
Aku melirik jam tangan, ya ampun sudah nyaris jam dua belas malam. Kacaunya batere hpku habis. Di tengah kebingungan, tiba-tiba aku dikagetkan suara klakson mobil. Ada sebuah mobil bak terbuka parkir dibelakang mobilku. Aku sempat kaget ternyata mereka adalah petugas dinas kebersihan jalan tol yang baru selesai menjemput tukang sapu jalan tol. Dari perkenalan singkat aku ingat nama mereka Roy, Boy dan Joy, sepintas ketiganya setype, berkulit hitam, dekil, Roy tinggi besar, Boy gendut dan Joy kurus, rambut ketiganya masih berantakan dan dari jauh bau keringat menyengat sudah tercium bahkan semenjak mereka turun dari mobil. Tampaknya mereka baru mau pulang setelah bekerja menyapu jalan tol ini.
“Malam tante, apakah tante baik-baik saja?”, tanya salah satu dari mereka.
“Oh, aku tidak apa-apa, hanya mobilku yang mogok”, sahutku.
“Asapnya tebal sekali tante, boleh saya coba bantu lihat?” kata temannya.
“Oh silahkan..”, sahutku.
“kenalkan tante, saya Roy”, sahut pria terakhir yang turun dari mobil, matanya tampak belanja ke arah belahan dadaku yg rendah dan ya ampun… wajahnya seram sekali, seperti ada bekas luka memanjang di pipinya.. ngeri sekali.
Roy yang sepintas mirip Budi Anduk itu lalu memperkenalkan dua temannya, “itu yang gendut Boy tante, dan yang gondrong lagi lihat mesin mobil tante namanya Joy” lanjutnya sambil menunjuk dua temannya.
Si Boy lebih mendingan sedikit, meski kulitnya tampak paling hitam dibanding lainnya namun wajahnya mengingatkanku pada sosok Benoe Boeloe yang sering muncul di transtv. Sementara Joy, sepertinya lebih mirip Sule, agak gondrong gitu.
Sambil tertawa geli aku memperkenalkan diri, “panggil saja aku Nita”, sahutku.

“Ya ampun.. aku lupa periksa tadi yah.. aduh hpku mati lagi.. gimana yah?” balasku agak panik.
Waduh, mobil yang kubawa ini tidak mungkin bisa jalan lagi malam ini.. Berarti aku harus panggil taxi dan telpon asuransi mobilku, pikirku dalam hati.
“Silahkan tante, pakai hp saya..” kata Boy menyerahkan hpnya padaku.
Aku sibuk kembali ke dalam mobil mencari nomor telepon taxi dan asuransiku. Setelah beres, aku kembali menemui mereka. Kap mobilku sudah ditutup, asap sudah tidak terlalu ngebul.
“Wah, tante mobil ini mahal sekali kalau di servis yah” sahut Roy
“Iya tante, kok bisa mercy S600 seperti ini radiatornya sampai kosong tante? Sayang banget nih rusak.. eh, asuransi sudah ditelpon tante? Sudah telpon taxi juga? Kalau mau, kami biar temani tante dulu disini sampai semua beres” sahut Boy beruntun membuatku bingung.
“oohh iya iya kalau kalian ga keberatan, dengan senang hati tante mau ditemani” singkatnya
Setelah hampir setengah jam menungu, Derek dari asuransiku datang. Setelah urusan administrasi selesai dan mobilku diderek kini aku yang bingung. Karena taxi yang kupesan tak kunjung tiba.
“Tante, kalau mau biar kami yang antar tante pulang, sepertinya malam minggu begini akan sulit mendapat taxi kosong”, kata Joy.
Aku masih berkeras menunggu dan akhirnya aku ditemani pria itu menunggu taxi di pinggir jalan tol, karena iseng Boy mulai memainkan fasilitas video dari hpnya,
BERSAMBUNG....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar