Sang fajar mulai menampakkan kehadiranya. Pertanda pagi telah datang. Mataku terasa berat pagi itu, kelopak mata yang tak kunjung mau terbuka lebar seakan menempel di pelipisku.
Ingatanku mulai pulih tentang apa yang terjadi kemarin malam. Permainan yang telah kulakukan bersama Naya dan mama. Kutersenyum sendiri dalam lamunanku. Kulihat mama dan Naya masih terbaring di sisiku. Masih terlelap nampaknya.
Aku bergegas bangkit dan berjalan menuju kamarku. Mengambil handuk dan mandi, membersihkan diri. Sisa-sisa keringatku semalam terasa lengket menyelimuti badanku.
Setelah mandi dan mengenakan pakaian, kurapikan buku pelajaranku dan bergegas ke ruang tengah untuk sarapan. Kulihat mama telah berada disana, sibuk menyiakan makanan untuk sarapan pagi ini.
pagi ma. Kusapa mama dan kupeluk dia dari belakang.
eh sayang. Sudah rapi ya mama mengecup pipiku. Aku hanya tersenyum.
hari ini mama masuk kerja?tanyaku.
iya kerjaan mama sudah numpuk karena kemarin cuti..
eh sayang. Sudah rapi ya mama mengecup pipiku. Aku hanya tersenyum.
hari ini mama masuk kerja?tanyaku.
iya kerjaan mama sudah numpuk karena kemarin cuti..
Naya keluar dari kamarnya. Tampaknya ia pun sudah siap untuk berangkat kuliah.
pagi mah, pagi Tom. Sapa Naya. Ia pun duduk di sofa, memeriksa kelengkapan yang ada di dalam tasnya.
pagi mah, pagi Tom. Sapa Naya. Ia pun duduk di sofa, memeriksa kelengkapan yang ada di dalam tasnya.
Tak lama mama selesai menyiapkan sarapan untuk kami. Telur dadar, tempe goreng, dan roti selai adalah menu pagi itu. Mama memang tidak begitu senang memasak makanan yang rumit. Tapi itulah keluarga kami, menu pagi ini memang menu favorit kami sejak dulu.
Tak lama kami bersiap untuk berangkat.
Motor ku panaskan di halaman. Mama mengambil tasnya dan meletakkannya di bangku depan mobil.
Aku dan Naya terbiasa berangkat bersama. Karena kampus Naya memang tidak begitu jauh dari rumah.
Motor ku panaskan di halaman. Mama mengambil tasnya dan meletakkannya di bangku depan mobil.
Aku dan Naya terbiasa berangkat bersama. Karena kampus Naya memang tidak begitu jauh dari rumah.
Dalam perjalanan kami berbincang. Menyinggung kejadian semalam. Naya hanya tertawa-tawa saja ketika kami membahasnya. Tampak dia tidak keberatan mengenai aktivitas kami semalam.
Tak butuh waktu lama aku sampai di sekolahku. Naya sudah ku antarkan terlebih dahulu ke kampusnya. Teman-teman memandangku sedikit aneh hari ini. Tidak biasanya aku semangat pergi ke sekolah kata mereka. Mereka tidak tau saja apa yang sudah terjadi padaku kemarin ^^.
Hari itu berjalan menyenangkan. Sampai tiba saat guru BP mengadakan penyuluhan tentang sex. Tumben, topik hari ini begitu vulgar. Teman-teman satu kelas yang biasanya gaduh, kini hening. Seakan begitu tertarik tentang materi yang diberikan. Terlebih karena guru BPku adalah seorang wanita cantik. Primadona sekolah katanya. Bu Reni, begitu teman-temanku memanggilnya. Orangnya ramah dan pendengar yang baik. Tidak seperti guru BP kebanyakan, killer dan galak.
Topik hari itu memang tidak jauh dari free sex, kenakalan remaja, dan akibat yang ditimbulkan karenanya. Saat itu aku termenung sejenak. Apakah yang telah kulakukan semalam patut di benarkan? Tanyaku kepada diri sendiri. memang secara teknis aku tidak melakukan hubungan sex. Tetapi apa yang kurasakan di dalam hati ini mengartikan serupa seperti itu.
Topik hari itu memang tidak jauh dari free sex, kenakalan remaja, dan akibat yang ditimbulkan karenanya. Saat itu aku termenung sejenak. Apakah yang telah kulakukan semalam patut di benarkan? Tanyaku kepada diri sendiri. memang secara teknis aku tidak melakukan hubungan sex. Tetapi apa yang kurasakan di dalam hati ini mengartikan serupa seperti itu.
Ketika penyuluhan telah berakhir, bel pulang sekolah berdering. Tanda bahwa sudah saatnya kami pulang.
Kurapihkan buku-buku pelajaranku ke dalam tas dan bergegas menuju gerbang sekolah. Kulihat saat Bu Reni baru menuju ke ruangannya yang terpisah dari ruang guru. Membawa proyektor yang cukup berat yang tadi digunakan untuk memberi penyuluhan pada kami. Kuberanikan diri untuk menawarkannya bantuan.
sini saya bantu bu. Kelihatannya berat kataku
ohh kamu Tom. Boleh.. memang berat banget proyektornya ucapnya seraya menurunkan proyektor itu ke lantai.
OMG belahan dadanya terlihat. Tiba-tiba kepalaku mulai hangat membayangkan apa yang ada dibalik kemeja putih itu. Kutepis jauh-jauh bayangan itu dan kuraih proyektor di lantai. Dalam perjalanan bu Reni menanyakan padaku tetang tanggapanku terhadap materi yang diberikannya.
ohh kamu Tom. Boleh.. memang berat banget proyektornya ucapnya seraya menurunkan proyektor itu ke lantai.
OMG belahan dadanya terlihat. Tiba-tiba kepalaku mulai hangat membayangkan apa yang ada dibalik kemeja putih itu. Kutepis jauh-jauh bayangan itu dan kuraih proyektor di lantai. Dalam perjalanan bu Reni menanyakan padaku tetang tanggapanku terhadap materi yang diberikannya.
gimana materi saya tadi Tom tanyanya.
materinya bagus bu memang materi seperti itu yang dibutuhkan oleh anak-anak jaman sekarang. Teman-teman di kelas aja yang biasanya ribut terus sampe terdiamkataku. Bu Reni tertawa kecil mendengarnya.
kalo kamu sendiri gimana nakal juga ngak bergaulnya? tanyanya.
bergaul gimana bu pacar aja ngak punyakataku.
halah bohong kamu kan ganteng, tinggi, proporsional. Saya tau kok beberapa cewe yang suka sama kamu di sekolah inikatanya.
saya ga minat pacaran bu
lho..kenapa? kok tumben ada anak kaya kamu. Emang kamu belom pernah pacaran?
Aku menggelengkan kepalaku.
selama saya belum punya penghasilan sendiri, saya ga mau punya pacar bu. Saya ga mau nyusahin mama dan kakak saya yang cape-cape nyari uang. Masa saya habisin cuma buat pacaran ga jelas jawabku
materinya bagus bu memang materi seperti itu yang dibutuhkan oleh anak-anak jaman sekarang. Teman-teman di kelas aja yang biasanya ribut terus sampe terdiamkataku. Bu Reni tertawa kecil mendengarnya.
kalo kamu sendiri gimana nakal juga ngak bergaulnya? tanyanya.
bergaul gimana bu pacar aja ngak punyakataku.
halah bohong kamu kan ganteng, tinggi, proporsional. Saya tau kok beberapa cewe yang suka sama kamu di sekolah inikatanya.
saya ga minat pacaran bu
lho..kenapa? kok tumben ada anak kaya kamu. Emang kamu belom pernah pacaran?
Aku menggelengkan kepalaku.
selama saya belum punya penghasilan sendiri, saya ga mau punya pacar bu. Saya ga mau nyusahin mama dan kakak saya yang cape-cape nyari uang. Masa saya habisin cuma buat pacaran ga jelas jawabku
Bu Reni hanya tersenyum.
baguslah masih ada anak kaya kamu. Yang sadar capenya orang tua nyari uang katanya
baguslah masih ada anak kaya kamu. Yang sadar capenya orang tua nyari uang katanya
bu Reni juga kenapa belum nikah bu. Kan umur ibu sudah cukup matang tanyaku. Bu Reni saat itu umurnya sekitar 23-24 tahun.
baru juga putus Tom. Ucapnya pelan.
aduh maaf bu saya ga maksud menyinggung
gpp Tom. Soalnya ibu yg mutusin dia. Habis dia minta sex terus sih katanya
tapi ibu gak kasih kan. Kataku seraya membukakan pintu ruangannya.
ya ngak lah.. ibu sebagai guru BP kan harus bisa memberi contoh yang baik. Jangan cuma bisa nasehatin orang tetapi diri sendiri gak bener katanya.
Ku acungkan jempolku ke arahnya. Dia hanya tersenyum.
baru juga putus Tom. Ucapnya pelan.
aduh maaf bu saya ga maksud menyinggung
gpp Tom. Soalnya ibu yg mutusin dia. Habis dia minta sex terus sih katanya
tapi ibu gak kasih kan. Kataku seraya membukakan pintu ruangannya.
ya ngak lah.. ibu sebagai guru BP kan harus bisa memberi contoh yang baik. Jangan cuma bisa nasehatin orang tetapi diri sendiri gak bener katanya.
Ku acungkan jempolku ke arahnya. Dia hanya tersenyum.
Kuletakkan proyektor itu di sudut ruangan. Sesungguhnya pikiranku cukup terganggu dengan apa yang kulakukan semalam. Ingin sekali ku bertanya pada bu Reni, tapi canggung sekali aku untuk bertanya.
kok ngelamun Tom..? ada yang mau ditanyakan bu Reni memecah lamunanku.
Dasar lulusan psikologi, pikirku. Bisa-bisanya dia menebak apa yang kupikirkan.
kalau ada yang mau di tanyain jangan di pendam. Kali aja ibu bisa kasih pendapat
ada sih.. sedikit bu.. tapi ini aib. Saya takut aib saya tersebar kalau saya cerita sama orang lain kataku seraya mengambil bangku dan duduk di seberang bu Reni.
Dasar lulusan psikologi, pikirku. Bisa-bisanya dia menebak apa yang kupikirkan.
kalau ada yang mau di tanyain jangan di pendam. Kali aja ibu bisa kasih pendapat
ada sih.. sedikit bu.. tapi ini aib. Saya takut aib saya tersebar kalau saya cerita sama orang lain kataku seraya mengambil bangku dan duduk di seberang bu Reni.
Bu Reni terdiam, mimik wajahnya mulai serius.
sudah kewajiban saya untuk menjaga rahasia dari murid-murid saya Tom termasuk kamu. Jadi apapun yang kamu ceritakan tidak akan saya bocorkan kesiapapun kata bu Reni.
sudah kewajiban saya untuk menjaga rahasia dari murid-murid saya Tom termasuk kamu. Jadi apapun yang kamu ceritakan tidak akan saya bocorkan kesiapapun kata bu Reni.
Terdiam sesaat, mempertimbangkan antara bercerita atau tidak. Akhirnya kuputuskan untuk mempercayakan rahasiaku kepadanya. Kuceritakan apa yang terjadi semalam dan sebab kenapa semua itu terjadi. Bu Reni terdiam sesaat.
tapi kamu gak ngesex kan? tanyanya
Aku menggelengkan kepala. Bu Reni menghela nafas lalu memajukan tempat duduknya mendekat kearahku.
Aku menggelengkan kepala. Bu Reni menghela nafas lalu memajukan tempat duduknya mendekat kearahku.
ini rumit Tom jujur ibu gak bisa bilang apa-apa katanya.
Aku tersenyum mendengarnya. kamu sayang sama ibu dan kakakmu? tanyanya lagi.
sayang banget bu.. saya rela ngelakuin apapun demi mereka bahagia.. jawabku
Bu Reni tersenyum.
ibu juga punya adik laki-laki seumuran kamu lahkatanya.
semenjak orangtua kamu meninggal hanya dia yang ibu punya. Apapun akan ibu lakukan untuk melindungi dia dari pergaulan yang tidak benar lanjutnya
Aku tersenyum mendengarnya. kamu sayang sama ibu dan kakakmu? tanyanya lagi.
sayang banget bu.. saya rela ngelakuin apapun demi mereka bahagia.. jawabku
Bu Reni tersenyum.
ibu juga punya adik laki-laki seumuran kamu lahkatanya.
semenjak orangtua kamu meninggal hanya dia yang ibu punya. Apapun akan ibu lakukan untuk melindungi dia dari pergaulan yang tidak benar lanjutnya
Aku menarik napas panjang mendengar apa yang dikatakanya. Apa jangan-jangan bu Reni juga punya problem yang sama denganku.
apa yang kamu pikir benar Tom, ibu juga punya problem yang sama kayak kamu katanya
Lagi-lagi dasar lulusan psikiater, batinku.
ibu pernah mergokin adik lagi nonton film porno ibu tanya baik-baik, apakah dia punya pacar. Jawabannya tidak lanjutnya.
Aku terdiam mendengarkan lanjutan ceritanya.
memang normal untuk anak seumur kamu dan adik ibu untuk mulai punya orientasi sex. Tapi ibu khawatir dia terjerumus jalan yang salah. Katanya.
akhirnya saya sebagai kakaknya mencari cara bagaimana agar orientasi sex itu tersalurkan. Lanjutnya
Aku tersenyum mendengarnya.
kamu jangan tertawakan ibu ibu kan juga cewe normal yang punya nafsu.. katanya
Senyumku langsung berubah menjadi tawa kecil.
tuh kan kamu tertawakan. Bu Reni cemberut.
hehehe gpp bu lanjutkan pintaku.
tapi ya hanya sebatas seperti kamu, tanpa aktivitas sex hanya sebatas handjob, blowjob, dll katanya
tapi semenjak kejadian semalam, saya merasa ada perasaan yang berbeda kepada mama dan kakak saya bu kataku.
Bu Reni tersenyum.
perasaan kamu adalah alasan ibu mutusin pacar ibu juga Tomkatanya.
jadi ibu mulai cinta sama adik ibu?tanyaku.
Bu Reni mengangguk. Dia menghela nafas dan berkata yah.. ibu juga ngak tau sampai kapan harus begini Tom.
apakah wajar kalau saya mencintai mama dan kakak saya. Seperti cinta antara laki-laki dan perempuan? tanyaku.
sulit untuk dikatakan.. antara ya dan tidak, disatu sisi cinta tidak pernah memiliki batasan, baik itu gender, hubungan, usia, dll tapi resiko untuk hubungan incest memang cukup serius. Jika sampai lahir anak dari hubungan incest, anak tersebut memiliki resiko cukup tinggi mengalami buta warna katanya.
dan hubungan incest itu dilarang keras oleh agamalanjutnya.
tapi itu semua tergantung diri kita masing-masing ibu percaya tuhan pasti punya maksud tersendiri terhadap umatnya. Seperti saya saya dan adik saya saling melengkapi
Lagi-lagi dasar lulusan psikiater, batinku.
ibu pernah mergokin adik lagi nonton film porno ibu tanya baik-baik, apakah dia punya pacar. Jawabannya tidak lanjutnya.
Aku terdiam mendengarkan lanjutan ceritanya.
memang normal untuk anak seumur kamu dan adik ibu untuk mulai punya orientasi sex. Tapi ibu khawatir dia terjerumus jalan yang salah. Katanya.
akhirnya saya sebagai kakaknya mencari cara bagaimana agar orientasi sex itu tersalurkan. Lanjutnya
Aku tersenyum mendengarnya.
kamu jangan tertawakan ibu ibu kan juga cewe normal yang punya nafsu.. katanya
Senyumku langsung berubah menjadi tawa kecil.
tuh kan kamu tertawakan. Bu Reni cemberut.
hehehe gpp bu lanjutkan pintaku.
tapi ya hanya sebatas seperti kamu, tanpa aktivitas sex hanya sebatas handjob, blowjob, dll katanya
tapi semenjak kejadian semalam, saya merasa ada perasaan yang berbeda kepada mama dan kakak saya bu kataku.
Bu Reni tersenyum.
perasaan kamu adalah alasan ibu mutusin pacar ibu juga Tomkatanya.
jadi ibu mulai cinta sama adik ibu?tanyaku.
Bu Reni mengangguk. Dia menghela nafas dan berkata yah.. ibu juga ngak tau sampai kapan harus begini Tom.
apakah wajar kalau saya mencintai mama dan kakak saya. Seperti cinta antara laki-laki dan perempuan? tanyaku.
sulit untuk dikatakan.. antara ya dan tidak, disatu sisi cinta tidak pernah memiliki batasan, baik itu gender, hubungan, usia, dll tapi resiko untuk hubungan incest memang cukup serius. Jika sampai lahir anak dari hubungan incest, anak tersebut memiliki resiko cukup tinggi mengalami buta warna katanya.
dan hubungan incest itu dilarang keras oleh agamalanjutnya.
tapi itu semua tergantung diri kita masing-masing ibu percaya tuhan pasti punya maksud tersendiri terhadap umatnya. Seperti saya saya dan adik saya saling melengkapi
Pembicaraan berlanjut hingga hampir setengah jam. Perasaan mengganjal dihatiku sudah menghilang. Pembicaraan hari itu dengan bu Reni membuka mataku. Menambah wawasan baru untuk hidup. Ku naiki motorku dan bergegas untuk pulang.
Sesampainya di rumah motor kuparkir di halaman rumah dan ku gembok pagarnya, pintu tidak dikunci. Tanda bahwa Naya telah lebih dahulu sampai di rumah. Kulepaskan sepatuku dan kuletakkan di rak sepatu diteras.
Naya seperti biasa sudah asyik dengan komputernya. Melihat aku memasuki pintu dia menghampiri dan memelukku.
ehh adikku sayang sudah pulangkatanya
kakak baru mandi kak…. wangi bener badannya
iya dong. Kamu sudah makan? tanya Naya
belum. Pengen makan dirumah sama kakak kataku sambil tersenyum.
ehh adikku sayang sudah pulangkatanya
kakak baru mandi kak…. wangi bener badannya
iya dong. Kamu sudah makan? tanya Naya
belum. Pengen makan dirumah sama kakak kataku sambil tersenyum.
Kami bergandengan ke ruang tengah. Tempat kami biasa makan. Kami sekeluarga memang jarang makan di meja makan. Kami lebih suka makan di ruang keluarga sambil menonton TV.
Setelah makan, kakak menyodorkanku segelas eskrim.
mau eskrim gak.? Tanyanya.
mauuuu..ucapku seperti anak kecil.
Naya tersenyum mendengarnya. Kami berdua memakan eskrim sambil menonton TV.
Tom.. habis ini pijitin kakak mau ga? pintanya
hayooo apanya nih yang dipijit? Pundaknya kemaren udah. Kataku nakal.
sekarang yang ini Tom naya menunjuk payudaranya.
emang masih kurang gede kak? kataku sambil mengusap payudara Naya.
WTF. Ternyata Naya sudah tidak mengenakan bra. Terasa di telapak tanganku putingnya yang mulai mengeras. Kuusap-usap dan Naya mulai mendesah.
mau eskrim gak.? Tanyanya.
mauuuu..ucapku seperti anak kecil.
Naya tersenyum mendengarnya. Kami berdua memakan eskrim sambil menonton TV.
Tom.. habis ini pijitin kakak mau ga? pintanya
hayooo apanya nih yang dipijit? Pundaknya kemaren udah. Kataku nakal.
sekarang yang ini Tom naya menunjuk payudaranya.
emang masih kurang gede kak? kataku sambil mengusap payudara Naya.
WTF. Ternyata Naya sudah tidak mengenakan bra. Terasa di telapak tanganku putingnya yang mulai mengeras. Kuusap-usap dan Naya mulai mendesah.
Sssshhhh. Enak Tom.. desahnya.
Eskrim kami letakkan di meja. Kuselipkan tanganku memasuki kaosnya, dan kuraba dari dalam. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Naya membuka kacamatanya. Sungguh cantik sekali kakakku ini tanpa kacamata yang biasa di kenakannya, pikirku. Kudekatkan bibirku dengan bibirnya dan mulai menciumnya. Tampak Naya agak canggung.
Eskrim kami letakkan di meja. Kuselipkan tanganku memasuki kaosnya, dan kuraba dari dalam. Kudekatkan wajahku ke wajahnya. Naya membuka kacamatanya. Sungguh cantik sekali kakakku ini tanpa kacamata yang biasa di kenakannya, pikirku. Kudekatkan bibirku dengan bibirnya dan mulai menciumnya. Tampak Naya agak canggung.
kenapa kak? tanyaku
kakak belom pernah ciuman jawabnya
aku juga baru kemarin di ajarin mama. kataku sambil tersenyum.
Kulumat pelan bibirnya, dan kumasukkan lidahku. Tanganku kini mulai meremas payudaranya.
kak segini mah udah cukup gede kak kataku.
masa sih.. tapi punya mama gede banget loh katanya.
mama kan udah lama sering begini sama papa wajar lah kataku sambil membuka kausnya.
Naya mengangkat tangannya ke atas, memudahkanku melepaskan pakaiannya.
kakak belom pernah ciuman jawabnya
aku juga baru kemarin di ajarin mama. kataku sambil tersenyum.
Kulumat pelan bibirnya, dan kumasukkan lidahku. Tanganku kini mulai meremas payudaranya.
kak segini mah udah cukup gede kak kataku.
masa sih.. tapi punya mama gede banget loh katanya.
mama kan udah lama sering begini sama papa wajar lah kataku sambil membuka kausnya.
Naya mengangkat tangannya ke atas, memudahkanku melepaskan pakaiannya.
Ku selipkan wajahku di antara payudaranya. Naya mendekapku, erat sekali. Ku jilat belahan payudaranya.
Ahhh. Geli Tomkatanya sambil tersenyum.
kamu lepasin bajunya juga dong masa cuma kakak yang telanjang pintanya sambil membuka kancing seragamku. Tak lama kamipun sudah telanjang di ruang keluarga.
Ahhh. Geli Tomkatanya sambil tersenyum.
kamu lepasin bajunya juga dong masa cuma kakak yang telanjang pintanya sambil membuka kancing seragamku. Tak lama kamipun sudah telanjang di ruang keluarga.
Kulanjutkan lagi remasanku di payudaranya. Perlahan tapi pasti aku kuatkan remasanku.
Naya merangkulkan tangannya di leherku. Menarikku untuk merebah di atas tubuhnya. Kujilat lehernya agar dia merasa nyaman. Desahanya kini mulai berubah. Tampak dia sangat menikmati aktivitas kami. Perlahan jilatanku turun ke dadanya. Ketiak Naya sangat bersih, bebas dari bulu-bulu yang mengganggu. Iseng saja ku jilat ketiaknya. Dan dia tertawa.
geli tau katanya tapi tidak berusaha menepis jilatanku.
enak gak di jilat di situ kak? tanyaku. Naya mengangguk.
Kulanjutkan menjilat ketiaknya. Wangi sekali, mungkin karena Naya baru selesai mandi.
Tom. Isepin toket kakak tom pintanya. Kuturuti saja, kapan lagi ada payudara virgin yang bisa kunikmati^^.
Naya merangkulkan tangannya di leherku. Menarikku untuk merebah di atas tubuhnya. Kujilat lehernya agar dia merasa nyaman. Desahanya kini mulai berubah. Tampak dia sangat menikmati aktivitas kami. Perlahan jilatanku turun ke dadanya. Ketiak Naya sangat bersih, bebas dari bulu-bulu yang mengganggu. Iseng saja ku jilat ketiaknya. Dan dia tertawa.
geli tau katanya tapi tidak berusaha menepis jilatanku.
enak gak di jilat di situ kak? tanyaku. Naya mengangguk.
Kulanjutkan menjilat ketiaknya. Wangi sekali, mungkin karena Naya baru selesai mandi.
Tom. Isepin toket kakak tom pintanya. Kuturuti saja, kapan lagi ada payudara virgin yang bisa kunikmati^^.
Aktivitas kami berlanjut cukup lama. Namun tampaknya Naya tidak puas hanya dengan rangsangan di payudaranya. Kudengar desahannya mulai berkurang.
bosen ya kak? Memeknya mau di jilat juga ga? tanyaku.
mau dong kemarin mama dijilatin kayaknya enak
mau dong kemarin mama dijilatin kayaknya enak
Aku merubah posisi. Naya tetap kubaringkan di sofa. Kuarahkan lidahku ke klitorisnya dan kujilat perlahan sambil tetap kuremas payudaranya.
Ohhhh. Ahhh Ahh.. gila enak banget tom katanya. Aku tersenyum saja dan melanjutkan aksiku.
Jilatanku makin kupercepat, sesekali kucium dan kuhisap klitorisnya. Naya mulai menegang, matanyapun terpejam. Birahinya mulai memuncak. Kuremas payudaranya dengan kuat, dan ia melenguh panjang.
Jilatanku makin kupercepat, sesekali kucium dan kuhisap klitorisnya. Naya mulai menegang, matanyapun terpejam. Birahinya mulai memuncak. Kuremas payudaranya dengan kuat, dan ia melenguh panjang.
Uhhhh Ohhhhh.. dikit lagi sampai Tom.
Sudah hampir orgasme, pikirku. Kupilin puting Naya agak keras. Kuhisap klitorisnya dengan kuat.
Aaaaaa jeritan Naya tertahan. Cairan kewanitaanya menyembur ke wajahku, banyak sekali pikirku. Tampaknya Naya puas sekali dengan oral sex yang kuberikan.
Sudah hampir orgasme, pikirku. Kupilin puting Naya agak keras. Kuhisap klitorisnya dengan kuat.
Aaaaaa jeritan Naya tertahan. Cairan kewanitaanya menyembur ke wajahku, banyak sekali pikirku. Tampaknya Naya puas sekali dengan oral sex yang kuberikan.
udah belum kak? tanyaku.
Naya yang sedaritadi memejamkan matanya hanya mengangguk pelan. Menikmati sisa-sisa orgasmenya.
banyak banget keluarnya sampai belepotan beginikataku seraya meninggalkannya menuju dapur untuk mencuci mukaku.
Naya yang sedaritadi memejamkan matanya hanya mengangguk pelan. Menikmati sisa-sisa orgasmenya.
banyak banget keluarnya sampai belepotan beginikataku seraya meninggalkannya menuju dapur untuk mencuci mukaku.
Kuputar kran air di dapur. Air mengucur deras, kuambil air itu dengan kedua telapak tanganku dan kuusapkan ke wajahku.
Tiba-tiba Naya merangkulku dari belakang. Kurasakan payudaranya yang besar menempel erat di punggungku. Kupikir dia tertidur di sofa, ternyata dia mengikutiku kesini.
Tiba-tiba Naya merangkulku dari belakang. Kurasakan payudaranya yang besar menempel erat di punggungku. Kupikir dia tertidur di sofa, ternyata dia mengikutiku kesini.
makasih ya Tom. Kamu emang pinter banget nyenengin perempuan dikecupnya pipiku.
hehe masih belajar kok kalo ada yang kakak pengen bilang aja. Kataku
hehe masih belajar kok kalo ada yang kakak pengen bilang aja. Kataku
Naya memelukku. Aku kembali membasuh wajahku dengan air.
Tangan kanan Naya mulai ia turunkan ke selangkanganku, meraih penisku yang sedaritadi tegang.
nah lo yang ini belum dapat jatah ya. Kata Naya sambil tersenyum.
hehehe.. iya. Isepin donk kak kemaren enak banget di isepin sama mamahpintaku.
yuk kamu ke sofa lagi sana, kakak mau cuci memek kakak dulu becek banget ujarnya sambil berjalan menuju kamar mandi.
Tangan kanan Naya mulai ia turunkan ke selangkanganku, meraih penisku yang sedaritadi tegang.
nah lo yang ini belum dapat jatah ya. Kata Naya sambil tersenyum.
hehehe.. iya. Isepin donk kak kemaren enak banget di isepin sama mamahpintaku.
yuk kamu ke sofa lagi sana, kakak mau cuci memek kakak dulu becek banget ujarnya sambil berjalan menuju kamar mandi.
Kusudahi mencuci muka dan ku bergegas ke ruang tengah. Kurebahkan diriku di sofa. Tak lama Naya pun datang. Ia duduk di sampingku, kemudian merebahkan tubuhnya ke pangkuanku.
gede banget sih kontol kamu Tom..? ucapnya seraya meraih penisku yang menegang.
ya kalo udah keras ya segede ini kak kalo masi lembek ya tetap aja kecil kataku.
Naya hanya tersenyum dan mulai meremas-remas penisku. Kini tanganku bergerilya di dadanya. Meremas payudaranya yang kenyal, dan memilin putingnya yang kini mengeras lagi.
ya kalo udah keras ya segede ini kak kalo masi lembek ya tetap aja kecil kataku.
Naya hanya tersenyum dan mulai meremas-remas penisku. Kini tanganku bergerilya di dadanya. Meremas payudaranya yang kenyal, dan memilin putingnya yang kini mengeras lagi.
Naya mendekatkan wajahnya ke dadaku dan mulai menjilat putingku. Nikmat sekali rasanya, pantas Naya dan mama senang sekali di hisap putingnya. Rasa geli mulai menjalar di seluruh tubuhku. Nyaman sekali posisi yang kualami sekarang ini. Tapi rasanya ada yang kuranng kalau kami tidak bermain bertiga seperti kemarin.
Jilatan Naya lama kelamaan mulai turun ke penisku. Di jilatnya penisku layaknya menjilat eskrim.
Ohhh. Kak.. terusin kak.. kakak pinter banget. Kataku.
Naya diam saja, meneruskan jilatan di kepala penisku. Batang penisku kini di kocoknya pelan.
Ahhhh Emmmmm. Enak banget kak
hayo jadi ketagihan ya di oral? tanya Naya.
iya lah apalagi yang oral cewe secantik kakak.
gombal banget. Kata Naya, ia pun melanjutkan aksinya.
Ohhh. Kak.. terusin kak.. kakak pinter banget. Kataku.
Naya diam saja, meneruskan jilatan di kepala penisku. Batang penisku kini di kocoknya pelan.
Ahhhh Emmmmm. Enak banget kak
hayo jadi ketagihan ya di oral? tanya Naya.
iya lah apalagi yang oral cewe secantik kakak.
gombal banget. Kata Naya, ia pun melanjutkan aksinya.
Tak terasa 15 menit berlalu. Kini Naya menjilat dan menghisap buah penisku. Kurasakan agak sakit di perutku karena otot yang menegang akibat jilatan itu. Tak kukira efeknya akan seperti ini. Tapi entah dorongan dari mana, aku sangat menikmatinya. Rangsangan ini membuat birahiku makin memuncak.
kak di masukin kemulut donk kak isepin pintaku.
Naya menurutinya di masukkan batang penisku kemulutnya. Tampak Naya belum terbiasa, batang penisku hanya masuk sepertiganya. Tapi rasanya sudah amat nikmat.
Naya menurutinya di masukkan batang penisku kemulutnya. Tampak Naya belum terbiasa, batang penisku hanya masuk sepertiganya. Tapi rasanya sudah amat nikmat.
Naya mempercepat gerakannya. Membuatku kehilangan kontrol atas diriku.
ohh. AhhhSssshhh. Terus kak.. mau keluar nih kataku
Naya memperkuat isapannya pada penisku. Saat itulah kurasakan batang penisku mulai berdenyut. Kepala penisku memanas seperti akan meledak pikirku.
ohh. AhhhSssshhh. Terus kak.. mau keluar nih kataku
Naya memperkuat isapannya pada penisku. Saat itulah kurasakan batang penisku mulai berdenyut. Kepala penisku memanas seperti akan meledak pikirku.
(sfx : Crooottttt Crooottttt..)
AhhhhAhhhhh.Haaaahhhh Haaaaahh.. desahku.
Spermaku tumpah di mulut Naya. Ditelannya spermaku hingga bersih.
agak asin ya Tom? Kalo punya kakak agak asin juga ga? tanya Naya.
iya kalo punya kakak juga agak asin. Tapi punya kakak enak kok punyaku enak ga kak? aku bertanya baik. Naya hanya mengangguk dan melanjutkan menjilat sisa-sisa sperma di penisku.
AhhhhAhhhhh.Haaaahhhh Haaaaahh.. desahku.
Spermaku tumpah di mulut Naya. Ditelannya spermaku hingga bersih.
agak asin ya Tom? Kalo punya kakak agak asin juga ga? tanya Naya.
iya kalo punya kakak juga agak asin. Tapi punya kakak enak kok punyaku enak ga kak? aku bertanya baik. Naya hanya mengangguk dan melanjutkan menjilat sisa-sisa sperma di penisku.
kita mandi bareng yuk Tom ajak Naya.
Naya bangkit dari sofa dan mengulurkan tangannya padaku. Aku menyambut uluran tangannya dan bangkit berdiri.
kami berjalan bergandengan menuju kamar mandi. Kami masuk ke dalamnya. Sengaja kami biarkan pintu kamar mandi terbuka agar kami tau jika mama telah pulang kerja.
Naya bangkit dari sofa dan mengulurkan tangannya padaku. Aku menyambut uluran tangannya dan bangkit berdiri.
kami berjalan bergandengan menuju kamar mandi. Kami masuk ke dalamnya. Sengaja kami biarkan pintu kamar mandi terbuka agar kami tau jika mama telah pulang kerja.
kakak sexy banget sih kak kataku ketika aku memeluknya dari belakang.
ahh bisa aja kamu, sabunin badan kakak dong.
Kuambil botol sabun cair di pojok kamar mandi. Kutuangkan sedikit ke telapak tanganku dan mulai kuusapkan ketubuhnya.
ahh bisa aja kamu, sabunin badan kakak dong.
Kuambil botol sabun cair di pojok kamar mandi. Kutuangkan sedikit ke telapak tanganku dan mulai kuusapkan ketubuhnya.
Baru kali ini aku memandikan seorang perempuan. Sensasinya sangat sulit untuk diceritakan. Mengusap payudaranya dalam keadaan licin. Eksotis sekali.
Naya ikut mengambil sabun dan mengusapkannya ke tubuhku. Benar-benar tak terlupakan. Baik aku yang mengusap, atau aku yang diusap, keduanya betul-betul sangat nikmat. Dobel kenikmatan kupikir.
Kudekatkan wajahku pada wajah Naya dan kami mulai berciuman. Menikmati usapan, sentuhan, dan rabaan ditubuh kami masing-masing. Sungguh nikmat. Tak terasa cukup lama kami melakukannya hingga sabun ditubuh kami mengering.
Kuputar kran shower untuk membasahi tubuh kami. Kami masing saling mengusap tubuh satu sama lain untuk menghilangkan sisa sabun yang masih menempel. Dirasa sudah cukup bersih, aku keluar mengambil handuk untuk kami berdua.
Dingin sekali angin yang kurasakan menerpa tubuhku. Karena handuk kami jemur di halaman belakang, terpaksa aku keluar mengambilnya tanpa busana. Untunglah halaman belakang kami tertutup tembok yang cukup tinggi. Sekitar lima meter, sehingga aku tidak khawatir ada orang yang melihat.
Kuberikan handuk untuk dipakai Naya. Kami mengeringkan tubuh masing-masing lalu kembali duduk di sofa.
Tom kamu sayang gak sama kakak? tanya Naya.
ya sayang lah.. kakak kan baik sama aku, cantik, kakak satu-satunya pula.. masa aku gak sayang sama kakak jawabku.
kakak juga sayang sama kamu. Katanya sambil tersenyum dan mencium pipiku.
tapi kalo nanti kakak udah punya pacar, pasti kakak lebih sayang sama pacar kakak kataku.
kalo gitu kita pacaran aja gimana.? Kata Naya sambil tersenyum lebar.
lah mana boleh begitu.. masa saudara pacaran kataku
ihhh. Ini yang kita lakuin aja aktivitas suami istri.. masa pacaran gak boleh..
ya tapi apa kata orang kak, kalau sampe tetangga tau gimana? tanyaku
mana mungkin tetangga tau, kita peluk-pelukan aja wajar sebagai kakak adik. Asal jangan ciuman di depan umum aja katanya.
oke siapa takutkataku.
janji ya kamu harus setia sama kakak kata Naya.
Kami mengaitkan jari kelingking kami sebagai tanda janji.
ya sayang lah.. kakak kan baik sama aku, cantik, kakak satu-satunya pula.. masa aku gak sayang sama kakak jawabku.
kakak juga sayang sama kamu. Katanya sambil tersenyum dan mencium pipiku.
tapi kalo nanti kakak udah punya pacar, pasti kakak lebih sayang sama pacar kakak kataku.
kalo gitu kita pacaran aja gimana.? Kata Naya sambil tersenyum lebar.
lah mana boleh begitu.. masa saudara pacaran kataku
ihhh. Ini yang kita lakuin aja aktivitas suami istri.. masa pacaran gak boleh..
ya tapi apa kata orang kak, kalau sampe tetangga tau gimana? tanyaku
mana mungkin tetangga tau, kita peluk-pelukan aja wajar sebagai kakak adik. Asal jangan ciuman di depan umum aja katanya.
oke siapa takutkataku.
janji ya kamu harus setia sama kakak kata Naya.
Kami mengaitkan jari kelingking kami sebagai tanda janji.
Sore menjelang. Langit telah berubah warna menjadi jingga. Saat itu kudengar mobil mama sudah sampai di depan pintu gerbang. Aku bergegas mengenakan celana pendek dan membukakan gerbang untuk mama.
kamu sudah makan Tom? tanya mama
Mama keluar dari mobilnya sambil membawa setumpuk kertas di tangannya.
belum mah tadi Cuma makan eskrim. Dibeliin sama kakak Aku menghampiri mobilnya untuk memasukkannya kedalam garasi.
yaudah mama masuk duluan ya
ya mah
Mama keluar dari mobilnya sambil membawa setumpuk kertas di tangannya.
belum mah tadi Cuma makan eskrim. Dibeliin sama kakak Aku menghampiri mobilnya untuk memasukkannya kedalam garasi.
yaudah mama masuk duluan ya
ya mah
Segera aku masuk kedalam mobil dan memutar kuncinya. Deru mesin mobil mulai terdengar.
Tak lama mobilpun selesai kuparkir. Tak lupa kugembok pagar rumah kami agar tidak ada rasa khawatir.
Tak lama mobilpun selesai kuparkir. Tak lupa kugembok pagar rumah kami agar tidak ada rasa khawatir.
Ketika aku memasuki pintu rumah, mama sedang duduk di samping Naya yang masing mengenakan handuk. Mama mengengok ke arahku.
hayo kalian habis ngapain? Gak nunggu-nunggu mama ya. Kata mama
Aku hanya tersenyum.
mah aku sama Tomi udah jadian jadi pacar lho mam kata Naya.
ehh dasar kalian bilang aja biar lebih mesra dirumah ya kan? kata mama sambil mencubit pipi Naya. Naya pun tersenyum lebar dan memeluk mama.
Aku hanya tersenyum.
mah aku sama Tomi udah jadian jadi pacar lho mam kata Naya.
ehh dasar kalian bilang aja biar lebih mesra dirumah ya kan? kata mama sambil mencubit pipi Naya. Naya pun tersenyum lebar dan memeluk mama.
mama mau mandi dulu ah.. keringetan nih habis macet-macetan dijalan
mau kita mandiin gak mah? tanyaku.
iya mahh.. mandi bareng yuk Naya tanpa dikomando langsung menyergap mama dari belakang dan membuka kancing kemejanya satu persatu.
yuk mama kan belum dapet jatah hari ini kata mama sambil membantu Naya melepaskan pakaiannya.
Aku menghampirinya dan membuka kait pada celananya. Mama menaikkan pinggulnya agar memudahkanku melepaskan celananya. Kuturunkan perlahan celananya dan kuletakkan dilantai.
Bra dan celana dalam mama juga tak lupa kami lucuti. Tak lama kemudian mama telah bugil di ruang tengah.
mau kita mandiin gak mah? tanyaku.
iya mahh.. mandi bareng yuk Naya tanpa dikomando langsung menyergap mama dari belakang dan membuka kancing kemejanya satu persatu.
yuk mama kan belum dapet jatah hari ini kata mama sambil membantu Naya melepaskan pakaiannya.
Aku menghampirinya dan membuka kait pada celananya. Mama menaikkan pinggulnya agar memudahkanku melepaskan celananya. Kuturunkan perlahan celananya dan kuletakkan dilantai.
Bra dan celana dalam mama juga tak lupa kami lucuti. Tak lama kemudian mama telah bugil di ruang tengah.
yuk mah.. kita mandi. Naya bangkit dari duduknya dan mengulurkan tangan pada mama.
nanti abis mandi kita pijitin deh mama pasti cape abis kerja kataku.
iya tuh.. karena kemarin cuti kerjaan mama numpuk sampai harus lembur. Makanya mama bawa pulang aja habis kangen sama kalian.. kata mama.
nanti abis mandi kita pijitin deh mama pasti cape abis kerja kataku.
iya tuh.. karena kemarin cuti kerjaan mama numpuk sampai harus lembur. Makanya mama bawa pulang aja habis kangen sama kalian.. kata mama.
Kami menggandeng mama ke dalam kamar mandi. Sesampainya di dalam aku menyalakan shower dan Naya mengambil botol sabun.
Kami melumuri tubuh mama bersama-sama. Naya dari depan, dan aku dari belakang. Ohh.. lagi-lagi penisku mulai mengeras. Mama menyelipkan penisku di antara pahanya dalam posisi berdiri tegak.
Ahh.. mah enak banget mah di jepit.. kataku.
kamu gerakin dong biar lebih enak kan udah licin kena sabun kata mama.
kamu gerakin dong biar lebih enak kan udah licin kena sabun kata mama.
Kumajukan pinggulku kedepan dan kebelakang. Kunikmati sensasinya, merasakan penisku berada di selangkangan seorang perempuan. Naya yang berada di depan menyabuni perut dan payudara mama. di usapnya payudara mama yang licin karena terkena sabun.
OhhhSsssshhh.. mama mendesah. Tampaknya gesekanku di selangkangannya ikut mengenai klitorisnya.
Nafsu mama mulai bangkit. Dikecupnya bibir Naya yang sedari tadi mengelus dan meremas payudaranya. Naya membalas ciuman itu. Mamapun membalas remasan di payudaranya dengan meremas payudara Naya. Pergumulan mereka terlihat begitu panas.
Nafas mereka memburu. Mama yang telah dirasuki nafsu menyelipkan tangannya ke selangkangan Naya. Diusapnya klitoris Naya seraya kini mama menghisap payudara Naya.
Pergumulan kami berlangsung cukup lama. Akhirnya kami merasa cukup kedinginan dan menyudahi permainan kami.
Pergumulan kami berlangsung cukup lama. Akhirnya kami merasa cukup kedinginan dan menyudahi permainan kami.
Kami mengeringkan diri dan bergegas menuju kamar mama. Naya membiarkan lampu dalam keadaan mati, ia berjalan menuju ke jendela untuk menutup tirainya.
Mama kini merebah di ranjangnya. Naya segera mengambil posisi di samping mama. mama mulai meraba dan meremas payudara Naya sementara aku bermain di vaginanya. Kujilat klitorisnya agar mama mulai bernafsu lagi. Benar saja tidak lama berselang mama mulai mendesah dan menekan kepalaku dengan tangannya.
Masukin pake jarimu dong Tom. Mama pengen dimasukin kata mama. Sepertinya mama merasa tidak tega jika memintaku memasukkan penisku kedalam vaginanya. Mungkin karena aku masih perjaka. Kuturuti kemauan mama. kumasukkan dua jariku ke dalam vaginanya.
Desahan mama semakin menjadi-jadi. Diiringi dengan rangsangan yang di berikan Naya di payudaranya, mama semakin dekat dengan orgasmenya. Kupercepat kocokanku untuk mengimbangi nafsunya.
Mama sangat menikmatinya, pikirku.
Keringat kini telah membasahi tubuh kami. Permainan berlanjut semakin panas. Mama tampaknya sudah terhanyut dalam luapan nafsunya.
Mama sangat menikmatinya, pikirku.
Keringat kini telah membasahi tubuh kami. Permainan berlanjut semakin panas. Mama tampaknya sudah terhanyut dalam luapan nafsunya.
Ahhh.. Ahhhh. Aaaa, sedikit..lag..gii Tom desahan mama terputus.
Kini tiga jari kumasukkan ke dalam vagina mama. berharap mama cepat menggapai orgasmenya.
Tidak dipungkiri tubuhku sudah sangat lelah karena bermain dengan Naya tadi siang.
Kini tiga jari kumasukkan ke dalam vagina mama. berharap mama cepat menggapai orgasmenya.
Tidak dipungkiri tubuhku sudah sangat lelah karena bermain dengan Naya tadi siang.
Hmmmpphhh Ohhhhhh. Ahhh. Mama melenguh panjang.
Aku memperlambat kocokanku, membiarkan mama menikmati sisa-sisa orgasmenya.
Aku memperlambat kocokanku, membiarkan mama menikmati sisa-sisa orgasmenya.
enak banget sih kayanya ma tanya Naya.
iya lah.. kalian kan pinter memuaskan mama. kata mama.
emang sama jari aja udah enak ya ma? tanyaku
sebenernya sih tetap ada yang kurang tapi kan kamu masih perjaka. Masa perjakamu diambil mama kata mama.
kalo gitu perjakamu buat kakak aja Tom.. Naya tersenyum.
berarti perawan kakak buat aku donk.. kataku
iya lah.. kalian kan pinter memuaskan mama. kata mama.
emang sama jari aja udah enak ya ma? tanyaku
sebenernya sih tetap ada yang kurang tapi kan kamu masih perjaka. Masa perjakamu diambil mama kata mama.
kalo gitu perjakamu buat kakak aja Tom.. Naya tersenyum.
berarti perawan kakak buat aku donk.. kataku
Kami tertawa bersama. Sore itu cukup melelahkan bagi kami. Namun mama tetap harus mengerjakan tugas kantor yang telah dibawanya.
Akhirnya hanya aku dan Naya yang berbaring di ranjang mama. mama telah mengenakan kimononya dan menuju ruang tengah untuk menyelesaikan tugasnya.
besok kita ngesex yuk kak kataku.
makanya kamu pulang cepat besok kata Naya sambil mulai memejamkan matanya.
makanya kamu pulang cepat besok kata Naya sambil mulai memejamkan matanya.
Rasa lelah ditubuhku mengundang rasa kantuk yang tak tertahan. Hari ini memang melelahkan, tapi hari ini sangat menyenangkan.
Bunyi detik jam dinding mulai menghipnotisku. Membuat rasa kantuk mengambil alih kendaliku. Mataku mulai terpejam, hanyut dalam buaian kenikmatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar