Cerita Plus Plus

Cerita Seks dan 17 Plus Plus Cerita Panas Cerita Dewasa Cerita Ngentot Pengalaman ML Pengalaman Sex Pengalaman Seks Meniduri Pembantu

window.open('http://graizoah.com/afu.php?zoneid=3334601')

Jumat, 30 Oktober 2015

Sweet Home – Part 7

Mendengar ucapan tante, aku tidak bisa berkata apa-apa. Cukup lama mereka menunggu jawaban yang tak kunjung kuucapkan.
Tom ga perlu dijawab sekarang kamu pikir-pikir dulu aja kata tante Shelly. Kini mereka semua meninggalkanku diruang tengah.
Masing terngiang ditelingaku kala tante Shelly mengucakan permintaannya padaku. Aku belum berbicara apapun sejak sore tadi.
Tante sangat mengerti keadaanku saat ini, sehingga ia tidak sampai hati jika harus mendesakku. Kini aku duduk termenung di teras rumah. Memandang kosong kearah semak dan rerumputan. Aku sama sekali tidak bisa berfikir saat itu. Pilihan itu sangat sulit untuk kucerna saat ini. Baru kali ini kurasakan benar-benar merasa sendirian, menanggung beban yang entah sampai kapan aku mampu menopangnya
Seekor kucing berwarna abu-abu dengan loreng hitam masuk ke pekarangan melalui sela jeruji pagar berwarna hitam itu. Aku menoleh ke arahnya.
Terbesit dalam pikiranku, kucing itu sendirian. Hidup tanpa tujuan pasti, tanpa teman, tanpa jaminan apakah ia bisa mendapatkan makanan esok hari. Aku mengulurkan tanganku kebawah mendekati lantai keramik berwarna merah itu. Kucing itu menoleh dan berjalan kearahku. Ia mengendus jemari tanganku. Kucing itu lapar, mungkin ia berpikir aku akan memberinya makanan.
Aku berjalan kedapur, mengambil sisa-sisa makanan yang sudah ditinggalkan dan membawanya dengan piring kecil. Aku berjalan menuju teras.
Kucing itu sudah tak ada disana, mungkin ia sudah pergi mencari makan ke tempat lain.
Kuletakkan piring kecil itu dibawah meja teras, mungkin saja kucing itu kembali, pikirku.
Jam tanganku kini menunjukkan pukul 11:30. Sudah malam, pikirku.
Aku bangkit dan berjalan kedalam rumah. Tak lupa kukunci pintu rumah dengan kunci yang menyangkut di bawah handle bagian dalam. Aku berjalan perlahan menuju kamarku, kamarku sendiri. tak terasa sudah beberapa bulan aku tidak tidur disana, semenjak hari pertama berhubungan sex dengan mama dan Naya, aku tidur bersama mereka di kamar mama.
Kulihat debu mulai menebal disudut meja, tempatku biasa menumpukkan buku-buku novel yang kupinjam semasa SMA dulu. Kini tempat itu kosong, tanpa ada sesuatu yang mengisinya.
Aku membuka laci paling atas di meja belajarku. Kulihat disana ada foto kelulusan ketika aku masih mengenakan seragam putih abu-abu. Kupandangi sejenak, mengenang masa-masa itu, dan kuletakkan foto itu di sudut meja yang berdebu.
Ranjang tidurku tertata rapi, bed cover berwarna merah dengan motif garis-garis itu menutupi seluruh permukaan ranjangku. Aku menekan saklar lampu dan bergegas naik ke ranjangku. Kusingkap bedcover tebal itu dan mulai menyelusup dibawahnya.
Bantal yang sudah lama tak kutiduri terasa begitu empuk. Aku memiringkan tubuhku kearah meja belajar. Kupandangi lekat-lekat foto kelulusanku. Dalam remangnya cahaya dikamar itu, hanya satu wajah yang kulihat dengan jelas. Indah ada disana dan tersenyum manis.
Akal sehatku tak kunjung pulang memasuki kepalaku. Dimana ia berada ketika aku sangat membutuhkannya. Aku mencoba berpikir, namun yang kudapat hanya ketakutan. Rasa khawatir akan akibat buruk yang bisa menimpa keluargaku. Aku memejamkan mata, berusaha mengusir ketakutan yang menguasaiku. Tanpa sadar air mataku menetes.
Mungkin ini adalah ganjaran dari tuhan, atas apa yang telah aku lakukan selama ini. Persetubuhan sedarah yang selama ini terjadi dibawah atap rumah ini, kusadari adalah dosa. Namun apa daya, aku hanyalah seorang manusia biasa yang memiliki hasrat, nafsu, dan cinta.
Ohh.. tuhan, apa yang harus hamba lakukan untuk mengakhiri penderitaan ini.
Malam itu sunyi sekali, sampai-sampai aku bisa mendengar suara jangkrik terbawa deru angin malam. Lamunanku akhirnya membawa aku terlelap.
Aku bermimpi, berada di sebuah padang pasir tandus. Kemanapun mata ini memandang, yang ada hanyalah lautan pasir berwarna kuning, teriknya matahari membakar kulitku, tak ada tempat berteduh, tak ada makanan, tak ada minuman, tak ada teman. Aku sendirian. Kurasakan kedua kakiku gemetar, aku jatuh tersungkur. Tubuhku berguling keras menuruni bukit pasir tempatku berpijak. Tanpa daya untuk melawan, tubuhku terperosok jauh sekali. Kini, pemandangan padang pasir itu telah berubah, menjadi sebuah tebing curam. Apakah aku jatuh dari tebing ini? Apakah aku sudah mati, pikirku. Aku terlentang di atas sebuah batu besar berwarna hitam. Tebing itu sangat gelap, satu-satunya sumber cahaya adalah tempat dimana aku masuk.
Aku terjebak, tak bisa berbuat apa-apa untuk keluar dari penderitaanku.
Terdengar ditelingaku suara air yang menetes dari stalagtit di langit-langit goa itu. Aku berjalan mendekat, berusaha mengumpulkan tetesan air itu di kedua telapak tanganku. Namun ketika aku menegadahkan tanganku dibawahnya, tetesan itu berhenti. Seakan tuhan tidak memberikan jalan untukku bertahan hidup. Mungkin lebih baik aku mati, pikirku. Aku kembali duduk termenung di batu besar itu, menunggu malaikat maut datang menjemput jiwaku yang berlumuran dosa.
Sebuah cahaya terang berwarna putih menyinari wajahku, silau sekali. Aku mengangkat sebelah tangan menutupi wajahku. Samar-samar kulihat seseorang disana. Aku tersenyum, mungkin inilah saat aku mati.
jangan menyerah anakku sapa sosok itu.
Aku memicingkan mata untuk melihat siapa gerangan yang berbicara.
ayah kataku. Aku berlari menghampiri sosok ayah dan memeluknya.
masa depanmu masih panjang, yang harus kamu lakukan adalah melewati cobaan ini nak katanya.
Aku tak kuasa menahan tangis. Air mataku jatuh bagai rintik hujan yang tak dapat kubendung. Aku memeluk erat sosoknya.
maafin aku yah. Aku udah khianatin ayah. Ucapku disela tangisanku.
Ayah mengusap lembut kepalaku. Usapan itu begitu hangat, penuh kasih sayang.
ayah tidak menyalahkan kamu. Ayah bangga punya anak yang kini bisa menggantikan peran ayah., maaf ya Tom ayah pergi terlalu cepat.
aku harus bagaimana yah.? Tanyaku.
ayah tidak bisa memberi nasihat apapun sekarang kamu sudah dewasa. Kamu adalah ayah.. apapun yang kamu pilih, ayah akan selalu mendukung kamu dari belakang jangan menyerah sampai disini.. sosok tubuh ayah kembali bercahaya, terang sekali. Perlahan cahaya itu memudar, aku larut dalam tangisanku. Berharap ayah masih berada disana menemaniku dalam kesendirian.
Aku duduk bersimpuh, dalam tangisanku aku berdoa. Semoga tuhan memberikan jalan padaku, walaupun jalan itu sangat sulit, sangat terjal, aku hanya berharap jalan itu terbuka untukku.
Tetesan air itu kembali menetes. Menciptakan bunyi berdecak yang bergema di seluruh goa.
Aku segera berjalan kearahnya, menegadahkan tanganku kembali. Tetesan air itu semakin cepat, perlahan tetesan itu berubah menjadi air yang mengucur. Deras sekali, memenuhi celah tebing itu dengan genangan air. Aku tenggelam di dalamnya.
naik ke atas nak. Kudengar suara ayah berbisik.
Aku segera berenang ke permukaan. Dalam riak air aku melihat ayah mengulurkan tangan dari atas. Aku mengulurkan tangan menyambut ulurannya.
Tom. Kamu kenapa? Tom bangun. Kata Naya.
Aku terbangun dari mimpiku. Wajahku basah oleh linangan air mata, kaus yang kukenakanpun tak luput dari keringat.
sayang. Kamu kok nangis. Ada apa? kata Naya seraya memelukku.
Aku masih mengatur napas, tak mampu menjawab pertanyaannya. Jam di dinding menunjukkan pukul 03:00.
kakak dengar kamu nangis, jadi kakak turun, kamu kenapa sayang cerita dong sama kakak.. kata Naya.
Kulihat air mata Naya menetes di pipinya.
kak. Kataku.
kenapa Tom Naya melepaskan pelukannya. Kini ia memegang wajahku dengan sebelah tangan.
kalo menurut kakak, aku harus bagaimana.? Tanyaku.
Naya tersenyum, ia sangat mengerti perasaanku.
kamu turutin aja permintaan tante, biar bagaimanapun tante adalah orang yang sedang tertimpa musibah lebih berat daripada kita kita harus tolong.. katanya.
tapi aku ga bisa khianatin kakak. Aku sayang sama mama dan kakak. Aku ga bisa berhubungan sex selain sama kakak, sama mama.
ini demi keluarga Tom., kita diajarkan menolong sesama kalau ada seribu orang yang butuh pertolongan, sementara ada satu diantaranya adalah keluarga, kita wajib menolong keluarga lebih dulu.., kamu jangan mikir terlalu jauh, kakak sama mama udah setuju, yang perlu kamu lakuin Cuma hamilin tante Shelly, setelah tante Shelly hamil, semua terserah kamu. Kata Naya.
Aku diam sejenak, akal sehatku mulai kembali. Terima kasih Ayah, pikirku.
mama ada dikamar? tanyaku.
iya mama dikamarnya.
tante?
tante ada dikamar kakak.
aku mau ngomong sama mama. kataku.
Naya mengangguk, kini kami berjalan menaiki tangga ke kamar mama.
Mama sedang duduk termenung memeluk bantal besar berwarna putih yang menutupi tubuhnya.
Mama menoleh kearahku ketika aku memasuki ruangan itu. Naya menutup pintu kamar. Mama bangkit dan memelukku erat.
sayang.. maafin mama ya.. mama meminta terlalu banyak sama kamu kata mama.
mah. Aku punya permintaan. Kataku.
Naya duduk diranjang dan menarikku untuk duduk disebelahnya. Mama mengikuti kami, kini aku berada diantara mama dan Naya.
permintaan apa Tom?
setelah semuanya selesai, aku mau kita pindah dari sini. Kataku.
memang ada apa sayang? tanya mama.
karena.. kini aku menoleh, menatap wajah Naya. Wajah yang selama ini selalu terbayang dalam lamunanku.
kak aku mau kakak nikah sama aku.. kataku.
Naya tersentak mendengar perkataanku. Kami bertiga kini diam seribu bahasa. Mama dan Naya seperti tak tau harus berkata apa.
Cukup lama Naya diam dan termenung. Akhirnya senyum tipis menghiasi wajahnya yang cantik. Mama masih terdiam menunggu jawaban dari Naya.
menurut kamu kakak jawab apa? kata Naya.
ihhhh. Kakak. Aku serius. Kataku.
Naya tertawa kecil melihatku merengek. Mama memelukku dari belakang, ia menyandarkan dagunya pada bahuku.
ohhh. Jadi begitu syaratnya.. oke deh mama merestui. Kata mama.
Naya kembali tersenyum dan mengecup bibirku. Kami bertiga berpelukan, erat sekali. Kehangatan kasih sayang dalam keluarga kami tak bisa kupungkiri.
Naya melepaskan ciumannya dan mengangguk.
iya.. kakak mau kamu jadi suami kakak. Katanya.
Ucapan Naya bagaikan air dingin di tengah padang pasir yang terik. Begitu melegakan hati dan perasaanku yang gundah gulana dirundung cobaan yang tak ada habisnya.
Keputusan kami sudah bulat. Mungkin ini adalah yang terbaik bagi kami. Walaupun segala resiko sudah menanti akibat keputusanku, namun aku bertekad menghadapinya. Kali ini tanpa penyesalan.
aku mau ke kamar tante. Mama sama kakak mau ikut? tanyaku.
Naya menggelengkan kepala.
kamu aja sayang. Selesaikan kewajiban kamu. Kata mama.
Aku mengangguk dan berjalan melewati pintu kamar itu. Meninggalkan mama dan Naya berdua yang menunggu aku menyelesaikan kewajibanku.
Kuketuk pelan pintu kamar tante Shelly.
Tak butuh waktu lama. Tante Shelly membukakan pintu, rupanya ia belum juga tertidur.
eh. Tom ayo masuk. Kata tante.
Tante Shelly membalikkan badan dan berjalan menuju ranjangnya, kulihat sepitas dari balik punggungnya, tante Shelly menyeka air mata diwajahnya.
Aku menutup pintu kamar itu dan berjalan kearahnya. Tante Shelly duduk di ranjang itu, aku mengikutinya. kini aku duduk berdampingan dengannya.
tante kok nangis? tanyaku pelan.
maaf ya Tom. Tante ga maksud nyusahin keluarga ini.. tante Cuma ga mau dihamilin sama pria-pria gak jelas diluar sana kata tante.
Aku tersenyum lebar, berusaha mencairkan suasana yang kurasa sangat canggung ini.
udah si tan. Santai aja., tapi.. kataku.
tapi apa Tom?
nanti anak kita gimana? tanyaku.
Tante tersenyum, ia mendekap tanganku dengan tanannya yang hangat. Kurasakan tangan tante masih lembab oleh air mata.
tante gak akan gugurin kandungan tante tante akan urus anak kita sampai besar kamu ga perlu khawatir, anak kita gak akan tau apa yang terjadi sebenarnya tante akan bilang sama dia, kalau ayahnya ninggalin tante waktu tante mengandung kata tante.
tapi sekali-sekali tante bawa anak kita ya.. main ke tempat Tomi.. Tomi kan mau liat perkembangan hasil antara Tomi sama tante kataku.
Tante tersenyum dan mengangguk. Kini ia memeluk bibirku dan menciumku dengan lembut.
Dalam ciuman itu kami merebahkan diri keranjang.
Ia memeluk tubuhku dengan erat. Kurasakan nafasnya yang hangat berhembus diwajahku.
Sambil berciuman, kini tanganku membuka pakaian yang dikenakan tante. Ohh kulit tante yang mulus membuat nafsuku bangkit. Aku menjelajahi lekuk tubuhnya yang sintal dengan kedua telapak tanganku.
Kedua tangannya kini mulai melucuti pakaianku. Tangannya yang lembut menarik tubuhku untuk merebah di atas tubuhnya yang sudah tidak terbalut apa-apa.
Payudaranya yang besar kurasakan sangat hangat ketika menyentuh kulit dadaku. Lembut dan kenyal sekali. Aku melepaskan ciumanku dan mulai menjilati lehernya.
Mmm.. geli sayang kata tante.
kulit tante mulus banget kaya masih perawan kataku.
Aku melanjutkan aksiku. Kuhisap lehernya dengan kuat, sampai meninggalkan bekas cupangan yang memerah dilehernya.
Perlahan, nafas kami mulai memburu. Kurasakan degup jantung tante ketika jilatanku merambah payudaranya. Mungkin ia gugup karena baru pertama kali ini ia bersetubuh selain dengan suaminya.
Tante meluruskan tangannya keatas kepalanya. Ia kini pasrah saja menerima semua rangsangan yang kuberikan.
Aaaahhh. Mmmpph. Tante mendesah dan menggigit bibir bagian bawahnya ketika aku menjilati kedua putingnya bergantian. Puting berwarna merah muda itu sungguh sangat menggoda. Bagaikan setangkai buah chery diatas kue tart.
Kumainkan putingnya dengan lidahku. Aku kini merebahkan diri disampingnya. Tanganku mulai bergerilya di vagina tante. Kuraba belahan vagina yang mulai basah itu. Tante mulai bereaksi. Tubuhnya mulai menggeliang pelan. Ia menggerakkan pinggulnya maju mundur, seakan haus akan belaian di selangkangannya.
keatas sedikit sayang.. elus-elus klitoris tante.Ahhh. pintanya.
Aku tak terlalu terburu-buru dalam permainan kami. Kubiarkan nafsunya memuncak. Jemariku kini menjamah lubang vagina yang sudah mulai licin itu. Kubuka lubang itu dengan jari telunjuk dan jari manisku, lalu kumasukkan jari tengahku perlahan.
Aaaaaahhh. Kocokin memek tante sayang. Ia kembali memintaku menaikkan tempo permainan. Nampak gelora nafsunya sudah mulai memanas. Ia kini meremas kuat payudaranya yang tak kumainkan.
Aku memasukkan jari tengahku lebih dalam. Kurasakan kehangatan dalam vaginanya. Cairan kenikmatan itu mulai meleleh di bibir vagina berwarna kemerahan itu. Perlahan jilatanku mulai menjalar turun dari payudara tante.
Kini kumasukkan dua jariku kedalam lubang vaginanya dan kugerakkan perlahan. Lidahku kini menyapu perutnya yang langsing. Sungguh bodoh suaminya, ia menyianyiakan kemolekan tubuh tante. Kini tubuh ini sudah menjadi milikku.
Jilatanku kini sudah sampai di selangkangannya. Kumasukkan lagi satu jari kedalam lubang vagina itu. Sempit sekali rasanya vagina itu ketika ada tiga jari yang memasukinya. Aku tidak leluasa menggerakkan jariku keluar masuk dalam liang vagina itu.
MmmmpphhhMmmmm.Aaaaaahhh. ia mendesah ketika jilatanku sampai pada klitorisnya. Ia menekan kepalaku, pinggulnya bergerak liar. Lubang vaginanya semakin basah. Dapat kurasakan kini tiga jariku semakin leluasa menjamah lebih dalam.
Ahhh enak sayangterus jilatin sayang. Desahan yang keluar dari bibir tante menggema dalam ruangan kamar itu.
Waktu mulai bergulir. tak sampai tiga jam lagi matahari akan terbit. Namun permainan kami yang sebenarnya bahkan belum dimulai.
Tom. Masukin tom tante pengen ngerasain kontol kamuAaaah. Ceracaunya.
Tak kupungkiri, nafsu birahiku juga mulai menggelora. Penisku sudah menegang keras, siap menghujam lubang vagina tante yang sudah basah.
Perlahan aku mengatur posisi. Aku membuka selangkangan tante lebar-lebar. Kuarahkan kepala penisku kelubang vaginanya.
Dengan sekali hentakan kuat penisku menghujam lubang hangat itu.
Aaaach. Tante memekik.
Ohh. Memek tante enak banget kataku. Aku mulai menggerakkan tubuhku maju mundur. Membiarkan penisku menjelajahi vagina tante. Tanganku kini meremas kuat kedua payudara tante yang berguncang keras karena gerakanku.
terus tom. Enak banget.Aaaahhh. entotin tante tom ceracaunya.
Aku merebah di atas tubuhnya. Mendekatkan bibirku kewajahnya.
Tante merangkul leherku dan kami mulai berpagutan. Lidahnya bergerak liar dalam rongga mulutku.
Aku mempercepat gerakanku. Kini tante tak kuasa menahan desahannya.
AaahhAaah.Aaaah..Ahh. tante mendesah singkat seirama dengan gerakanku.
Aku menekan bibirku erat kebibirnya.
MmmhhhMmmmmhhh.. desahnya.
Kurasakan denyutan vaginanya, membuat birahiku mulai memuncak.
Mmmm.Aaaahh.Ahhhh..Ahhh desahannya makin liar. ia kini mendekap erat kepalaku di lehernya. Leher jenjang dengan kulit putih itu kujilati dengan liar.
Aaaaccchhh..AaAaaaaahhh.terus sayangAatante mau keluar.
Vaginanya yang berdenyut kencang membuatku tak mampu lagi menahan luapan birahi ini.
Ahhtante. Aku juga.. mau keluar.. kataku.
Tante mencengkeram tubuhku dengan kedua tangan dan kakinya. Tubuhnya menegang.
AaaaaasayangAaaaaaa..AaaahhhhhAaaaa
Orgasme pertamanya datang.
Aku menghujamkan penisku sedalam mungkin. Aku sudah bersiap menumpahkan spermaku dalam rahimnya.
(sfx : Croottttt..Croottt.)
Aaaaaaaahhhhhh..Aaaaach hhaaaaaahh
Tubuhku terkulai lemas setelah menembakkan spermaku kerahimnya. Aku terkulai lemas disisinya.
Tak kukira, tante segera bangkit.
Ia mengulum penisku yang masih berlumuran dengan cairan kenikmatan kami.
Penisku yang sudah tidak sekeras tadi dikulumnya dengan liar. nampaknya nafsu birahi tante masih belum terpuaskan.
Penisku yang sudah mulai melunak ia masukkan seluruhnya kedalam rongga mulutnya. Ia menghisap batang penisku sambil menariknya agar kembali mengeras.
Tak butuh waktu lama. Kini penisku perlahan mulai bangkit.
sekarang ronde dua ya.. kata tante.
Tante menaiki tubuhku yang terkulai. Dengan jemari tangannya yang lembut, ia mengarahkan penisku memasuki lubang vaginanya.
Tante menggerakkan tubuhnya naik turun. Matanya terpejam, kulihat senyum tipis memekar diraut wajahnya.
Ahhh. Kontol kamu gede tom enakAhhh. Tante jadi ketagihan ceracaunya seraya menggerakkan tubuhnya.
Kedua payudaranya kini bergoncang naik-turun seirama dengan gerakannya.
Ranjang itu berderit. Seprei yang menutupinya kini sudah berantakan.
Aku masih terlentang tanpa berbuat apa-apa. Mengumpulkan tenaga untuk mengimbangi permainanya. Tante kini mulai merebah diatas tubuhku.
Ia menjilati bibir dan leherku. Lidahnya sungguh lembut kurasakan ketika jilatannya menelusuri kulitku. Gerakan pinggulnya semakin cepat.
Ia kini menjilati sekujur dadaku. Putingku dihisapnya dengan kuat.
Ahhhhenak banget tante.. Ahhh ceracauku.
Gerakan tubuh tante semakin liar. ia mengusap klitorinya dengan sebelah tangan ketika ia menghujamkan penisku kedalam vaginanya.
uuuhhhh..Mmmmppph. Ah tante mendesah. Ia kini bangkit dari posisinya. Kedua tangannya kini bertumpu di dadaku. Gerakan tubuhnya yang liar membuat kedua payudaranya kembali berguncang.
Aku meraih kedua putingnya dengan tanganku. Kupilin puting yang mengacung itu dan sesekali kutarik dengan kasar.
hhhaaaahhAaaaaahhh..Aaaaaaaahhhhhhh. tante mendesah panjang.
Irama gerakannya menurun, tampaknya ia baru saja menggapai orgasmenya yang kedua.
Penisku masih tertancap dalam vagina tante ketika ia kembali merebahkan diri di atas tubuhku.
Aku beralih posisi. Aku bangkit dari ranjang itu dan beranjak ke belakang tante. Kutarik pinggulnya agar ia menungging. Kumasukkan kembali penisku yang masih menegang kuat dan kuhujamkan berkali-kali kedalam vaginanya.
Aaaaahhhh..Ahhhh..Ahhhhh.. desahnya.
Bersetubuh dengan tante dengan posisi doggy style benar-benar nikmat. Aku meraih kedua payudaranya dengan sebelah tanganku dan kuremas kuat. Tangan kananku kini meraih rambut tante yang tergerai di punggungnya.
Permainan kami kini berlangsung cepat. Kuhujamkan batang penisku kedalam vaginanya ketika aku menjambak rambutnya yang lembut.
Aaaaahhterus sayang. Enak. Ahhh
Sssshhahhh..Aahh. memek tante enak banget. Gak kalah sama memek mama dan Naya..Aaaahh gerakanku semakin liar.
Beberapa menit berlalu. Orgasmeku tak kunjung datang.
Aaaaaaaahhh.Aaaaahhh.. Aaaahhaaaaaaaaaa. Tante memekik ketika aku menhujamkan penisku dengan kasar kedalam vaginanya.
Cairan kenikmatannya menyembur di selangkangan kami. Ia sudah mencapai orgasmenya yang ketiga.
Jam dinding kini menunjukkan pukul 04:45. Tak terasa hampir satu jam kami melakukan permainan sex.
kamu belom keluar lagi sayang? tanya tante.
belum tante.. abis sayang kalo keluar lagi. Aku belom puas nikmatin tubuh tante.
hihihi..emank tubuh tante nikmat ya.. sampe mainnnya kasar gitu.
iya tante memek tante enak banget. Maaf ya tante, aku kebawa nafsu
gapapa sayang.. tante suka kok digituin. Orgasme tante cepet nyampenya.
Tubuhku mulai lelah, kini aku berbaring di samping tante. Ia mengangkat sebelah pahanya dan mulai memunggungiku.
masukin lagi sayang. Tante masih kepengen nih.
lagi nih tan?
iya. Abis kontol kamu nikmat banget sih
Aku kembali memasukkan penisku kedalam vaginanya. Kini dalam posisi kami berdua merebahkan diri di ranjang.
Aku menusukkan penisku dengan liar sementara tanganku meremas kuat payudara tante.
Aaaaaahhhaaaaaahhh.Aaah.. ia kembali mendesah
Tante mengusap cepat klitorisnya dengan tangannya. Sepertinya ia menikmati perlakuanku yang kasar terhadap tubuhnya.
Ohh my god.. memek tante sempit banget..Aaaahhhceracauku.
Tante hanya tertawa kecil sambil terus mendesah.
tante jarang ngentot sama om ya? tanyaku.
sering kok tapi kontol dia gak segede punya kamu.AaaahhhAacchh..Aaaahh
Aku tersenyum mendengar jawabannya. Pantas lubang vaginanya masih sempit. Rupanya ia belum pernah dimasuki oleh penis yang cukup besar.
Aku menggengam payudara tante dengan kuat. Kutarik kedua payudaranya kebawah agar penisku masuk semakin dalam ke liang vaginanya
Aaaaaahh.Aaaahhh terus sayang.remas yang kuat.
Gerakan jemari tante di klitorisnya semakin cepat. Vagiannya kembali berdenyut.
Jam dinding menunjukkan pukul 05:20. Kurasakan orgasmeku sudah mulai datang
Ahhhhh.Ahhh.aku mau keluar tanteAhhhh
hhhhhAaahhhhHaaaahhh..tantejuga Aaaach.. mau sampai..aaaaahhhAaahhh
Kupercepat gerakanku. Tubuh tante juga menggeliang liar. rasa lelah pada tubuh ini kutahan sekuat tenaga. Aku bersiap memuntahkan spermaku setelah tante orgasme.
Tante menundukkan kepalanya. Tanganku yang meremas payudaranya kini terjepit kuat di ketiaknya. Tubuhnya menegang. Aku semakin mempercepat gerakanku.
Aaaaaaaahahhhhhh.Aaaaaaaaahhhhhhhhhh.AAAaaaahh tante mendesah panjang.
Kini saatnya aku memuntahkan spermaku dalam rahimnya.
Aku menekan kuat penisku.
(sfx : CroooooooottttCroooottttttttttCrooottt)
Orgasmeku sampai. Kali ini jauh lebih nikmat dari sebelumnya. Tubuhku terkulai lemas. Penisku masih kubiarkan mencancap di vagina tante.
Tante menarik bedcover tebal untuk menutupi tubuh kami. Spermaku mulai meleleh di paha tante. Hangat dan lembab kurasakan lubang vagina tante yang masih berdenyut.
Aku memejamkan mata, beristirahat sejenak memulihkan tenagaku.
Pagi menjelang.
Kamar yang berantakan itu menjadi bukti, betapa liar permainan yang kami lakukan semalam.
Aku meninggalkan tante yang masih terlelap tanpa busana menuju ruang tengah. Kulihat mama dan Naya sudah ada disana. Mereka menoleh kearahku bersamaan. Mereka tersenyum lebar
gimana? Tantemu oke ga? tanya mama.
kalian mainnya berapa ronde tuh? Sampe kedengeran ke sini. Kata naya.
emank udah lama disini? tanyaku.
dari jam lima pagi. Kata Naya.
gimana tom? Rasanya body tante kamu? Masih mantep kan? tanya mama.
tante mainnya hot banget mam. Aku sampe kewalahan. Kataku.
berarti kemungkinan hamilnya gede nih syukurlah soalnya tantemu bilang sekarang lagi masa subur. Kata mama.
Aku duduk di samping Naya. Kupeluk tubuhnya dari belakang.
amin mah. Semoga keinginan tante cepat terwujud. Terus aku bisa nikah deh sama kakakku ini. Kataku sambil mencium pipi Naya.
iya-iya.. duh calon suamiku ini udah ga sabar ya? Kan malam pertamanya udah sering kata Naya sambil tersenyum.
beda dong.. kan kalo nanti udah sah kataku.
hihihi.. dasar.. anak-anak mama ini lagi jatuh cinta ya. Kata mama.
iya dong mam. Kata kami berbarengan.
Mama dan Naya hari ini akan pergi keluar. Mereka akan mengurus penjualan rumah kami ke agen property terdekat. Selain itu kami juga akan mengiklankan rumah kami di media internet. Harapanku cuma satu, masa depanku bersama Naya dan mama akan bahagia.
Kami bertiga kini mandi bersama, bersiap-siap menjalani hari ini.
sayang. Udah kepingin lagi belum? tanya Naya.
kakak kepingin ya.. kataku sambil mencubit putingnya yang sudah mengacung tegang.
Naya mengangguk. Kini Naya berdiri berhadapan dengan mama.
Mereka berpelukan erat. Naya mengangkat sebelah kakinya yang kini dipegang oleh mama.
Penisku sudah mengeras. Aku membimbing penisku dengan tanganku menuju lubang vagina Naya.
Perlahan penisku mulai memasuki lubang hangat itu. Naya mengulum payudara kanan mama. sementara aku menghisap payudara kirinya. Aku menyelusupkan tangan melalui pinggang Naya, mencari letak lubang vagina mama.
Lubang vagina mama juga mulai licin. Aku memasukkan tiga jari kedalam lubang itu dan mulai mengocoknya.
AaahhhAaahhh. Kocokin yang cepet sayang. Kata mama.
Ahhhhh.Aahhhhh terus sayang masukin yang dalem. Naya pun tak mau kalah.
Permainan kami dimulai.
Naya menyalakan shower. Kucuran air yang deras itu kini membasahi tubuh kami.
Tetesan air yang mengalir melewati punggungku menghasilkan sensasi merinding. Hujaman penisku di vagina Naya menghasilkan bunyi plop..plop.. karena basah oleh guyuran air.
Mmmmh.Ahhh..Ah Nay kata mama.
Aahhh apa mah?
masukin.juga Ahh.jari kamu..
Nampak mama merasa kurang terpuaskan. Hasratnya yang menggebu menghipnotisnya. Membuatya haus akan sex yang liar. Naya merogoh selangkangan mama. mama kini mengangkat sebelah kakinya untuk memudahkan Naya memasukkan jemari tangannya.
Entah apa yang dipikirkan Naya. Bukannya memasukkan jari ke vagina mama, ia kini memasukkan jari ke anusnya.
AaaaaaaaaAahhh Aahhha. Nay. Kocokin Nay. Ahhhh.
Sensasi itu membuat mama menggila. Ia kini menjambak rambut kami dan menekan erat kepayudaranya. Aku merespon dengan menggigit pelan puting mama. Naya pun mengulum payudara mama dengan beringas.
Aku sudah tidak bisa menahan permainan ini. Tenagaku mulai habis.
Aku mempercepat gerakanku. Penisku keluar masuk dengan cepat melalui lubang vagina Naya yang licin oleh guyuran air.
kak..Ahhh..Ahhhh. aku udah ga tahan..Ahhh. ceracauku sambil terus menghujam vagina Naya dengan penisku.
Naya menggenggam lenganku.
keluarin aja tom. Gapapa..AhhhAhhhh.
Uhhh.Ahhhh.kocokin yang cepet sayang. Ahhh. Mama mau keluar. Ahhhh..
Mama semakin menggila. Gerakan pinggulnya menekan jemariku lebih jauh memasuki lubang vagina mama. tubuhnya menegang. Aku memainkan jemariku dengan liar di dalam vagina mama. kugerakkan jemariku seperti sedang mencuci gelas. Mama melenguh panjang.
AaaaaaahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhAahhh..
Orgasmenya begitu hebat. Mama segera melepaskan bibir kami dari payudaranya dan berjongkok di depan Naya. Kini Naya bertumpu pada dinding.
Kedua tangan mama kini meremas payudara Naya. Mama mendekatkan lidahnya ke vagina Naya yang sedang dihujam oleh penisku. Ia mulai menjilat.
Ahhhh..Ahhhhhhh.AaAaaaaaahhh terus mah..
Jilatan demi jilatan membuat Naya semakin lupa diri. Tampaknya double penetration yang dilakukan Naya kepada mama sangat dinikmati oleh mama. aku membasahi jari tengahku dengan air liur dan mengarahkannya ke anus Naya.
Dengan sekali tekan aku menusuk anusnya dengan jariku.
Aaacchhhhhhh ia memekik.
Sepertinya Naya merasakan agak perih, namun ia sama sekali tidak mengeluh.
Aku mempercepat gerakanku. Sesekali lidah mama menyapu buah penisku. Rasa geli itu membuat birahiku memuncak.
Ahhhhh.Ahhhh kak. Aku udah mau keluar.
Kurasakan vagina Naya juga mulai berdenyut. Aku meremas tangan mama yang menggenggam payudaranya dengan kasar. Berharap orgasmenya sampai sebelum aku.
AhhhhAhhhh. Kakak. Juga..Ahhhhh ceracaunya.
Perkataan Naya membuatku semakin bersemangat. Kupercepat lagi gerakanku. Penisku perdenyut kencang. Aku menahan sekuat tenaga untuk tidak memuntahkan spermaku terlebih dulu.
Tubuh Naya menegang, ia mendorong tubuhnya kebelakang dengan tangannya yang menumu di dinding kamar mandi itu. Penisku menancap lebih dalam.
Aaaaaaaaahhhhh..Aahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh . ia melenguh panjang.
Kini saatnya aku menyelesaikan permainan ini.
Dengan sekali dorongan kuat aku menekan penisku kedalam vagina Naya.
Aaaaaahhhhhh. Aku memekik tertahan.
(sfx : Crrroooootttt..Crooooottt)
Spermaku sudah kukeluarkan. Penisku terasa ngilu, mungkin karena beberapa kali berhubungan sex dalam waktu yang berdekatan.
Aku melepaskan jariku dari anus Naya dan menyandar di dinding kamar mandi yang dingin.
Denyutan Vagina Naya masih terasa di penisku.
dimasukin di pantat enak juga ya mah. Kata Naya.
iya kan sensasinya beda
walaupun agak perih tadi tapi lama-lama enak..
Aku melepaskan penisku dari vagina Naya. Spermaku meleleh keluar dan menetes di kamar mandi itu. Guyuran air yang menggenang mengalirkan sisa spermaku menuju saluran air.
Aku masih menghela nafas panjang. Kedua kakiku gemetaran. Aku kesulitan berdiri.
mah. Udahan yuk aku udah ga kuat. Kataku.
yuk kita bilas
Kami menyudahi permainan kami, bersamaan dengan orgasme Naya. air kini mengucur deras, membasahi tubuh kami dan melepaskan sisa-sisa busa sabun yang masih menempel.
Kami keluar dari kamar mandi bertiga tanpa busana.
Kulihat tante Shelly baru saja keluar dari kamarnya tanpa sehelai benang pun. Tampaknya ia tidak canggung untuk bertelanjang ria bersama kami.
Mama menghampiri tante dan mengelus perutnya.
semoga cepet hamil ya Shel.. kata mama.
tenang aja Sher. Tomi hebat banget. Aku sampai orgasme empat kali semalam. Kemungkinan hamilnya pasti besar. Kata tante.
Aku dan Naya hanya tersenyum-senyum saja sambil bergegas menuju kamar untuk mengenakan pakaian.
Aku berniat pergi ke bengkel hari ini, untuk membicarakan kepindahanku kepada Andi.
Kutunggangi motorku dan kupacu menuju tempat itu.
Sesampainya disana kulihat Andi sendang briefing bersama kedua karyawan kami.
wetssss.. tumben pagi-pagi uda nongol sini lah kita lagi dapet project baru
Aku menghampiri mereka, kami saling bertukar ide untuk membuat pemilik motor merasa puas dengan hasil modifikasi kami.
Tak lama, kami telah selesai berbincang. Aku mengajak Andi untuk berbicara diwarung kopi yang berjarak sepuluh meter dari bengkel kami.
Disana aku duduk bersama Andi disebuah bangku kayu panjang berwarna cokelat. Pesanan kopi kami segera tiba.
Andi mengambil kopinya dan meniup uap panas yang mengepul.
eh. Gue mau ngomong penting nih..
soal apa bro. ngomong aja kata Andi sambil menyeruput kopinya.
gw mau keluar dari bengkel. Kataku.
(sfx : Buurrrrrrr)
Andi menyemprotkan kopi dimulutnya. Kopi itu membasahi kaca etalase diwarung itu.
ehhh kenapa mas. Masi panas jangan di seruput dulu.. kata penjaga warung seraya menyerahkan lap putih bermotif kotak-kotak kepada kami.
Aku mengambil lap itu dan mulai mengelap kaca etalase yang penuh dengan lelehan kopi.
Andi memandang kearahku, terdiam. Aku menyadarinya, namun aku tetap tak berbicara sambil masih sibuk membersihkan sisa-sisa kopi yang kini mengalir di meja.
maksudlu gimana bray? Lu mau ninggalin gw sendirian? tanya Andi, wajahnya kini menunjukkan keseriusan. Kontras sekali dengan kebiasaannya yang selengean dan urakan. Aku masih terdiam.
coba-coba. Lu kasih gw satu alasan yang bagus kenapa lu mau ninggalin bengkel kita. Kita udah kerja keras bro dan kerja keras kita udah berbuah manis masa lu mau tinggalin gitu aja?tanya Andi.
gw bakal pindah rumah. Kataku singkat.
Andi terdiam. Cukup lama aku menunggu hingga Andi kembali berbicara.
oke alasan yang bagus.. sekarang pertanyaan kedua.. lu kasih alasan ke gw, kenapa lu harus pindah rumah. Tanya Andi lagi.
masalah keluarga bray.. kataku.
Andi menggaruk rambut dikepalanya. Rambutnya yang tadi tersisir rapi kini berubah awut-awutan seperti daun nanas.
kok tiba-tiba begini tanya Andi.
namanya masalah kan ga tau kapan datengnya bray.
ya tapi lu ga pernah cerita apa-apa ke gw kalo lu ada masalah. ternyata selama ini lu ngelamun kaya ayam sakit, ada masalah keluarga..dan bisa-bisanya lu ga mau cerita ke gw kalo lu ada masalah. Gw bakal bantu lu bray
kalo yang ini maaf bray.. sampai matipun gak akan gw ceritain ke siapapun lagi. Kataku.
lagi? Berarti lu pernah cerita keseseorang.
dua orang tepatnya
siapa? tanya Andi.
lu kepo banget si. Udah lu ga perlu ambil pusing. Jalan satu-satunya ya gw pindah rumah.
gini-gini-gini emang seberapa serius masalah keluarga lu?
mau tau aja apa mau tau banget? kataku sambil tersenyum.
ahhh. Ngehe banget ni anak kata Andi. Andi langsung memiting leherku dengan tangannya sambil mengacak-acak rambutku.
awww ampun.ampun.. kataku.
emank seberapa serius? Andi bertanya lagi.
Aku diam sesaat. Raut wajahku berubah serius
gue cuma punya dua pilihan bunuh diri, atau pindah rumah. Kalo lu jadi gw lu pilih mana? tanyaku.
Andi terdiam, mungkin ia kini menyadari, betapa serius masalah yang menghampiriku.
apa ga ada yang bisa gw lakuin buat bantu lu? tanya Andi.
Aku menggelengkan kepala.
kalau ada.. gw pasti udah cerita.. lu sohib gw bray. Mana mungkin gw ga cerita satu masalah kalo lu bisa cari jalan keluarnya kataku.
jadi seserius itu masalahnya? tanya Andi.
Aku kembali mengangguk sambil menyeruput kopiku yang sudah agak dingin.
oke gini.. kalo memang itu jalan satu-satunya. Gw dukung. Tapi sampai kapan pun lu ga boleh keluar dari bengkel.titik kata Andi.
tapi kalo gw pindahnya keluar pulau, atau keluar negeri gimana? Gw masih belom dapet kepastian…… kataku.
emank gw pikirin.. kalo lu masih di pulau jawa. Lu bisa dateng kesini sebulan sekali, kalau di luar pulau atau luar negeri lu bisa tetep briefing sama kita via internet.. abad 21 nih bray kata Andi.
ya tapi kan gw ga enak sama lo.. masa lo doang yang cape di sini sementara gw enak-enakan
pokoknya.. kalo lo masi nganggep gw temen lo. Lo jangan keluar dari bengkel titit. Ehh titik, bengkel ini kita bangun berdua kalo bengkel ini mau diakhirin, kita harus akhirin berdua. Sekarang kalo lo emank kekeh mau keluar dari bengkel lo pecat Dadang sama Woko.. dan persahabatan kita berakhir.. kata Andi.
ya elah parah lu ga kasian lu ama anak bini mereka? tanyaku.
Andi mengangkat bahunya.
yah. Itu semua tergantung lu.. andi kembali menyeruput kopinya yan tinggal separuh gelas itu.
Aku menghela nafas dan bersandar di tembok. Kupejamkan mataku, tak tau harus berkata apa.
yawdah. Kalo lo ga enak sama mereka, biar gw yang mecat. Andi bangkit dari tempat duduknya.
Kutarik tangannya untuk kembali duduk.
iye-iye oke kataku.
hahahahahaha.. nah gini kan baru sohib gue andi tertawa dengan tawanya yang khas.
ketawalu bikin rumput liar aja mati tau ngaca sono lo kalo ketawa mukalu mesum kataku.
hahaha. Udah-udah yang penting masalah sekarang uda kelar. Gw ga perlu tau masalahlu apa pokoknya lu selesaiin masalahlu trus lu kontak gw.. oke sekarang kita back to work mannn.. mas kopi dua berapa? Andi bangkit dari duduknya.
lima rebu aja. Kata penjaga warung. Andi menyerahkan selembar uang berwarna cokelat.
oke mang. Tengkyu.. kata Andi.
Kami pun kembali menuju bengkel. Sekali lagi aku menghela nafas panjang.
Teringat kembali kenanganku bersama Andi, ketika kami merintis usaha ini bersama-sama. Belajar bersama, gagal, memperbaiki kesalahan, merugi, sampai sekarang kami telah sukses. Andi memang sahabat terbaikku sejak dulu. Walaupun muka mesum dan perilaku selengean itu tak kunjung sembuh, namun kuakui baru kali ini aku memiliki sahabat yang selalu ada ketika aku membutuhkan.
Waktu berlalu. Jam tanganku menunjukkan pukul 14:00. Aku bersiap untuk pulang.
Aku pamit kepada Andi dan kedua karyawanku. Aku berjanji akan memberikan kabar secepat yang aku bisa. Kutunggangi motorku dan bergegas pulang.
Sesampainya dirumah kulihat mobil mama tidak ada. Mungkin belum pulang, pikirku.
Kuparkir motorku dihalaman. Kulihat piring kecil yang kuletakkan dibawah meja teras kini telah kosong. Kucing itu kembali rupanya. Aku mengambil piring itu dan meletakkannya di dapur.
Sesampainya di dapur, tante Shelly baru saja keluar dari kamar mandi. Kuletakkan piring itu di bak cuci.
mama sama kakak belum pulang tan? tanyaku.
belum sayang. Tadi mereka telpon katanya mereka nemu rumah bagus di daerah bogor. Mereka minat, jadi mereka langsung kesana buat lihat lokasi.
wah bogor, deket juga. Alhamdulilah kirain nyari rumahnya di jawa tengah gitu kataku sambil tersenyum
tante minta maaf sekali lagi Tom. Tante jadi nyusahin kalian. Kata tante.
ga papa tante. Tomi suka kok ML sama tante semalam tante hebat banget..
Ahhhh masa sih tante jadi malu. Kata tante yang kini menutupi wajah dengan kedua tangannya.
kita main lagi yuk tan. Mau ga?
ehhh tadi pagi kan udah main sama Naya sama mamamu.. udah kepingin lagi?
hehehe abis tante sexy banget sih kataku sambil meraba tubuh tante yang hanya terbalut kimono berwarna merah.
kalo gitu. Puasin tante lagi dong sayang tante berbisik ditelingaku.
lagi nih tan? maniak juga tanteku ini, begitu pikirku.
Tante menggengam lenganku dan menarikku keruang tengah
Kami berjalan menuju ruang tengah. Tempat dimana aku sering melakukan hubungan sexual bersama mama dan Naya. Aku merebahkan tubuh tante kesofa dan mulai membuka seluruh pakaianku.
sekarang mau gaya apa lagi nih tan. Tanyaku.
apapun lah. Yang penting kan sama-sama enak.. kata tante.
Kini ia meraih penisku yang belum menegang. Dalam satu hari ini sudah tiga kali aku orgasme, entah aku mampu melayani nafsunya kali ini atau tidak.
Ia mulai mengulum penisku. Mulut tante menyedot kuat batang penisku yang masih lunak. Bibirnya menyapu kulit peniku dari pangkal sampai ujung.
Mmmmmm tante pinter banget nyepongnya emank sering begini sama om ya?
ahh dia mah susah bangun, mesti di kenyot dulu kontolnya baru bisa bangun bisa orgasme sekali aja udah sukur kata tante. Ia kembali memainkan bibirnya yang lembut.
Penisku mulai menegang, ia mulai kewalahan memasukkan seluruh penisku kedalam mulutnya. Namun bak seorang pro, ia tetap mengulum penisku sampai ke pangkal. Kurasakan penisku menyentuh pangkal lidahnya.
Ahhhhhgila enak banget tante.. ceracauku.
Tante hanya menggumam ketika ia tertawa kecil. Aku meraih rambutnya dan menggenggamnya erat. Payudara tante berguncang pelan ketika ia memajumundurkan tubuhnya yang sintal.
lama-lama keluar di mulut ini tan.Ahhhh nikmat banget. Kataku.
jangan donk. Keluarin di memek tante aja masa dibuang sia-sia spermanya.
Aku mengerling ke halaman belakang rumah. Sepertinya asik juga berhubungan sex di udara terbuka. Apalagi halaman belakang rumah kami ditutupi oleh dinding yang cukup tinggi. Sehingga aku tak khawatir ada orang yang memergoki kami.
tan.. ML diluar yuk
ehhnanti kalo ada yang liat gimana?
temboknya tinggi kok tan yang penting jangan terlalu berisik. Kataku.
Tante tersenyum lebar.
ponakan tante ini ada-ada aja. Yuk keluar, tante juga udah ga tahan nih
Kami berjalan melewati pintu kaca menuju halaman belakang. Di halaman itu tumbuh dua pohon yang cukup besar salah satunya adalah pohon mangga, yang lain adalah pohon jambu.
Dibawah pohon jambu itu ada sebuah kursi taman yang panjang berwarna putih, namun karena cuaca warnanya kini mulai merubah kecoklatan. Aku menuntun tante menuju bangku yang terbuat dari semen itu.
Tanpa di komando, tante langsung merebahkan diri di atas bangku yang dingin itu. Udara luar yang segar membuat hasratku mulai bangkit. Aku menundukkan badan dan mendekatkan wajahku ke vagina tante.
Kujulurkan lidahku dan mulai menjilati klitorisnya.
Ahh.Ahhmmmhh tante mendesah perlahan, ia khawatir ada yang mendengar desahannya.
Aku menjilati klitorisnya dengan liar sementara kedua tanganku memegang paha tante.
Ia mengulurkan kedua tangannya meraih kepalaku. Menekan erat hingga aku agak kesulitan bernapas. Ia menggerakkan pinggulnya naik turun perlahan, nafsunya mulai bangkit.
Sssssh. Tom ayo masukin.. tante udah kepengen banget kata tante setengah berbisik.
Aku bangkit dan mengarahkan penisku ke lubang vaginanya.
Tante menarik kepalaku mendekat ke wajahnya.
puasin tante sayang bisiknya.
Ia mulai mengulum bibirku yang basah karena cairan kewanitaanya. Aku menekan penisku perlahan. Ohhh man. Berhubungan sex di alam terbuka benar-benar nikmat. Hembusan angin yang berdesir membuat bulu kuduk merinding, suara gemeresik daun menambah syahdu suasana di halaman belakang saat itu.
Aku mulai menggerakkan penisku. Perlahan-lahan kunaikkan tempo gerakanku semakin cepat.
Tante menekan bibirnya pada bibirku
mmmmmhhmmmhh.mhhh. ia mendesah di sela hembusan nafasnya.
Aku mendekap erat tubuh tante. Tubuhnya begitu lembut, kulitnya kenyal dan mulus. Nikmat sekali kurasakan kehangatan tubuh tante ketika kulit kami menyatu. Hawa dingin dari hembusan angin tak mampu menggoyahkan nafsu kami yang mulai membara.
Gerakanku kini mulai liar. aku tau, tante menyukai permainan yang kasar. Maka dari itu aku menghujamkan penisku dengan keras ke liang vaginanya.
MMmmmmAhhmmmmm desahannya mulai tak terbendung.
Tante membuka mulutnya, membiarkanku memainkan lidahku diantara bibirnya yang lembut. Ia hhhhaahhaaahhhhaa. Ia mendesah pelan ketika lidah kami bertautan.
Hujaman demi hujaman kulancarkan. Penisku menusuk vagina tante dengan liar. tak kusisakan sedikitpun penisku diluar vaginanya. Aku menancapkan penisku dengan kuat hingga seluruhnya tenggelam.
Mmmhh.hh sayang. Cepetin lagi dong. Pintanya.
hhhahhHhaaahh aku gak kuat tante
capek ya? Sini gantian, tante aja yang di atas.. kasian kamu kecapean..
Aku mengangguk. Kami bertukar posisi, kini aku merebahkan diri di bangku itu.
Tante menaiki tubuhku. Meski tante bertubuh sintal nan berisi, namun badannya tidak begitu berat. Ia mengarahkan penisku menuju liang vaginanya.
Tante mulai bergerak naik turun, payudaranya berguncang keras sekali. Indah sekali pemandangan buah dada berputing merah muda itu bergoyang dihadapanku. Cahaya yang masuk dari sela-sela daun dari pohon rindang ini menambah eksotis pemandangan yang kusaksikan.
mmmmppphh..mmmmm. tante mendesah sambil menggigit bibir bawahnya.
Ia menghujamkan tubuhnya dengan liar. penisku tenggelam kedalam lubang vaginanya yang licin. Kurasakan sensasi geli ketika kulit penisku bergesekan dengan vaginanya.
(sfx : duuugg.)
Sebuah suara di genteng rumah sebelah mengagetkan kami. Gerakan tante berhenti, kini ia mendekap tubuhku erat. Kami berdua menoleh ke tempat suara itu berasal. Jangan-jangan ada orang yang mengintip kami dari tadi, pikirku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar