahuuu…yaachhhh…..” Riska berbisik di telinga Toni.
“Hmmhhh…ssslllrpppp…..hhmmmmhh….ok…..aaaagghhhhh., …….” Toni menjawab sambil tetap menghisap-hisap tetek Riska.
Sleeppp…..blesss…sleeppp….bleesss….slleeepppp….ble essss….. kon**l Toni terlihat keluar masuk dalam lubang memiaw Riska dengan cepatnya, karena Riska pinggul Riska naik turun dengan cepat.
Riska betul-betul menikmati persetubuhannya ini, gerakkannya semakin cepat dan semakin tak beraturan, lenguhan-lenguhan kenikmatan mereka berduapun semakin kerap terdengar, menikmati persetubuhan ini mereka berdua lupa dengan status mereka, dalam pikiran mereka hanya satu bagaimana mencapai kepuasan persetubuhan ini.
“Ouughhh…Toniiiiii……akkuuuu….mauuuuu,……keellluuaaa rrr…lagi…oooohhhhh….aaaagghhh enaaaakkkkk sssekkaaaaallliiii…..penismuuuu…” Riska mengerang saat ia merasa bahwa ia akan mencapai lagi puncak kenikmatannya.
Sementara itu Toni juga merasa bahwa ia akan mencapai puncak kenikmatannya, Tonipun membantu Riska yang akan mencapai puncak kenikmatannya dengan memegang pinggul Riska dan membantu menggerakkan pinggul Riska naik turun dengan cepat.
“Ouuughhhhh…Buuu….aaakkkuuuu jugaaa…mau kelluaaaarrr…..aaaagghhhhhh….. memiaw ibuuuu… enaaakkk sekaaalliiiii……ooougghhhh….buuuu…aku gak taaahhaaannn…laagi.” Tonipun mengerang merasakan puncak orgasmenya yang sudah diujung kepala kon**lnya.
Crooootttt….creooottt….sssrrr…..ccroooottt……..
tongkol Toni menyemprotkan airmaninya didalam lubang memiaw Riska, berbarengan dengan memiaw Riska menyemprotkan lahar kenikmatannya, Riska merasakan hangatnya sperma Toni didinding lubang memiawnya, sementara Toni merasakan hangat dibatang tongkolnya karena disiram oleh lahar kenikmatan Riska.
Keduanya berpelukan dengan erat menikmati saat-saat terakhir puncak kenikmatan dari persetubuhan mereka, kedua bibir mereka berpagutan dengan mesra, Riska sendiri dengan perlahan-lahan menggoyangkan pinggulnya menikmati sisa-sisa kenikmatan dari tongkol Toni.
Tak lama berselang Riska beranjak dari pangkuan Toni, dari lubang memiawnya terlihat cairan putih mulai mengalir perlahan, sementara tongkol Toni yang mulai mengkerut tampak mengkilat karena cairan kenikmatan Riska, keduanya kemudian beranjak menuju kekamar mToni untuk membersihkan diri.
Setelah membersihkan diri keduanya kembali keruangan keluarga dan mulai mengenakan pakaian mereka, lalu Toni berpamitan pulang, ditimpali oleh Riska dengan kecupan mesra dibibirnya, dan bisikan mesra ditelinganya, “ Terimakasih yach, atas malam yang indah ini”
Dibalas oleh Toni dengan senyuman dan kata-kata yang menggoda,” Kalau ibu ingin kenikmatan lagi, hubungi saya saja”
Riska pun tersenyum atas godaan Toni ini,” Pasti, “
Setelah Toni pulang, Riska menuju kamar tidurnya, malam ini Riska tidur dengan lelap dimulutnya terukir senyum kepuasan.
Anda Hobi Taruhan Bola atau anda hobby bermain casino ? Kami hadir untuk anda, AGEN JUDI TERPERCAYA,jadi member dan BUKTIKAN sendiri
Nikmati Promo menarik dari redwinbet
Untuk keterangan lebih lanjut ,Silahkan hubungi CS kami ONLINE 24jam
YM: cs@redwinbet .com
Skype: cs@redwinbet .com
PIN BB: 597BBB11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar