Cerita Plus Plus

Cerita Seks dan 17 Plus Plus Cerita Panas Cerita Dewasa Cerita Ngentot Pengalaman ML Pengalaman Sex Pengalaman Seks Meniduri Pembantu

window.open('http://graizoah.com/afu.php?zoneid=3334601')

Minggu, 02 Desember 2012

Linda dan Ayahnya

Sejak ibunya meninggal dunia, Linda selalu dtang ke rumah ayahnya, untuk membantu ayahnya. Terkadang bersih-bersih rumah dan sebagainya. Kematian ibunya, sebuah setelah penikahannya dengan Benny dan mereka langsung pindah rumah. Ibunyameninggaldunia karena kecelakaan kereta api. Abang linda dan kedua kakaknya yang juga sudah menikah, jauh dari kota mereka. Kepergiaannya membantu ayahnya, selalu mendapat restudari suaminya Benny, malah Benny menyuruhnya. Bahkan Benny juga meminta agar ayah linda mertuanya mau tinggal bersama mereka.


Saat Linda memasuki rumah, dia langsung ke dapur, karena di ruang tamu tak ada orang. Saat Linda melintas kamarmandi, dia sempat melihat ayahnya telanjang saat mandi. Berdegup jantung Linda melihat tubuh ayahnya yang tegap walau sudah berusia 50 tahun. Ayahnya memang seorang buruh angkut di pelabuhan, hingga otot-ototnya kelihatan kuat. Hitam legam dan tinggi. Malamnya, Linda susah tertidur. Saat bersetubuh dengan Benny suaminya, justru ayahnya yang terbyang dalam benaknya.

Tiga hari kemudian Linda datang lagi. Sengaja memakai baju yang sangat sexy. Dia berusah mengoda ayahnya. Dari pada ayahnya melacur, kenapa dia tidak relakan tubuhnya saja. Senyumnya sangat genit ketika bertemu dengan ayahnya. Di belakang rumah, ayahnya hanya memakai kain sarung, telanjang dada. Dia melihat ayahnya lagi mengelus-elus burngnya dalam sarung. Ayahnya terkejut, ketika Linda menegurnya.
"Kok kamu gak memberi salam dulu," kata ayannya malu dan menutup sarungnya.
"Biar kejutan, Yah. Kemarin aku buat kejutan lagi ayah mandi. Sekarang lagi mengelus-elus..."
"Hus... kamu ini..." Linda pun tersenyum genit. Di dekatinya ayahnya dan menyandarkan tubuhnya di sisi ayahnya. Kebiasaan Linda sebagai anak bungsu, memang suka menyandarkan kepalanya di dada ayahnya. Tapi kali ini Linda dadanya sudah tak beraturan, selalu terbayang burung ayahnya yang besar, hitam dan panjang.
"Kamu sudah punya suami tapi manjamu tak pernah hilang," kata ayahnya sembari mengelus kepala Linda. Linda justru semakin merapatkan tubuhnnya. Saat dia mau merebahkan tubuhnya ke pangkuan ayanya, Linda sengaja menyentuh burung ayahnya, tapi gerakannya seolah tak sengaja. Lidna pun sadar, kalau burung ayahnya sudah mengeras.
"Burung ayah sudah mengeras.." bisik Linda genit.
"Kamu ada-ada saja..." kata ayahnya dengan nafas yang sudah mulai tak beraturan. Linda mengenali nafas itu.
"Kalau ayah membutuhkan Linda, Linda mau kok, Yah," kata Linda. Ayahnya diam tak memberikan jawaban.

Keduanya diam sesaat. Dengan berpura-pura manja, Linda mengelus burung ayahnya. Tangannyadimasukkannya melalui bawah sarung dan langsung menangkap burung ayahnya yang tidak pakai kolor. Lagi-lagi jantung Linda berdegup-degup. Keras dan besar.
"Kita ke dalam saja, Yah," bisik Linda. Dia langsung berdiri dan menarik tanga ayahnya memasuki rumah. Cepat dikuncinya pintu belakang rumah, sementara pintu depan rumah sudah dia kunci saat kedatangannya. Ayah Linda juga sudah berdegup. Ketika dia mandi dan linda melihatnya, dia sudah tahu, kalau Linda melihat burungnya. Sudah lama juga Ayahnya melihat tubuh putrinya yang montok dan padat berisi itu. Buah dada yang besar dan putih miirip ibunya.

Begitu memasuki rumah, Linda lagsung menarik sarung ayahnya, hingga ayahnya langsung telanjang bulat. Dipeluknya ayahnya dan dirapatkannya tubuhnya ke dada ayahnya yang telanjang.
"Linda..." Linda diam tak menjawab. Dielues-elusnya burung ayahnya. Dia sudh tak mampu lagi membentung hasratnya. Perlahan ayahnya memberikan respon, mengelus tubuh Linda. Sreeeeggg, resleting baju Linda diturunkan ayahnya. Diangkatnya baju linda ke atas, hingga tetek besar Linda yang terbungkus Bra, kelihatan menantang. Di lepasnya bra Lina, lalu langsung dijilatinya tetek anaknya yang begitu besar dan menantang.
"Ayaaaahhh...." Linda melenguh. Ayahnya juga sudah kesetanan. Digendongnya Linda ke dalam kamar dan ditidurkannya di atas ranjang. Cepat ayahnya melepas celana dalam putrinya itu. Ayahnya sudah lupa diri. Di hadapnnya terbentang santapan lezat, putih mulus dan cantik, bekas bunga sekolah. Dikangkangkannya kedua paha putrinya dan menjilati paginanya. Linda menggelinjang. Dia belum pernah diperlakukan demikian oleh suaminya Benny. Linda tak mampu menahan nafsunya dan dia terus saja menggeliat-geliat di atas ranjang dan berdesah-desah.
"Ayaahhhh...." Di remasnya kepala ayahnya dan ditekannya ke dalam memeknya.
"Ayaaahhh..." Linda mendesah lagi. Ayanya tau, kalau Linda sudah tak tahan, dan minta dimasuki. Ayanya langsung naik ke atas ranjang dan menindihnya. Perlahan dimasukannya burungnya ke dalam memek putrinya itu. Memek yang sudah basah kuyup perlaha ditekannya. Linda merasakan burung itu mematuk-matuk memeknya dan melahapnya dengan rakus.

"Oh...." hanya itu yang keluar dari mulut Linda. Dia memeluk ayahnya dari bawah.
"Terus ayah... terus...." Ayahnya mulai memompa tubuh anaknya yang ditindihnya dengan hati-hati. Keluar masuk burungnya, membuat Linda tak mampu lagi berkata-kata selain ah...uh...yaaahhhh... oh....

Dipeluknya tuibuh ayahnya kuat-kuat dan kedua kakinya dilingkarkannya dari bawah ke pinggang ayahnya. Ayahnya menjilati lehernya. Kenapa Benny tak pernah melakukannya sebagaimana ayahnya melakukan hal itu kepada dirinya. Kuat Linda memluk ayahnya dan menjerit kecil.
"Ayaaaahhhhh...." Pelukannya semakin kuat. Ayahnya membenamkan burungnya jauh ke dalam memek Linda. Setelah pelukan Linda merengang, kembali ayahnya mencucuk cabut burungnya dalam memek Linda putrinya. Linda diam. Dia sudah tak mampu lagi berbuat apa-apa. Ayahnya membelai-belai rambutnya dengan lembut. Diperkirakan, tenaga putria sudah pulih dari orgasmenya, kembali ayahnya memompa lubangnya dengan teratur. Lina kembali memberikan reswponsnya.

Suara mesum tak mampu ditutupi. Slep...pret...sleep...preet, begitu suara yang keluar dari lubang Linda setiap kali terjadi cucuk cucuk cabut burung ayahnya. Kerinat mesum mereka menghamburkan aroma mesum pula. Aroma memek Lida juga mengeluarkan aroma mesum yang indah.

Ayannya mulai mempercepat cucuk cabutnya ke dalam memek Linda. Linda mulai memeluk ayahnya dari bawah pula. Siang yang panas, membuat mereka lupa akan dirinya. Yang adahanya kenikmatan dan kenikmatan belaka. Mereka saling berpelukan dan saling memberikan yang terbaik.
"Ayo, yaaaahhhh... Linda sudah tak tahan, yaaahhhh.." Ayanya semakin bersemangat memberikan kocokan pda lubang Linda yang benar-benar masih ketat. Ditindihnya Linda dan terus dia kocok dari atas. Pantatnya naik turun dan burunganya keluar masuk di lubang yang sempit itu.
Dan...
Croooot...croooot...crooot.. Spermanya menghambur memenuhi lubang Linda. Linda semakin memeluk ayahnya kuatdan kuat, sembari melepaskan juga nikmatnya.
"Ayaaaaaaahhhhhh........" Suara rintihannya yang tertahan bersamaan pelukan eratnya. Ayannya terus membenam burungnya dalam lubang Linda dan sesekali melapas lagi spermanya dan selalu ditimpali suara rintihan kecil yang tertahan.

Keduanya tersenyum. Mereka istirahat 10menit, kemudian bangkit dari ranjang dan bergegas ke kamar mandi membersihkan diri. Sejak saat itu, tiga hari sekali secara rutin, Linda selalu datang ke rumah ayahnya dengan alasan membantu ayahnya melihat keadaan ayahnya dan ikut membersihkan rumah. TIga bulan kemudian, Linda melaporkan diri kepada ayahnya.
"Yah... Linda hamil, Yah. Ini anak Ayah. Kita rahasiakan ya, Yah." Linda tersenyum genit. Ayahnya bingung.
"Anakku atau cucuku, Lin?" tanya ayahnya.
Kedua-duanya, ayah. Cucu dan anak ayah juga," kata Linda tersenyum genit. Lalu diangkatnya sarung ayahnya dilepasnya celana dalamnya dan Linda minta jatah untuk disirami lubangnya. Sepertinya dia tak puas-puasnya untuk disirami oleh ayahnya.

"Aku tak pernah puas ayah masuki," bisik Linda.
"Ayah juga, nak."
"****** ayah besar dan kuat,"
"Memekmu juga ketat dan arimanya wangi, sayang."
Berdua mereka tersenyum. Linda mengangkangkan kedua kakinya di atas meja makan di dapur dan ayahnya mulai menempelkan burungnya ke dalam lubanga Linda. Berdua mereka berkutat dan kenikmatan.
"Bagaimana kalau Suaminy curiga, Nak?"
"Tak akan ada yang tahu, ayah. Kitadiam saja. Benny tridak akan tahu, dalam perutku ini, anak siapa." Linda meyakinkan. Ayannya puna pun semaki semangat mengocokkan burunganya keluar masuk ke dalam lubang Linda sampai melepaskan spermanya.
"Hari ini cukup sekali saja, ayah. Aku harus ke kantor mas Benny. Ada arisan ibu-ibu. Besok aku datang lagi, minta jatah," kata Linda.
"Ya... datanglah besok. Lebih cepat."
"Ya. Besok Mas Benny ke luar kota. Ayah datang saja ke rumah pagi hari, nmenemani aku di rumah," kata Linda genit. Ayanya tersenyum dan mengangguk. Hatinya bergembira ria. Besok malam dia akan memuasi anaknya yang tak pernah puas itu.
"Ayah akan datang anakku," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar