Lanjutan
“Sudah sarapan ron ? Keliatanya lemes amat ? Sakit ” tanya teh nasih kepadaku .
“Bukan sakit teh tapi masih kurang ngentotnya , kapan bisa ngentot ama teh nasih ? ” ucapku dalam hati.
“Loh ditanya malah melamun , huh ” ucap teh nasih
Teh nasih pun sama seperti biijah dan yang lainya , memakai pakaian yang begitu sexy. Dengan memakai celana jeans pendek , beserta baju putih yang transparan .
Jelas aku melongo melihatnya .
Tanpa babibu , aku pun berani menanyakan perihal pakaian semua pembantu yang ada dirumah ini.
“Teh ko .. pakeanya pada sexy semua ?? ” tanyaku dengan sedikit malu
Teh nasih tak menjawab , teh nasih malah pergy meninggalkanku tanpa sebab. Aku pun makin penasaran dibuatnya , sikap teh nasih menyimpan 1000 pertanyaan yang mendalam .
Seketika semua yang didalam terasa sepi baik bi ijah , arum , wiwi , teh nasih dan tante indah . Akupun memutuskan untuk pergy ke tempat jagaku ,* berdiam menunggu para penghuni kost pulang.
Di radio yang berada didalam post jagaku , sedang terputar lagu yang ngehits djaman aku didalam kandungan ibu . Angin lumayan kencang pagi ini , tapi bukan berarti itu pertanda hujan .
Jenuh Aku Mendengar ..
Manisnya kata cinta ..
Lebih baik sendiri ..
Bukannya sekali sering ku mencoba .. namun kugagal lagi ..
Manisnya kata cinta ..
Lebih baik sendiri ..
Bukannya sekali sering ku mencoba .. namun kugagal lagi ..
Lirik yang menyayat ke hati , Tapi diluar gerbang rupanya ada yang ikut-ikutan nyanyi .
Malam- malam aku sendiri
Tanpa cintamu lagi hoo ..’ oo
Hanya satu keyakinanku ..
Bintang kan bersinar ..
Menerpa hidupku ..
bahagia kan datang ..
Tanpa cintamu lagi hoo ..’ oo
Hanya satu keyakinanku ..
Bintang kan bersinar ..
Menerpa hidupku ..
bahagia kan datang ..
Tanpa permisi ataupun apa , si cewek itu lewat begitu saja didepan pos jagaku . Ya rupanya itu cewek yang kemarin menabraku , dan yang semalam menyanyi penuh air mata .
“Kalau lewat ya permisi kan ada post jaga ” sindirku .
Si cewek hanya menengok dengan tatapan mata yang sangat tajam , tapi pandangan itu berbeda . Ya masih penuh dengan kecemasan dan rasa sakit yang begitu mendalam .
“Oh ada orang ? Ah paling juga sama tukang ngintip ” teriak si cewe .
Si cewek pun langsung masuk ke kamarnya , tanpa membuka hels nya . Sebenarna aku ingin berkenalan tapi , gengsi membuat semua buyar ketika waktunya .
setengah jam berlalu , kesendirian ini membuat ku sedikit bosan . Si cewe itupun keluar dari kamar , duduk didepan kostan dengan membawa gitar .
Dengan rambut terurai dan kemeja putih , dipadu dengan kulitnya yang terlihat putih . Membuat si cewek ini begitu anggun , meskipun nyeleneh .
Dengan menghadap kearahku , akupun akhirnya menghilangkan kegengsianku ini . Memberanikan diri untuk mendatangi si cewek , hendak berkenalan dengannya .
“Ngapain lu dateng kesini , ? Mau ngintip penghuni yang lain lu ? ” tanya si cewek dengan nada galaknya .
Sebenernya kalaupun ingin memperkosa jelas aku berani , tapi aku cuma takut kalau suatu saat aku punya anak trus diperkosa orang lain . Bagaimanapun hukum karma itu berlaku , tanpa memandang status , harta , dan yang lainya itulah karma .
“Gue cuma mau minta maap atas kejadian kemarin , mungkin kemarin cuma salah faham .” Ujarku mengungkapkanya .
“Gue disini cuma kerja , tidak ada maksud apapun suer ” ucapku lanjut.
Tatapan mata nya tetap tajam , belahan dadanya sangat menyembul di balik kancing-kancingnya . Tetap saja mata ku mesum , seolah tak perduli keadaan .
“Ouh begitu , yaudah gua maapin ” jutek si cewek .
Tetap saja jutek , padahal niatanku sedikit baik mungkin dimatanya aku kurang tampan dan menawan .
Ah tak usah dipirkan , mending makan ke dalam rumah ! .
Ah tak usah dipirkan , mending makan ke dalam rumah ! .
Setelah meminta maap , akupun langsung masuk ke rumah menuju dapur mencari makan . Rupanya cacing diperutku sudah berontak , malum hanya dimasuki kopi pagi ini .
Tapi sesampainya ke dapur , pandanganku tertuju ke kamar bi ijah . Dengan pintu yang kurang begitu rapat , didalam ada orang yang sedang bertelanjang dengan kaki yang mengangkang , memperlihatkan belahan memeknya yang begitu tembem .
“Ouh yeahh ”
Dengan gemulai jarinya dimasukan dan dikeluarkan , bibir bawahnya ia gigit dan tangan satunya meremas remas nenenya sendiri .
“Teruss ron masukkan kontolmu lebih dalam ayo ah beri bibi kepuasan … ahhh” desah bi ijah .
Akupun terkaget , bagaimana bisa bi ijah yang baru mengenalku itu sudah berkhayal ngentot denganku begitu jauh .
Tadinya aku berniat langsung masuk ke kamar , tapi aku masih ragu karena aku masih ingin melihat lebih jauh aksi bi ijah .
Kali ini bi ijah bangun , menempatkan posisi duduk sementara ditanganya memegang sebuah benda yang kurasa itu mainannya .
“Ahh gede kontolnya ahh .. masukan lagi ayoo ron masukin ahh ” desah biijah dengan begitu keras .
Tanpa terasa akupun ikut terangsang , apa yang diperagakan bi ijah membuat kontolku bangkit kembali . Dengan meraba di balik celanaku , pandangan ku terus tertuju ke bi ijah .
“Ahh enaak sudah lama bibi tidaak merasakan roon ah ini yang bibi dambakaaaan kontol gede ” desah bi ijah .
Sleting sudah kubuka , kontol sudah ku keluarkan . Sebelah mataku sedikit kututup agar benar benar berkhayal , dengan gerakan halus mulailah ku kocok kontolku .
“Ahh sambil nenen sini ron isepinn nenen bibi ayo ahh ayoo ” desah bi ijah ‘
tak perduli ada yang melihat aksiku , aku terus mengocok kontolku . Begitu juga dengan bi ijah , yang terus menyebut nyebut namaku itu .
Tanpa kuketahui ada dua mata yang mengawasiku , dan sampai akhirnya datang lah tante indah di hadapanku .
“Loh udah banggg…un tante ? ” tanyaku dengan gemetar .
Tante indh langsung berjongkok di depanku , mulutnya langsung melahap kontolku . Mataku terus melotot ke biijah , dengan pintar tante indah menghisap biji pelerku .
“Ahh enaaak ronn enaaaak kontol kamu enaakk memek bibi gak tahan roon gak tahaaan ” ucap bi ijah .
Dengan tajam tante indah menatapku , mulutnya masih terus menghisap kontol dan biji pelerku . seketika tubuh bi ijah bergetar hebat , mainan itu ia masukan dengan begitu cepat .
Tante indah mengeluarkan dua susunya itu , kontolku ditempatkan di antara belahan susunya itu . Aku yang mengerti sedikit menurunkan badan , agar tante indah bisa menjangkau .
“Uh kontol nya udah ngaceng , kasian pasti sange ngeliat bi ijah ya ? Uh ” ucap tante indah dengan menaik nurunkan badannya .
Di dalam kamar bi ijah melenguh keras , dan mengambil posisi menungging menghadap ke arahku . kali ini bukanlah mainan yang bi ijah masukan , tapi terong dan kutaksir besarnya sama sepertiku .
“Ahh ia enakan doggy enak dalem kontolmu enaak ” desah bi ijah .
Di kontolku tante indah dengan cekatan terus dijepit , dan kepala kontolnya terus di hisapi dan di lumuri air liurnya .
“Siapapun pasti pengen dientot pake kontol ini ” ucap tante indah .
“Ahhh ” desahku .
Tanganku memegang kepala tante indah , jam sudah jam 11 sebentar lagi yang lain sampai kerumah . Kontolku sudah sangat ngilu , akupun langsung menyuruh tante indah memindahkan ke mulutnya .
“Cepet ron keluarin pejuhmu cepett ” ucap tante indah dengan terbata-bata .
“Ahh ron biijah mau keluarr , yang dalam cepetin kontolnya cepetinnn ” desah bi ijah .
Tak tahan dengan mulut tante indah , pertahananku jebol . Mulut tante indah penuh akan pejuhku , bukan hanya itu tapi pejuhku tak ada yang menetes kebawah juga .
“Ahh keluarrr bibi keluarr , jangan keluarin kontolnyaa jangann ” desah bi ijah .
Tante indah pun berdiri , pejuh yang dimulutnya ia mainkan didepan matku . Tak lama ia lahap semuanya , dan setelah itu tante indah menyuruhku pergi ke pos jaga kembali .
“Sekarang ke post jaga lagi ngentotnya nanti .” Ucap tante indah.
“Baik bu ” jawabku .
Lantas aku langsung menurut ke tante indah , didalam kamar bi ijah terengah engah . Napasnya naik turun dan keringat membanjiri kasurnya .
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar