Cerita Plus Plus

Cerita Seks dan 17 Plus Plus Cerita Panas Cerita Dewasa Cerita Ngentot Pengalaman ML Pengalaman Sex Pengalaman Seks Meniduri Pembantu

window.open('http://graizoah.com/afu.php?zoneid=3334601')

Rabu, 23 Januari 2013

Pengalaman Bercinta Fanny Puspita Model Panas Terbaru Part.3

Bagi para penggemar temanlembur.com pasti sudah tidak asing lagi dengan Model satu ini , Fanny Pusipta.Di postingan kami sebelumnya sudah menampilkan beberapa foto dan biodata si doi, nah di kesempatan kali ini kami akan berbagi sedikit pengalaman Bercinta si Fanny Puspita... yuk kita cek aja :


Perkenalkan Namaku Fanny Puspita atau kerap disapa "Tata" oleh sebagian teman"ku. Dikesempatan kali ini aku pengen berbagi pengalaman pertamaku dalam bercinta.
Sebenarnya aku sedikit malu dan sedih mengingat pengalaman yang tak pernah bisa kulupakan yg terjadi pada diriku diwaktu itu, tp smua itu adalah masalalu dan sekarang ini aku juga sudah sangt terbiasa dengan semua itu "hahaha" ya udah langsung ke ceritanya ya :)

Hmm…menurut teman-temanku, wajahku cantik dengan kulit eksotis dan tubuh seksi. Mataku yang sayu sering membuat pria tergila-gila padaku. Aku sendiri tidak GR tapi aku sangat merasakan pria banyak yang ingin sekali bercinta denganku. Aku dalam hati juga merasa senang dan ada kebanggaan tersendiri merasakan hal itu, karena pada dasarnya aku juga sangat menggemari hal yang satu itu :)

Sebenarnya aku dibesarkan di keluarga yg taat beragama. Dari SD hingga SMP aku disekolahkan di sebuah sekolah berlatar belakang agama. Sebenarnya dari kelas 6 SD, gairah seksual saya tinggi sekali tetapi saya selalu berhasil menekannya dengan membaca buku atau melakukan kegiatan-kegiatan lainnya yang bisa membuatku lupa. Selesai SMP tahun 2001, saya melanjutkan ke SMA negeri di Daerah Tegal.

Di hari pertama masuk SMA, aku sudah langsung akrab dengan teman-teman baruku bernama Nita, Angki dan Clara. Mereka cantik, kaya dan pintar. Dari mereka bertiga, terus terang yang bertubuh paling indah adalah si Nita. Tubuh saya cenderung biasa saja dan pada waktu itu jujur aku sedikit minder dengan mereka,tetapi mereka sepertinya mengerti akan perasaanku itu dan mereka terus memberikanku semangat dan menimbulkan rasa percaya diriku dengan memberikan pujian kepada setiap lekuk tubuhku dan untuk bentuk payudaraku mereka bilang indah,meskipun tidak terlalu besar tetapi bentuknya sempurna dan kencang.jujur aku sangat senang sekali mempunyai teman seperti mereka.

Di suatu hari Sabtu, sepulang sekolah kami menginap ke rumah Nita di daerah Kapuas(Tegal). Rumah Nita besar sekali dan punya kolam renang. Di rumah Nita, kami ngerumpi segala macam hal sambil bermalas-malasan di sofa. Di sore hari, kami berempat ganti baju untuk berenang. Di kamar Nita, dengan cueknya Nita, Angki dan Clara telanjang didepanku untuk ganti baju. Saya awalnya agak risih tetapi saya ikut-ikutan cuek. Saya melirik tubuh ketiga teman saya yang langsing. Ku lirik selangkangan mereka dan bulu kemaluan mereka tercukur rapi bahkan Nita mencukur habis bulu kemaluannya. Tiba-tiba si Clara berteriak ke arah saya...

“Gile, jembut Tata lebat banget”
 Kontan Nita dan Angki menengok kearah saya. Saya menjadi sedikit malu.

 “Dicukur dong Vita, enggak malu tuh sama celana dalam?” kata Angki. 

“Gue belum pernah cukur jembut” jawabku. 
“Ini ada gunting dan shaver, cukur aja kalau mau” kata Nita.

 Saya menerima gunting dan shaver lalu mencukur Bulu Kemaluanku di kamar mandi Nita. Angki dan Clara tidak menunggu lebih lama, mereka langsung menceburkan diri ke kolam renang sedangkan Nita menungguku . Sewaktu aku mencoba merapikan bulu kemaluanku, Vera masuk ke kamar mandi dan melihat hasilnya. 
“Kurang pendek, Taa. Abisin aja” kata Nita. 
“Nggak berani, takut lecet” jawabku. 
“Sini gue bantuin” kata Nita.
Nita lalu berjongkok di hadapanku. Saya sendiri posisinya duduk di kursi toilet. Kemudia Nita membuka lebar kaki saya lalu mengoleskan shaving cream ke sekitar vagina. Ada sensasi getaran menyelubungi tubuhku saat jari Nita menyentuh vaginaku. Dengan cepat Nita menyapu shaver ke bulu kemaluanku dan menggunduli semua rambut-rambut didaerah kelaminku. Tak terasa dalam waktu 5 menit, Nita telah selesai dengan karyanya. Ia mengambil handuk kecil lalu dibasahi dengan air kemudian ia membersihkan sisa-sisa shaving cream dari selangkanganku. 

“Bagus kan?” kata Nita.
 Saya menengok ke bawah dan melihat vaginaku yang botak seperti bayi. Bagus juga kerjaannya. Nita lalu jongkok kembali di selangkanganku dan membersihkan sedikit selangkanganku. 

“Tata, elo masih perawan ya?” kata Nita. “Iya, kok tau?” “Vagina elo rapat banget” kata Nita. Sekali-kali jari Nita membuka bibir vagina ku. Nafasku mulai memburu menahan getaran dalam tubuhku. Ada apa ini? Tanya saya dalam hati. Nita melirik ke arahku lalu jarinya kembali memainkan vaginaku.

“Ooh, Nita, geli ah”
 Nita nyengir nakal tapi jarinya masih mengelus-elus vaginaku. Saya benar-benar menjadi gila rasanya menahan perasaan ini. Tak terasa saya menjambak rambut Nita dan Nita menjadi semakin agresif memainkan jarinya di vaginaku. Dan sekarang ia perlahan mulai menjilat vagina saya. “Memek kamu wangi” “Jangan Nita” pinta saya tetapi dalam hati ingin terus dijilat.

Nita terus menjilat vagina saya. Bibir vagina saya dibuka dan lidahnya menyapu seluruh vagina saya. Klitorisku dihisap dengan keras sehingga nafas saya tersentak-sentak. Saya memejamkan mata menikmati lidah Nita di vaginaku "sungguh pengalaman pertamaku yg luar biasa nikmatnya". Tak berapa lama saya merasakan lidah Nita mulai naik kearah perut lalu ke dada. Hatiku berdebar-debar menantikan perbuatan Nita berikutnya.

Dengan lembut tangan Nita membuka BH-ku lalu tangan kanannya mulai meremas payudara kiriku sedangkan payudara kananku dikulum oleh Nita. Inikah yang namanya seks? Tanyaku dalam hati. 15 tahun saya mencoba membayangkan kenikmatan seks dan saya sama sekali tak membayangkan bahwa pengalaman pertamaku akan dengan seorang Wanita. Tetapi nikmatnya luar biasa. Nita mengulum puting payudaraku sementara tangan kanannya sudah kembali turun ke selangkanganku dan memainkan klitorisku. Saya menggeliat-geliat menikmati sensualitas dalam diriku. Tiba-tiba dari luar suara memanggil

"Woi, lama amat didalam..Mau berenang enggak sih ??"

Nita tersenyum lalu berdiri. Saya tersipu malu kemudian saya bergegas memakai baju berenang dan kami berdua menyusul kedua teman kami yang sudah berenang.

 Di malam hari selesai makan malam, kita berempat nonton TV dikamar Nita. Oiya, orang tua Nita sedang keluar negeri sedangkan kakak Nita lagi keluar kota karenanya rumah Nita kosong. Setelah bosan menonton TV, kami menggosipkan orang-orang di sekolah. Pembicaraan kami ngalor-ngidul hingga Nita membuat topik baru dengan siapa kita mau bersetubuh di sekolah. Angki dan Clara sudah tidak perawan sejak SMP. Mereka berdua menceritakan pengalaman seks mereka dan Nita juga menceritakan pengalaman seksnya, saya hanya mendengarkan kisah-kisah mereka.

“Kalau gue, gue horny liat si Ari anak kelas I-6″ kata Clara. “Iya sama dong, tetapi gue lebih horny liat si Marcel. Kayaknya kontolnya gede deh” kata Angki. 
Kemudian saya juga ikut komentar “Terus terang ya, klo gue horny banget kalo liat si Alex. Sering banget gue bayangin kontol dia muat enggak di vagina gue. Sorry ya Nita, gue kan tau kalo si Alex cowok elo” kata saya sambil tersenyum. “Hahaha, nggak apa-apa lagi. Banyak kok yang horny liat dia. Si Angki dan Clara juga horny tuh pasti ” kata Nita. kemudian Kami berempat tertawa bersama-sama waktu itu.

 “Eh Taa, beneran nih elo sering mikirin Alex?”
 “Iya sih, kenapa? Nggak apa-apa kan gue ngomong gitu?” tanya saya.
 “Nggak apa-apa kok. Gue orangnya nyantai aja” kata Nita.
 “Ehh..ehh kira-kira elo pernah ada rasa pengen ngentot nga ?” Nita kembali bertanya.
 “Hah? Dengan siapa?” tanya saya terheran-heran.
 “Dengan Alex lah. Semalam gue cerita ke Alex dan Alex juga tertarik untuk ML dengan kamu”
 “Ah gila loe Nit” jawab saya. “Mau enggak?” desak Nita.
 “Terus kamu sendiri gimana?” tanya saya dengan heran.
 “Saya sih cuek aja. Kalo bisa bikin teman senang, kenapa enggak?” Jawabnya.
 “Ya boleh aja deh” kata saya dengan deg-degan.
 “Mau sekarang di rumahku?” kata Nita mendesak. 
 “Boleh deh” kata saya sambil sedikit membayangkan apa yang akan terjadi nanti dan bagaimana rasanya"

..... To be Continued
(Simak kelanjutan Ceritanya di Postingan selanjutnya)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar